Bulan Muharram

Niat Puasa Tasua 9 Muharram 1447 Hijriah Jatuh Tanggal 5 Juli 2025, Bolehkah Baca Niat Siang Hari?

rtikel berikut memuat niat Puasa Tasua  9 Muharram 1447 Hijriah Jatuh Tanggal 5 Juli 2025, Bolehkah Baca Niat Siang Hari?

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
PUASA TASUA 9 MUHARRAM - Niat Puasa Tasua 9 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada tanggal 5 Juli 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat niat Puasa Tasua  9 Muharram 1447 Hijriah Jatuh Tanggal 5 Juli 2025, Bolehkah Baca Niat Siang Hari?

Puasa Tasua adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari ke-9 Bulan Muharram

Pelaksanaan Puasa Tasua beriringan dengan Puasa Asyura yang dilaksanakan pada hari ke-10 Bulan Muharram

Tahun ini, Puasa Tasua bertepatan Sabtu, 5 Juli 2025 dan Puasa Asyura bertepatan Minggu, 6 Juli 2025. 

Berikut ini niat niat  Puasa Tasua 9 Muharram 1447 Hijriah. 

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala

Artinya:
Saya niat puasa sunnah tasua karena Allah Ta’ala.

Bolehkah Baca Niat Puasa Tasua Siang Hari?

Bagaimana jika seseorang lupa untuk berniat membaca niat puasa Tasua pada malam hari dan tetap ingin berpuasa di  hari tersebut. 

Mengutip penjelasan dari KompasTV, selama puasa belum masuk waktu zawal (yakni matahari tergelincir ke barat), maka membaca niat masih diperbolehkan. 

Ketentuan ini berlaku jika seseorang lupa membaca niat di malam hari atau saat sahur, tetapi belum makan atau minum setelah subuh. 

Syarat sahnya puasa sunah dengan niat di siang hari adalah: 

  • Segera membaca niat begitu teringat. 
  • Belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. 
  • Niat dilakukan sebelum zawal atau sebelum waktu Zuhur.

Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura 

Mengutip laman online Muhammadiyah Jawa Tengah, pwmjateng.com, keutamaan Puasa Tasua dan Asyura didasarkan pada Hadits Rasulullah Muhammad SAW. 


عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهماُ قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
[رواه البخاري]

Ibnu Abbas r.a. menyampaikan bahwa ia tidak pernah melihat Rasulullah saw membiasakan berpuasa suatu hari yang lebih diutamakan dari yang lainnya kecuali hari Asyura dan bulan Ramadan (HR Bukhari).

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
[رواه أحمد والنسائي]

Dari Hafshah r.a., diriwayatkan bahwa ada empat amalan yang tidak pernh ditinggalkan oleh Nabi saw, yaitu puasa Asyura, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum subuh (HR Ahmad dan an-Nasa’i).

Anjuran Puasa Asyura Dibarengi Puasa Tasu’a

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ حِينَ صَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
[رواه مسلم وأبو داود]وَفِي لَفْظٍ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَئِنْ بَقِيْتُ إِلَى قَابِلٍ لأَصُوْمَنَّ التَّاسِعَ يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ
[رواه أحمد و مسلم]وقَالَ أَبُو عَلِيٍّ رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ زَادَ فِيهِ مَخَافَةَ أَنْ يَفُوتَهُ عَاشُورَاءُ
[انظر سنن ابن ماجه]

Ibnu Abbas r.a. menjelaskan bahwa ketika Rasulullah saw berpuasa pada Hari Asyura dan menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa juga, para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Rasulullah saw kemudian bersabda, “Jika saya panjang umur sampai tahun depan, niscaya saya akan berpuasa pada hari kesembilan,” yakni hari Tasu’a. Namun, sebelum tahun depan datang, Rasulullah saw telah wafat (HR Muslim dan Abu Dawud).

Dalam lafazh lain Rasulullah saw bersabda: Jika Saya panjang umur sampai tahun depan, niscaya saya akan berpuasa pada hari kesembilan, yakni hari, Asyura’. [AR. Ahmad dan Muslim]. 

Abu ‘Ali mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad Ibn Yunus dari Ibnu Abi Dzi’b dengan tambahan "karena beliau takut ketinggalan ‘Asyura’." [Lihat Ibnu Majah].

Anjuran berpuasa pada Hari Asyura dan Tasu’a menunjukkan betapa pentingnya kedua hari tersebut dalam Islam. 

Puasa ini tidak hanya memiliki nilai sejarah yang kuat, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw. 

Sebagai umat Islam, dianjurkan melaksanakan puasa ini sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT serta meneladani sunnah Nabi Muhammad SAW.

===

Demikian ulasan Niat Puasa Tasua  9 Muharram 1447 Hijriah Jatuh Tanggal 5 Juli 2025, Bolehkah Baca Niat Siang Hari?

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Buka Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharram 2025, Wilayah Kota Palembang Sekitarnya

Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved