Hari Anak Nasional

12 Puisi Hari Anak Nasional 2025, Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Lomba

Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan selengkapnya Kumpulan Puisi peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang berkesan dan penuh makna sebagai referensi

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL 2025 - Inilah 12 Puisi Hari Anak Nasional 2025, Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Lomba 

Ada secercah harapan dalam binar matanya
Jika pulang nanti bisa membawa berkah
Untuk mencapai cita-cita di masa depan
Agar menjadi orang lebih berguna demi keluarga

Oh anak gembala
Sungguh mulia pekerjaan dan cita-citamu
Tidak goyah walau ditelan waktu
Asa itu selalu mewarna

9. Mengejar Mimpi

Aku bermimpi menjadi orang yang berguna
Mimpi itu terkadang gila
Tapi jangan kau anggap sepele, kawan

Mimpi itu indah
Indah bagaikan pelangi yang berwarna-warni
Mimpi yang terpikir tanpa direkayasa
Sebuah mimpi anak yang berjiwa semangat tinggi

Percayalah akan mimpi-mimpi
Proses meraih mimpi pun tak mudah
Harus ada perjuangan dan pengorbanan
Semangat akan mimpi itu harus

Sebuah mimpi akan mengubah kehidupan
Tanpa mimpi orang-orang tak akan pernah mengubah hidupnya.

10. Anak Lelaki Kecil dan Kopiah Putih

Hidup adalah keajaiban
Yang setiap saat menebar racun mematikan
Teriakan dan suara pecahan kaca
Menyambut telinga dan disaksikan oleh mata
Anak lelaki kecil itu berhadapan dengan ketakutan
Melupakan rasa ingin bermain dan menggerakkan keduda kakinya menuju lapangan

Sang malaikat tak bersayap pun menghampiri dengan peluh
Menggenggam tangan kecilnya dengan tubuh menahan pilu
Terdengar azan berkumandang menenggelamkan kalimat sendu
Dengan irama yang mengalir sejuk dan menyentuh kalbu

Anak lelaki kecil itu berlari mengenakan kopiah putih
Menuju masjid untuk bersujud dan mengadu kepada Ilahi
Bukan mainan atau nilai sempurna di sekolah nanti
Tapi sosok pahlawan impiannya yang diimpikan untuk kembali

Yang dipinta tak kunjung datang
Pahlawannya hanyalah sosok perundung dan keserakahan
Anak lelaki kecil itu meringkuk menahan pukul merambang
Hingga tubuhnya bertanda corak merah dan kebiruan

Tidak ada malaikat tak bersayap
Dia menghilang dan ruangan penuh dengan kepulan asap
Mencari mengelilingi beton dan mengintip atap
Anak lelaki kecil pun kembali menangis dan meratap

Waktu berjalan dan berubah
Tapi siksa fisik dan psikis tidak pernah sudah
Kapankah semua berhenti? Tidak pernah
Dengan kopiah putih, sujudlah anak lelaki kecil

Di atas sajadah berdoa hening mengharap hasil
Tidak ada harapan, tidak ada impian kata terukir
Hanya kening berpeluh dan getar di bibir
Saksikanlah wahai engkau pahlawan pandir
Itulah sujud terakhir anak lelaki kecil

11. Anak Hebat Sepanjang Zaman

Dalam gerak ada diam
Dalam diam ada gerak
Seperti kehidupan ini berjalan
Anak hebat sepanjang zaman
Anak hebat peduli zaman

Zaman sudah berubah
Sekarang zaman kids now
Tingkah laku berubah
Sopan santun sudah berubah
Tak ada yang di anggap hebat

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved