Warga OKU Selatan Hanyut
Sahrial Hilang Terseret Arus saat Mandi di Sungai Komering, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian
Sejumlah saksi mata menyebut, Sahrial sempat melompat ke sungai dan berenang menuju sebuah pulau kecil di tengah aliran Komering.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Sri Hidayatun
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA - Sahrial bin Sawal (55), dilaporkan hanyut dan tenggelam usai tengah mandi di aliran sungai tersebut, tepatnya di Dusun 1, Desa Tekana, Kecamatan Buana Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, Rabu pagi (9/7/2025).
Peristiwa bermula sekitar pukul 10.00 WIB saat korban pergi ke sungai untuk mandi.
Sejumlah saksi mata menyebut, Sahrial sempat melompat ke sungai dan berenang menuju sebuah pulau kecil di tengah aliran Komering.
Namun saat hendak berenang kembali ke hilir, tubuhnya terseret arus deras yang mendadak datang dan menghilang dari permukaan.
Informasi mengenai insiden tersebut diterima Kantor SAR Palembang sekitar pukul 12.00 WIB.
Menanggapi laporan itu, Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, S.E., segera menginstruksikan satu tim dari Unit Siaga SAR OKU Timur untuk bergerak cepat ke lokasi.
“Tim langsung kita kerahkan begitu mendapat kabar. Saat ini pencarian terus dilakukan bersama unsur SAR gabungan,” ujar Raymond, Kamis (10/07/2025).
Dalam operasi ini, tim SAR dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU). SRU 1 bertugas menyisir aliran Sungai Saka Selabung sejauh 5 kilometer menggunakan perahu karet.
Baca juga: Jatuh Saat Akan Mandi di Sungai Enim, Warga Muara Enim Tewas Setelah Hanyut Sejauh 15 KM
Mereka juga melakukan manuver air teknik penciptaan gelombang di titik-titik tertentu yang diduga menjadi lokasi korban tenggelam, dengan harapan dapat memunculkan benda yang berada di dasar sungai, termasuk korban.
Sementara itu, SRU 2 bergerak melalui jalur darat. Mereka menyusuri tepian sungai sambil menyebarkan informasi kepada masyarakat sekitar, guna memperluas cakupan pencarian serta menggalang informasi tambahan dari warga.
“Hingga sore ini (kemarin) korban masih belum berhasil ditemukan. Namun pencarian akan terus kita lakukan tanpa henti sampai korban ditemukan,” tegas Raymond.
Operasi SAR turut melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Kantor SAR Palembang, Unit Siaga SAR OKU Timur, TNI/Polri, BPBD, Tagana, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.
Kebersamaan dan sinergi ini menjadi kekuatan utama dalam menghadapi tantangan alam yang tidak bisa diprediksi.
Sungai Komering dikenal dengan arusnya yang kuat dan kedalamannya yang bervariasi, menjadikannya kawasan rawan untuk aktivitas berenang bebas, apalagi bagi warga lanjut usia.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di sungai, terutama saat musim pancaroba.
Pencarian akan dilanjutkan hingga korban ditemukan dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca berita lainnya di google news
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.