Arti Bahasa Arab
Arti Man Qara'a Suratal Kahfi Fi Yaumil Jumati, Hadits tentang Dahsyatnya Membaca Surat Al Kahfi
Ulama Syafiiyah menyunnahkan lebih banyak membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat dan hari Jumat, dibanding hari-hari lainnya.
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Di dalamnya terdapat 4 kisah yang penuh hikmah bagi umat yang mempelajari dan mau mengambil hikmahnya.
Kisah pertama, adalah kisah Ashabul Kahfi yang berarti para penghuni gua. Kisah ini dimulai pada ayat ke-9 sampai ke-26. Akan tetapi inti kisah ini terdapat di ayat 13 dan 14 yang artinya,
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى. وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا.
“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran.” (QS. Al-Kahfi : 13-14)
Mereka adalah para pemuda yang beriman. Yang teramat sadar bahwa masa muda adalah masa berkumpulnya dua kekuatan, kekuatan fikriyah (pemikiran) dan jasadiyah (fisik). Sehingga alangka naif dan bodohnya bila dua potensi ini diabaikan dan dibiarkan berlalu tanpa makna berarti. Lihatlah ashhaabul kahfi, sebelum mereka mengasingkan diri ke gua demi menjaga dan mempertahankan aqidahnya, mereka dengan dua kekuatan itu, digunakan untuk menyuarakan kebenaran dan menegakkan kalimat tauhid sekalipun konsekuensinya harus berhadapan dengan kelaliman penguasa. Ringkasnya, pelajaran penting dari kisah ini adalah Pemuda dan Iman. Karena kepemudaan akan menjadi sia-sia, tak berarti, tanpa adanya iman yang membingkai dua kekuatan yang ada padanya.
Kisah kedua, mengenai Shaahibul Jannatain (Pemilik dua kebun). Kisahnya dimulai dari ayat ke- 32 sampai ayat ke-44. Inti sarinya terdapat di ayat ke-35 dan ke-36,
وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا. وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لأجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا.
“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri, ia berkata: “Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembali kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu”. (QS. Al-Kahfi : 35-36)
Maksudnya, pemilik dua kebun itu jatuh pada kekafiran karena keingkarannya akan nikmat Allah atasnya, dan tidak beriman kepada hari kiamat. Tak heran bila ia merendahkan saudara muslim yang menasehatinya agar bertaubat, kembali kepada Allah penguasa tunggal atas segala sesuatu.
Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya Harta dan Iman. Betapa harta akan menjadi musibah, malapetaka yang menghinakan pemiliknya di dunia dan di akhirat bila iman tidak mewarnai visi dan misi mencari harta.
Kisah ketiga, adalah Musa alaihihissalam menuntut ilmu kepada Haidir ‘alaihissalam. Tepatnya adalah perjalanan Nabi Musa a.s dalam mencari hakikat ilmu dan berguru kepada Haidir a.s yang dimulai dari ayat ke- 60 sampai ayat ke- 82. Inti dari kisah ini bahwa ilmu itu milik Allah.
Dan Allah memberi ilmu dan memuliakan manusia dengan ilmu bagi siapa yang Ia kehendaki. Kiarena itulah, betapa tidak layaknya setiap yang diberi ilmu merasa sombong, merasa dirinya lebih hebat, lebih pintar, lebih berilmu dari yang lain.
Keempat, adalah kisah Dzul Qarnain yang berarti pemilik dua tanduk. Kisahnya dimulai dari ayat ke- 83 sampai ayat ke- 98. Intisari kisahnya adalah di ayat 86 s.d. 88,
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا. قَالَ أَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُكْرًا. وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا.
“… Kami berfirman: “Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka dengan mengajak mereka pada iman. Berkata Dzulkarnain: “Adapun orang yang dhzalim, Maka Kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia akan dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.
Man Qaraa Suratal Kahfi Fi Yaumil Jumati
Man Qaraa Suratul Kahfi Fi Yaumil Jumati
arti hadits Man Qaraa Suratal Kahfi Fi Yaumil Juma
Keutamaan Surat Al Kahfi
Keutamaan Surat Al Kahfi Ayat 1-110
hadits membaca surat al kahfi disinari cahaya di d
membaca surat al kahfi di hari jumat
membaca surat al kahfi di malam jumat
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Arti La Ilaha Illallahul Wahidul Qahhar, Dzikir Ketika Terbangun di Tengah Malam dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Hubbul Wathon Minal Iman, Quote Bahasa Arab Semangat Nasionalisme, Cinta Tanah Air Bagian dari Iman |
![]() |
---|
Arti Ied Al Istiqlal, Kosa Kata Bahasa Arab Bermakna Hari Kemerdekaan |
![]() |
---|
Arti Wa Lanabluwannakum Bisyaiin Minal Khaufi Wal Jui, Surat Al Baqarah Ayat 155 |
![]() |
---|
Arti Subhanallahi Wabihamdihi Adada Kholqihi Waridho Nafsihi Wa Zinata Arsyihi Wa Midada Kalimatihi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.