Mahasiswa KKN UGM Tewas di Maluku

Di Mata Tetangga, Begini Sosok Septian Eka Rahmadi Mahasiswa KKN UGM Tewas Tenggelam di Maluku

Keseharian Septian Eka Rahmadi (22), mahasiswa  Universitas Gadjah Mada (UGM), meninggal dunia akibat kecelakaan maut kapal terbalik di perairan

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
(Prokopim Sumbawa )
MAHASISWA UGM TEWAS - Mahasiswa UGM Asal Sumbawa, Septian Eka Rahmadi, Tenggelam Saat KKN di Maluku Tenggara dan meninggal dunia setelah mendapatkan pertolongan medis. 

Menurutnya, Eka adalah anak yang baik dan ramah, serta jarang keluar rumah. 

"Banyak temannya. Karena sosoknya memang baik dan ramah. Anak rumahan," ujar Mariyani. 

Mariyani menambahkan bahwa Eka adalah anak pertama dari dua bersaudara pasangan Dwi Harjanto dan Suwarsi Ningsih.

Ayahnya bekerja di Bandara Sumbawa, sementara ibunya di Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa. 

"Eka ada adiknya yang laki-laki. Ibunya biasa kami panggil mama Eka atau Mbak Ning. Sementara bapaknya dipanggil Pak Dwi," tutup Mariyani.

Kronologi kejadian

Dalam kejadian tersebut dua mahasiswa yang tewas yakni Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahadi.

Getruda, salah satu warga yang juga merupakan orang tua asuh salah satu mahasiswa UGM di Ohoi Debut menjelaskan kronologis kejadian tersebut berawal dari rombongan mahasiswa UGM hendak mengambil pasir untuk keperluan KKN.

Rombongan berangkat mengambil material pasir di Pulau Wahr sejak pagi sekira pukul 10:00 WIT.

"Penumpang terdiri dari 12 orang dengan rincian, 7 mahasiswa Universitas Gajah Mada sedangkan 5 orang merupakan warga Ohoi Debut," ungkapnya.

Mereka berangkat dari pagi, di tengah perjalanan pulang sekira pukul 14:00 WIT dihantam cuaca ekstrem ombak dan gelombang tinggi.

Pada saat itu, rombongan berusaha menyelamatkan diri dengan membuang sejumlah karung pasir ke laut, namun takdir berkata lain.

"Untuk meringankan beban speed boat beberapa karung pasir sudah dibuang ke laut, namun kecelakaan tak dapat terhindarkan, saat ini, korban mahasiswa UGM dirujuk ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, sementara satu korban lainnya ditangani di RS Hati Kudus Langgur," tandasnya.

Penjelasan Basarnas

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Basarnas Ambon Muhamad Arafah mengungkapkan, rombongan mahasiswa KKN UGM tersebut pergi dengan longboat menuju Pulau Wearhu untuk mengangkut pasir untuk pembangunan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Desa Debut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved