20 Ungkapan Kesan Hari Pertama Masuk Sekolah, Simpel dan Bermakna Sebagai Referensi

TRIBUNSUMSEL.COM - Hari ini, Senin (14/7) merupakan Hari Pertama Masuk Sekolah untuk satuan pendidikan PAUD/TK, SD, SMP hingga SMA.

Adapun agar di Hari Pertama Masuk Sekolah ini lebih bermakna, maka siswa bisa membagikan kesannya saat mengikuti proses pembelajaran di sekolahan.

Berikut akan disajikan selengkapnya contoh Kesan Hari Pertama Masuk Sekolah yang simpel, bermakna dan menyentuh hati sebagai referensi.

==============

Kumpulan Kesan Pertama Masuk Sekolah

1. "Hari pertama masuk sekolah, jantung saya agak berdegup kencang. Saya merasa senang, tapi juga gugup karena belum kenal siapa pun. Saya orangnya pendiam jadi agak sulit untuk memulai percakapan. Untungnya ada Pak Ramli yang saat itu menyapa saya. Beliau mengajak saya mengobrol dan sangat ramah. Setelah itu perasaan saya lebih tenang dan mulai berkenalan dengan teman-teman yang menyenangkan."

2. "Saya tidak bisa tidur di malam hari sebelum berangkat ke sekolah di hari pertama. Saya tidak tahu kenapa mata cukup sulit terlelap. Perasaan saya juga kurang nyaman karena agak takut jika sampai membuat kesalahan di sekolah. Setelah sampai di sekolah, ternyata keadaannya tidak menakutkan. Saya dan teman-teman mulai saling menyapa serta berkenalan. Begitu ibu guru wali kelas masuk dan memberikan pengarahan, saya makin termotivasi untuk belajar lebih baik lagi di sekolah ini."

3. "Saat masuk hari pertama di sekolah, saya mendapat tempat duduk paling depan. Meja saya tepat di depan meja guru. Jadi posisi saya berhadapan langsung dengan guru saat beliau duduk. Awalnya deg-degan hati saya. Takut kalau saya membuat kesalahan akan dimarahi. Tetapi, saya sepertinya salah sangka. Justru bapak ibu guru cukup ramah sangat mengajar. Lalu, duduk di kursi paling depan ternyata membuat saya lebih mudah memahami materi yang dipelajari."

4. "Pertama masuk sekolah, hati saya diliputi rasa was-was. Gara-garanya, saya duduk di sebelah Dito. Tahu sendiri, Dito punya tampang yang garang. Namun, saya jadi terkejut saat Dito mengajak untuk berkenalan. Orangnya ternyata ramah dan humoris. Jadi Dito memiliki tampang 'penipu' karena kelihatan menakutkan dari luar, tetapi sebenarnya sangat santun. Hehehe."

5. "Hari pertama masuk sekolah ternyata tidak bisa pulang cepat. Kakak-kakak OSIS minta waktu satu jam buat menyeleksi kami semua untuk menjadi calon paskibra sekolah. Waktu itu saya diminta berdiri dan menjawab dengan keras setiap pertanyaan yang diajukan. Kata kaka OSIS, saya terpilih untuk ikut diklat paskibra karena dinilai layak. Doakan ya teman-teman agar saya bisa menjadi paskibra yang baik di sekolah ini."

6. "Ketika masuk sekolah hari pertama, saya sebenarnya agak sakit perut. Malam sebelumnya, saya banyak menyantap makanan pedas. Pagi harinya perut ini masih agak mulas. Saat semua siswa sudah masuk kelas, saya ingin sekali kentut. Karena sudah tidak tahan, saya keluarkan pelan-pelan agar tidak berbunyi. Jadi saya mengaku bahwa penyebab bau tidak enak di kelas saat itu pelakunya adalah saya."

7. "Kelas saya itu Indonesia banget. Pada hari pertama masuk sekolah saya cukup takjub sewaktu dilakukan perkenalan oleh setiap siswa. Teman-teman saya ternyata asal kediamannya dari berbagai daerah. Contohnya ada Ucok dari Medan, Bambang orang Solo, Ryan asal Aceh, dan banyak lagi. Jadi kelas ini makin hidup karena saya bisa tahu tradisi dari berbagai daerah tanpa perlu datang ke lokasi. Cukup tanya ke teman-teman saya yang berasal dari daerah lain."

8. "Hal yang belum pernah terlupa sampai saat ini pada hari pertama masuk sekolah adalah mendengarkan alumni menceritakan kisah sukses. Saya baru menyadari bahwa kesuksesan dimulai dari langkah kecil, termasuk dengan bersekolah. Saya semakin bersemangat untuk belajar. Kalau pun di tengah jalan nantinya mulai muncul rasa bosan, saya akan mengingat petuah dari kakak alumni tersebut agar kembali bangkit."

9. "Aku adalah orang yang sangat takut jika harus berbicara di depan kelas. Tetapi, pada hari pertama masuk sekolah kemarin, aku mulai menemukan kepercayaan diriku.

Saat itu semua siswa diminta memperkenalkan diri dengan berbicara di depan teman-teman. Ketika tiba giliranku, keringat dingin mulai bercucuran. Aku paksakan untuk tetap berbicara meski bajuku basah karena mandi keringat.

Ajaibnya, sewaktu saya mulai memperkenalkan diri, semua yang saya ucapkan terasa lancar. Saya tidak terbata-bata untuk menyampaikan pesan yang ada di pikiran. Saya bersyukur di hari pertama sekolah mendapatkan kepercayaan diri untuk berani berbicara."