Arti Bahasa Arab

Arti Laa Ikraha Fiddin, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 256, tidak Ada Paksaan dalam Memasuki Islam

Meski memiliki kekuasaan yang sangat luas, Allah tidak memaksa seseorang untuk mengikuti ajaran-Nya.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
ARTI AYAT ALQURAN -- Ilustrasi kaligrafi tulisan Laa Ikraha Fiddin, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 256, tidak Ada Paksaan dalam Memasuki Islam. ???? ????????? ??? ???????? ? ??? ?????????? ????????? ???? ???????? ? ????? ???????? ????????????? ?????????? ????????? ?????? ??????????? ????????????? ??????????? ??? ????????? ????? ? ????????? ??????? ??????? Arab-Latin: L? ikr?ha fid-d?n, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur bi?-??g?ti wa yu`mim bill?hi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wu?q? lanfi??ma lah?, wall?hu sam?'un 'al?m Artinya: Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Arti Laa Ikraha Fiddin, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 256, tidak Ada Paksaan dalam Memeluk Agama Islam 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafal laa ikraha fiddin meurpakan kutipan ayat Alquran, tepatnya Surat Al Baqarah ayat 256. 

Berikut bacaan Surat Al BAqarah ayat 256, Arab, Latin dan Arti:

Surat Al-Baqarah Ayat 256

لَآ إِكْرَاهَ فِى ٱلدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشْدُ مِنَ ٱلْغَىِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Arab-Latin: 

Lā ikrāha fid-dīn, qat tabayyanar-rusydu minal-gayy, fa may yakfur biṭ-ṭāgụti wa yu`mim billāhi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wuṡqā lanfiṣāma lahā, wallāhu samī'un 'alīm

Artinya: 
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. 
Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Baqarah Ayat 256 dikutip dari tafsirweb.com

Meski memiliki kekuasaan yang sangat luas, Allah tidak memaksa seseorang untuk mengikuti ajaran-Nya. Tidak ada paksaan terhadap seseorang dalam menganut agama islam. Mengapa harus ada paksaan, padahal sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat.

Oleh karena itu, janganlah kamu menggunakan paksaan apalagi kekerasan dalam berdakwah. Ajaklah manusia ke jalan Allah dengan cara yang terbaik. 

Dari ayat tersebut jelaslah bawah Islam mengajak kebaikan, tidak ada paksaan untuk itu.

Agama Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin mengajarkan agar memberikan keselamatan dan kedamaian kepada siapa saja tidak hanya umat muslim tapi juga seluruh manusia dan makhluk di bumi ini.

  
 Didalam al-Qur’an, di antaranya firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 22 yang maknanya:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang demikan itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang meng­etahui”. 

Juga firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat 13 yang maknanya: “Hai manusia, sungguh kami menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sungguh orang yang paling mulia di antara ka­lian di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

Ayat-ayat tersebut menempatkan bahwa perbedaan tiada masalah. Perbedaan adalah rahmat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved