Arti Bahasa Arab

Arti Was-was dalam Pandangan Islam, Sering Datang Menghantui Manusia, Bacaan Doa & Cara Mengatasinya

Was-was merupakan salah satu senjata setan untuk membuat seorang hamba gelisah, ragu, dan pada akhirnya masuk perangkap setan

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
WAS WAS DALAM ISLAM -- Ilustrasi perasaan was-was karena bisikan setan, berikut cara mengatasinya. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Was-was adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Arab, dan telah menjadi pembendaharaan kata dalam bahasa Indonesia.

Was-was dalam bahasa Indonesia merujuk pada perasaan ragu, bimbang, atau curiga yang berlebihan, seringkali disertai dengan bisikan atau godaan dari dalam diri atau bahkan dari luar.

Was-was bisa mengarah pada kecemasan dan gangguan pikiran yang mengganggu ketenangan

Was-Was dalam bahasa Arab artinya adalah Godaan Setan.

Dalam Islam, was-was merupakan salah satu senjata setan untuk membuat seorang hamba gelisah, ragu, dan pada akhirnya masuk perangkap setan, berbuat tercela dan lelah dalam beribadah. 

Inilah penyakit was-was yang harus kita waspadai yang Allah ajarkan kepada kita untuk berlindung kepadaNya, dalam Surat An Nas.

 قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَـٰهِ النَّاسِ (3) مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5)

Artinya:

“Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.” (QS. An-Naas: 1–5)

Dalam hadis yang shahih, Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إذا نُودي للصَّلاةِ أدبر الشَّيطانُ له ضُراطٌ حتَّى لا يسمَعَ النِّداءَ فإذا قُضِي النِّداءُ أقبل ، حتَّى إذا ثُوِّب بالصَّلاةِ أدبر ، حتَّى إذا قُضِي التثويبُ أقبل حتَّى يخطُرَ بين المرءِ ونفسِه ، يقولُ : اذكُرْ كذا واذكُرْ كذا لما لم يكُنْ يذكُرُه حتَّى يظلَّ الرَّجلُ إن يدري كم صلَّى

“Apabila azan untuk shalat dikumandangkan, maka setan lari sambil mengeluarkan kentut agar tidak mendengar azan. Setelah azan selesai, ia kembali. Ketika iqamah dikumandangkan, ia kembali lari. Setelah iqamah selesai, ia datang lagi hingga ia membisiki seseorang antara dirinya dan hatinya, seraya berkata: ‘Ingat ini dan ingat itu’, yaitu hal-hal yang sebelumnya tidak ia ingat, sampai-sampai orang itu tidak tahu lagi berapa rakaat yang telah ia shalatkan.” (HR. al-Bukhārī no. 608, Muslim no. 389)

Berikut Langkah-langkah Cara dan Doa  Mengusir Was-was

  1. Baca Ta’awudz

Ketika muncul was-was, langkah pertama segeralah berlindung kepada Allah dengan membaca ta’awudz:

 أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Arti:

Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Dari ‘Utsman bin Abil ‘Ash radhiyallāhu ‘anhu, ia berkata:

يا رسولَ اللهِ حالَ الشيطانُ بيني وبين صلاتي وبين قراءتي قال: ذاك شيطانٌ يقالُ له خِنْزَبٌ فإذا أنت حَسَستَه فتعوذ باللهِ منه واتفلْ عن يسارِك ثلاثًا قال: ففعلتُ ذاك، فأذهبه اللهُ عزَّ وجلَّ عني


“Aku berkata:

Wahai Rasulullah, sesungguhnya setan telah menggangguku dalam shalat dan bacaanku, sehingga aku kesulitan. Maka Rasulullah bersabda: ‘Itu adalah setan yang disebut Khanzab. Jika engkau merasakannya, maka mintalah perlindungan kepada Allah dan meludahlah ke arah kiri sebanyak tiga kali.’ Maka aku pun melakukannya, dan Allah menghilangkan gangguan itu dariku.” (HR. Muslim no. 2203)

2. Abaikan bisikan atau rasa was-was tersebut dan tidak menuruti keraguan itu

Abaikan, jangan Anda dengar, mendengar waswas apalagi menuruti adalah menghormati syetan.

Jangan biarkan setan percaya diri menggoda anda, abaikan bisikannya, respon dengan ta’awudz, agar mereka minder dan menjauh.

Dikutip dari laman bersamadakwah.com, Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:

إذا عَرَضَ له الوِسواسُ، فيلْجأْ إلى الله – تعالى – في دفعِ شرِّه، وليُعرِضْ عن الفكر في ذلك، ولْيَعلمْ أن هذا الخاطر من وسوسةِ الشيطان، وهو إنما يسعى بالفساد، والإغراء؛ فلْيُعرِضْ عن الإصغاء إلى وسوسته، ولْيُبادرْ إلى قطعِها بالاشتغال بغيرها”

“Jika seseorang mendapatkan waswas (bisikan/gangguan pikiran) dalam shalat, hendaklah ia berlindung kepada Allah Ta‘ala untuk menolak keburukannya, dan berpaling dari memikirkannya. Hendaknya ia menyadari bahwa pikiran tersebut berasal dari bisikan setan, dan setan itu tidak menginginkan kecuali kerusakan dan godaan. Maka janganlah mendengarkan bisikannya, dan segeralah memotongnya dengan menyibukkan diri pada hal lain.” (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim).

Dalam Fatawa Islam no.  248161 (2014/1435)  juga terdapat keterangan,

وما تحققت أنه وسوسة فأعرض عنه ولا تلتفت إليه، فإن علاج الوساوس يكون بالإعراض عنها وألا يعيرها الشخص اهتماما، وإياك أن تستجيب له فيما يزينه لك من ترك الصلاة أو غير ذلك من المعاصي، بل داوم على طاعة الله، وابتعد عن معصيته سبحانه

Artinya:

Jika kamu sudah yakin bahwa itu adalah” was-was (bisikan setan), maka abaikan saja dan jangan menoleh kepadanya. Cara mengatasi was-was adalah dengan tidak menanggapinya dan tidak memberinya perhatian. Jangan sekali-kali mengikuti bisikan yang membujukmu untuk meninggalkan shalat atau melakukan maksiat lainnya. Sebaliknya, teruslah dalam ketaatan kepada Allah dan jauhilah segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya”.

3. Tetap Yakin Hilangkan Ragu

Salah satu kaidah fikih penting yang sangat membantu dalam menghadapi was-was adalah:

 اليَقِينُ لَا يَزُولُ بِالشَّكِّ

“Keyakinan tidak hilang karena keraguan.”

Contohnya:

jika seseorang ragu apakah ia sudah membaca Al-Fatihah atau belum, padahal merasa “kemungkinan besar sudah”, maka tetap lanjutkan shalat. Keraguan tidak bisa membatalkan sesuatu yang telah diyakini.

Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ، فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى، ثَلَاثًا أَوْ أَرْبَعًا، فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ، وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ، ثُمَّ يَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ

Artinya:

“Jika salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, tidak tahu apakah ia shalat tiga atau empat rakaat, maka hendaklah ia buang keraguannya, dan tetapkan pada yang dia yakini, lalu sujud dua kali sebelum salam (sujud sahwi).” (HR. Muslim no. 571)

4. Perkuat Iman 

Was-was mudah menyerang orang yang imannya lemah dan kurang ilmu. Karena itu, teruslah belajar, baik belajar dari kehidupan, ilmu agama dan lainnya dalam melawan was-was. 

 Seperti yang dikatakan Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin:

الوسوسة محض الجهل.

 “Was-was itu murni berasal dari kebodohan.”

Demikian arti was-was dalam Islam, sering datang menghantui manusia, bacaan doa & cara mengatasinya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Ya Robbi Sholli Ala Muhammad Ya Robbi Sholli Alaihi Wasallim, Bacaan Sholawat Al Barzanji 

Baca juga: Doa-doa dan Dzikir Dibacakan Malam 10 Muharram atau Hari Asyura, Mohon Keberkahan di Bulan ini

Baca juga: Arti Robbighfirli Warhamni Watub Alayya Lengkap Dalil, Doa Mohon Ampunan dan Waktu Mengamalkannya

Baca juga: 7 Bacaan Zikir Dapat Diamalkan di Hari Asyura 10 Muharram, Tulisan Arab, Latin, Arti dan Urutannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved