Istri TNI Tewas di Deli Serdang

5 Fakta Kasus Istri Dibunuh Suami yang Merupakan Oknum TNI, Serma Tengku Dian Sering KDRT

Sebelum pembunuhan, korban Astri Gustina Ayu Yolanda (35) dan Serma Tengku Dian sudah pisah rumah selama tiga lantaran tak kuat menjadi korban KDRT

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
FACEBOOK/astri.gustina.5
FAKTA PEMBUNUHAN ISTRI TNI- (KIRI) Serma Tengku Dian Anugerah. (KANAN) Astri Gustina Ayu Yolanda. Sebelum pembunuhan, korban Astri Gustina Ayu Yolanda (35) dan Serma Tengku Dian sudah pisah rumah selama tiga lantaran tak kuat menjadi korban KDRT 

Siska tak langsung ke lokasi. Cuma suaminya yang mendatangi lokasi kejadian.

"Saya lagi memasak mendengar mertuanya teriak. Karena saya lagi masak, tidak saya tinggal, dan suami yang menyeberang," kata Siska, Rabu (23/7/2025).

Tak lama berselang, Siska memutuskan datang ke lokasi kejadian.

Saat itulah dia melihat korban, Astri Gustina Yolanda terduduk di kursi plastik bersimbah darah, tepat di samping rumah sebelah kiri.

Astri diduga mengalami luka tusuk di bagian kirinya dan beberapa bagian lainnya.

Kemudian, korban juga terlihat lemas seperti tak sadarkan diri.

"Saya lihat di lokasi korban ini sudah duduk di kursi lemas, berdarah di pintu samping. Yang saya lihat lukanya di dada kirinya," ujarnya.

4. Serma Tengku Dian Sering KDRT dan Tak Dinafkahi

Astri Gustina Yolanda (34), seorang istri yang tewas dibunuh suaminya yang merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), sempat curahkan isi hati ke keluarganya.

Ia mengeluhkan sikap suaminya, Serma Tengku Dian Anugerah, yang kencanduan judi online.

Tak hanya itu, Astri pula menyebut bahwa ia kerap menjadi korban rumah tangga (KDRT) dan tak beri uang belanja.

"Sebelum pisah rumah, korban sempat curhat ke keluarga bahwa suaminya ini kecanduan judi online dan tak jarang itu jadi pemicu pertengkaran. Korban juga pernah ngeluh jarang dia dikasih uang belanja. Padahal kan ada empat anak juga yang mesti diurusnya," ujar Fadhil. 

"Itu lah kadang dia jualan bakso dan online di TKP untuk mencukupi kebutuhan. Udah seperti itu pun, pelaku ini sering main tangan, makanya dulu sempat diadukan soal KDRT ke Kodam cuma terakhirnya dimediasi," lanjutnya. 

Menanggapi informasi soal judi online dan KDRT, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Asrul Kurniawan mengatakan pihaknya masih menyelidiki hal tersebut. 

"Memang itu info yang beredar. Petugas sedang melakukan pemeriksaan untuk pengembangan," ujar Asrul saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved