Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng
Motif Tewasnya Diplomat Muda Disorot Pakar Hukum, Singgung Dua Fakta Patahkan Dugaan Bunuh Diri
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan diplomat muda Kemenlu RI yang kepala tewas dilakban mulai menemui titik terang.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus kematian Arya Daru Pangayunan diplomat muda Kemenlu RI yang kepala tewas dilakban mulai menemui titik terang.
Adalagi setelah pernyataan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut kematian sang diplomat tidak ada unsur pidana.
Bak menegaskan jika Arya Daru Pangayunan tewas bukan karena dibunuh.
Hal tersebut menjadi perhatian banyak pihak salah satunya guru besar fakultas hukum Universitas Pelita Harapan (UPH) Jamin Ginting.
Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Minggu (27/7/2025) Jamin Ginting berpendapat soal dugaan motif Daru mengakhiri hidupnya sendiri dikaitkan dengan kondisi kejiwaan korban.
"Ada latar belakang forensik psikologis terkait dengan kejiwaan seseorang yang ingin melakukan bunuh diri. Apa ada tanda-tanda ke arah sana ? Seperti pembicaraan melaui WA atau ancaman menakutkan seperti terlilit utang atau berantam dengan keluarganya, pacarnya, frustasi," katanya.
Apabila tanda tersebut tidak ditemukan, menurut Jamin Ginting patut juga dipertimbangkan soal tugas Arya Daru Pangayunan sebagai diplomat.
Menurutnya ada jejak digital ketika Daru menjadi saksi persidangan di Jepang terkait dengan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Kalau itu tidak ada, yang ada rekam jejak dia menjadi saksi di Jepang dalam pesidangan dimana itu terkaIt perlindungan perdagangan orang atau TPPO," katanya.
Sebagai diplomat berprestasi menurut Jamin Ginting semestinya Daru akan menjaga kredibiltas.
"Dia juga punya prestasi gemilang. Pasti dia menjaga kredibilitas untuk karirnya lebih tinggi lagi, tidak ada untuk mengakhiri hidup," katanya.
Dua fakta soal jejak pekerjaan dan prestasi kata Jamin Ginting mematahkan dugaan motif kematian Daru karena mengakhiri hidup sendiri.
"Ini sebuah dikotomi atau pertentangan cukup signifikan bagi seseorang yang akan bunuh diri. Satu sisi prestasi berjuang dan menjadi saksi di Jepang. Saya kira penyidik tidak boleh terlalu cepat menyimpulkan bahwa ini kasus bunuh diri. Lebih harus dipastikan lagi hubungan antara pekerjaan " katanya.
Penyebab Kematian Henti Napas
Ketua Harian Kompolnas Arief Wicaksono Sudiutomo menerangkan hasil dari mendatangi kamar kos Daru didapati tidak ada kerusakan pada jendela atau plafon.
"Memastikan dari dalam sistem kunci yang kami lihat ada slot dengan rantai dan satu kunci paai kartu akses tadi. Termasuk kondisi plafon, baik kamar mandi maupun kamar dan saluran air yang tidak ada kerusakan," katanya.
Dengan temuan tersebut, Arief memastikan bahwa tidak ada orang lain yang masuk ke dalam kamar Daru.
"Jadi tidak ada orang lain yang bisa masuk dan keluar ketika itu sudah dislot dari dalam," katanya.
Fakta lain berdasarkan hasil olah TKP kata Arief, tidak ditemukan sidik jari dan DNA selain milik Arya Daru Pangayunan.
"Dalam kamar tersebut sudah dilaksanakana olah TKP tidak ditemukan sidik jari lain daripada almarhum, begitu juga DNA. Itu bisa dipastikan," katanya.
Arief Wicaksono Sudiotomo merupakan seorang purnawirawan Polri jenderal bintang dua. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol. Selain itu Arief pernah menjadi Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN.
Ia mengungkap bahwa penyebab kematian diplomat Arya Daru Pengayunan karena kehabisan napas.
"Penyebab kematian adalah karena kehabisan napas yaitu kepala ditutup plastik sebeum ditutup lakban," katanya.
Sedangkan motif kematian Arya Daru, kata Arief berkaitan dengan kerahasiaan pribadi antara korban dengan istri dan keluarga.
"Nah motif ini karena menyangkut privasi daripada korban dengan keluarga, kami serahkan pada penyidik karena itu menjadi ranah penyidik," kata Arief
Fakta Lakban Kuning
Teka-teki soal lakban kuning yang melilit di kepala Arya Daru diplomat Kementerian Luar Negeri akhirnya terungkap.
Kasubbid Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengungkapkan lakban kuning tersebut bukanlah dibawa oleh orang lain, melainkan milik Arya sendiri.
Lakban kuning itu diketahui dibeli oleh Arya Daru bersama sang istri seminggu sebelum ditemukan tewas di kamar kosnya, kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (8/7/2025).
Fakta itu diungkap oleh istri Arya Daru yang tinggal di Yogyakarta, Meta Ayu Puspitantri.
"Benar bahwa lakban kuning itu berdasarkan keterangan dari istri korban, MAP, lakban kuning tersebut dibeli di salah satu tempat perbelanjaan di Yogyakarta," kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dikutip dari TV One, Sabtu (26/7/2025), dilansir dari Tribunnews.com.
Reonald juga menyebut lakban kuning masih ada yang tersisa dan ditinggalkan di kediaman istri Arya di Yogyakarta.
Sisa lakban tersebut, sambungnya, akan diserahkan Meta ke penyelidik Polda Metro Jaya.
"Dan lakban tersebut juga ada ditinggalkan oleh korban di rumah di Yogyakarta, yang mana akan diserahkan istri korban untuk ditunjukkan kepada penyelidik bahwa ini identik dengan yang ditemukan di TKP," jelasnya.
Sering Dipakai Pegawai Kemenlu
Reonald mengungkapkan lakban kuning tersebut kerap digunakan oleh pegawai di Kemenlu ketika akan bertugas ke luar negeri.
Rupanya menurut keterangan teman dan atasan Daru, lakban kuning itu bukan merupakan benda asing bagi para pegawai di Kemenlu.
Para pegawai kemenlu memang biasa membeli lakban kuning itu saat hendak tugas ke luar negeri.
"Kemudian ditemukan juga keterangan dari rekan kerja ADP dan atasan korban di kementerian, bahwa lakban kuning itu memang biasa digunakan oleh pegawai kemenlu yang bepergian ke luar negeri," tuturnya.
Lakban itu biasa dijadikan penanda barang-barang miliki pegawai Kemenlu setibanya di bandara.
"Di mana lakban kuning itu gunanya untuk mempermudah mencari barang pada saat tiba di bandara negara tujuan sebagai penanda karena warnanya mencolok. Penanda bahwa itu merupakan barang rombongan dari Indonesia," terang Reonald.
(*)
Kompolnas
Arief Wicaksono Sudiotomo
Arya Daru Pangayunan
Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng
Tewas Kepala Dilakban
Penjaga Kos Ungkap Hal Janggal Saat Intip Kamar Arya Daru Gegara Tak Seperti Kebiasaan Sang Diplomat |
![]() |
---|
Herannya Siswanto Penjaga Kos Lihat CCTV Arya Daru Buang Sampah Jauh Dari Kamar: Biasanya Gak Pernah |
![]() |
---|
Bantahan Siswanto Penjaga Kos Arya Daru Tak Ketemu Diplomat Saat Malam, Dihubungi Pita Cek Kosan |
![]() |
---|
Blak-blakan Siswanto Penjaga Kosan Ungkap Gelagat Aneh Arya Daru Sebelum Tewas, Sering Bengong |
![]() |
---|
Muncul, Siswanto Penjaga Kos Bongkar Alasan Tak Dobrak Pintu Arya Daru, Lakban Kuning Dikira Handuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.