Maula Akbar dan Putri Karlina Menikah

Kisah Pilu Vania Bocah Tewas Terinjak di Acara Nikahan Anak Dedi Mulyadi, Bantu Ibu Jualan Minuman

Vania merupakan anak seorang ibu penjual minuman di Alun-alun di Pendopo Garut, tewas terinjak dalam acara syukuran makan gratis nikahan putra KDM

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
KORBAN PESTA ANAK KDM - Momen sedih diceritakan Mela Puri saat melihat putrinya Vania Aprilia (8) jadi korban meninggal Pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Vania merupakan anak seorang ibu penjual minuman di Alun-alun di Pendopo Garut, tewas terinjak dalam acara syukuran makan gratis nikahan putra KDM 

"Banyak pisan (orang). Tadi pas ada yang nelpon langsung ke ambulans, enggak ada di ambulans. Udah dingin tangan, udah bengkak. Di sini dikatakan meninggalnya," imbuh Mela.

Atas insiden tersebut, Mela bingung diminta responnya.

Mela masih syok atas wafatnya sang anak.

"Bingung, soalnya lagi (syok)," ujar Mela.

Dedi Mulyadi Tanggung Jawab

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyampaikan duka belasungkawa atas peristiwa yang menewaskan 3 orang di acara pernikahan putranya.

Atas kejadian ini, Dedi Mulyadi langsung kembali menuju Garut untuk bertanggung jawab penuh atas peristiwa tersebut.

“Saya sedang dalam perjalanan menuju Garut karena saya mendapat kabar bahwa kegiatan syukuran pernikahan Maula dan Putri yang dikunjungi begitu banyak orang telah menimbulkan korban jiwa. Saya menyampaikan ucapan duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya, Jumat, (18/7/2025).

KDM berdoa agar para korban diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di sisi Allah SWT.

Ia juga berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

“Terhadap nasib keluarga yang ditinggalkan—baik itu suami, istri, maupun anak-anak—saya menyatakan bertanggung jawab atas kehidupan mereka, termasuk pendidikan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi,” tegas Dedi.

Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Dedi Mulyadi diwakilkan pihaknya memberikan santunan sebesar Rp 150 juta kepada masing-masing keluarga korban.

Bantuan tersebut, menurutnya, bukan sekadar materi, tetapi simbol dari kepedulian mendalam atas tragedi yang terjadi.

“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menyampaikan uang duka kepada setiap keluarga masing-masing Rp 150 juta. Ini adalah bentuk empati kami atas nama kedua mempelai,” jelasnya.

Gubernur Dedi juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat atas kejadian tersebut dan menegaskan kembali bahwa pihak keluarga mempelai turut memikul tanggung jawab.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved