Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng
Susno Duadji Soroti Gelagat Arya Daru di Rooftop Kemenlu Hingga 2 Barang Ditinggal: Apa Sudah Lemah
Mantan mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadjimenyoroti momen 10 jam sebelum Arya Daru diplomat muda ditemukan tak bernyawa di kamar kosannya
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji menyoroti momen 10 jam sebelum Arya Daru diplomat muda ditemukan tak bernyawa di kamar kosannya dengan kondisi kepala terlilit lakban, Selasa (8/7/2025) lalu.
Diketahui, malam sebelum ditemukan tewas, Arya Daru sempat naik ke rooftop kantornya selama satu jam.
Arya Daru naik ke rooftop 43 menit setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya.
Terekam CCTV, saat naik ke rooftop, Arya Daru tampak membawa barang bawaan.
Namun saat turun, Arya Daru tak membawa dua tas miliknya saat turun.
Menanggapi hal ini, mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji mengatakan, fakta ini akan menjadi kunci pengungkapkan kasus.

Menurut Susno, isi dua tas itu harus dilacak dan diteliti.
"Ini akan dilacak apa isi barang itu, terkait atau tidak barang-barang. Dan terkait atau tidak keberadaan korban semasa hidupnya di rofftop ada apa. Ini bagus teliti," katanya.
Baca juga: Apa Alasan Diplomat Arya Daru Naik Ke Rooftop Kantor Malam Hari?, Tinggalkan Dua Kantong Ini
Menurut Susno, misteri kasus ini akan terjawab dari dua isi tas tersebut.
"Ini akan dilacak apa isi barang itu, terkait atau tidak barang-barang. Dan terkait atau tidak keberadaan korban semasa hidupnya di rofftop ada apa. Ini bagus teliti," katanya.
Menurut Susno, misteri kasus ini akan terjawab dari dua isi tas tersebut.
Selain itu, penyebab Arya Daru tidak turun membawa tas itu juga akan menjadi fakta penting.
"Mengapa (tas) tidak dibawa turun. Apakah saat turun sudah dalam keadaan lemah, tidak mampu mengingat apa-apa, sehingga dua barang berharga itu tertinggal," katanya.
Jika hal itu terjadi, menurut Susno, bisa jadi korban sudah ada upaya-upaya untuk dihilangkan jiwanya sebelum masuk kamar kos.
"Bisa saja korban diberi sesuatu atau yang mengakibatkan dia lemah, sehingga dia lupa. Itu akan terjawab dengan kedua barang tersebut," katanya.
Dan, lanjut Susno, akan terjawab juga seandainya korban sebelum masuk kamar sudah menenggak obat atau diracun oleh seseorang, dari hasil otopsi.
"Ada tidaknya racun di dalam tubuh korban," katanya.
Hal penting lainnya, kata Susno, adalah menelusuri CCTV yang dolewati korban sebelum ke rooftop.
Hal ini untuk mengetahui kondisi korban sesungguhnya.
Kalau saat ini polisi belum mempublikasikan CCTV itu, menurut Susno hal itu masih dibutuhkan untuk penyelidikan.
"Analisa perlu ketenangan, tapi percaya lah itu akan dibuka demi transparansi penyelidikan perkara ini," tukasnya.
Rekaman CCTV
Seperti diketahui, diplomat Arya Daru ditemukan tewas dalam kondisi terlilit lakban di kamar kos, Jalan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025).
Malam sebelum ditemukan tewas, Arya Daru sempat naik ke rooftop kantornya selama satu jam.
Fakta ini diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam konferensi pers pada Kamis (24/7/2025).
Dikatakan Ade, Arya Daru naik ke rooftop 43 menit setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya.
"Diduga tanggal 7 Juli 2025 pukul 21.43 sampai pukul 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu," kata Kombes Pol Ade Ary Syam di Polda Metro Jaya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Saat naik ke rooftop, Arya Daru tampak membawa barang bawaan.
"Kemudian didapatkan fakta bahwa berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja," tambah Kombes Pol Ade Ary.
Namun saat turun dari rooftop, tas ransel dan kantong belanja yang sempat ia bawa, ditinggalkan.
Saat ini tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih mengumpulkan fakta-fakta lainnya untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru.
"Inilah fakta yang ditemukan. Ini masih dikumpulkan terus, kumpulan fakta-fakta nanti kesesuaian apa yang dilakukan korban di sana dan lain sebagainya," ujar Ade Ary, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribun Jakarta.
Isi tas yang dibawa Arya Daru
Ade Ary menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan data dan bukti-bukti lain terkait kasus kematian Arya Daru.
Ia belum bisa mengungkap secara pasti kegiatan sang diplomat selama berada di rooftop, termasuk isi tas dan kantong belanja yang ditinggalkan.
"Kami masih menelusuri dan mencocokkan semua bukti yang ada. Pembuktian harus lengkap dan menyeluruh," ujar dia.
Namun, berdasarkan informasi yang beredar, kantong belanja yang dibawa Arya Daru berisi barang dari toko pakaian.
Diduga isi kantong itu merupakan barang belanjaannya yang dibeli di Grand Indonesia.
Belum ada informasi yang beredar terkait isi tas ransel Arya Daru.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan berbasis scientific crime investigation untuk mengungkap kasus ini.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Alasan 2 Tas yang Ditinggal Arya Daru di Rooftop Jadi Kunci, Susno Duadji: Apa Korban Sudah Lemah?
Keluarga Arya Daru Merasa Terancam Terima Simbol Misterius, Kematian sang Diplomat Masih Misteri |
![]() |
---|
Respon Polisi Soal Misteri Kasus Kematian Arya Daru, Keluarga Sebut HP Mendiang Tiba-Tiba Aktif |
![]() |
---|
Ini Kata Kompolnas Soal Isi Amplop Misterius Diterima Keluarga usai Kematian Arya Daru, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Isi Amplop Misterius Ungkap Petunjuk Baru Kematian Arya Daru Diungkap Keluarga, Ada 4 Simbol |
![]() |
---|
Keluarga Arya Daru Heran Kenapa Almarhum Panik, Minta Usut 2 Sosok yang Ditemui sebelum Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.