Berita Viral
Alasan Naila Ogah Pulang dari Barak Militer usai Jalani Pendidikan, Dianggap Keluarga: Semua Sayang
Naila sampai menangis ngotot tak mau pulang dari Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi setelah menjalani pendidikan barak militer, ngaku betah
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Barak militer Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung kini menjadi tempat yang nyaman bagi siswa yang mengikuti program pendidikan berbasis Gapura Panca Waluya.
Hal itu dirasakan oleh Naila, seorang siswa yang baru saja menyelesaikan program pendidikan yang digagas Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.
Naila sampai menangis ngotot tak mau pulang dari Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung.
Baca juga: Kisah Naila Siswa Barak Militer Ogah Pulang usai Jalani Pendidikan, Nangis Anggap Wadan Sebagai Ayah

Bukan tanpa alasan, Naila mengaku komandan hingga pelatih-pelatih di barak militer sudah dianggapnya bak keluarga sendiri.
Sehingga membuat Naila merasa nyaman dan betah selama menjalani pendidikan di barak militer.
Pengakuan itu disampaikan oleh siswa bernama Naila saat ditemui Letda Cpm (K) Putri Pertiwi di Di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi, Bandung.
"Karena saya disini betah banget banyak temen terus ditambah bisa jadi diri sendiri juga," ujar Naila kepada Letda CPM Kowad Putri, dilansir dari Instagram @kodamsiliwangi.
Tangis Naila pun pecah menceritakan kebaikan Wadan yang dianggapnya sudah seperti orang tuanya sendiri.
Hal itu semakin membuat Naila tak mau meninggalkan barak militer.
Menurutnya, barak militer sudah menjadi rumah kedua yang nyaman bagi Naila.
"Yang bikin Naila sedih apa?" kata Letda Putri.
"Salah satunya dari Wadan (Wakil Komandan) yang baik, suka ini.." ujar Naila berusaha menahan tangis.
"Gak mau pulang dari sini, gak mau Nai," sambungnya.
Baca juga: KABAR Terbaru Pelajar OKI Sumsel Masuk Barak Militer di Jawa Barat, Dedi Mulyadi : Ada Perubahan
"Mungkin wadan seperti sosok ayah bagi Nai?" kata Letda Putri.
"Iya," ungkap Naila.
"Sedih, sama kayak pelatih-pelatih disini juga udah kayak dianggap kayak ayah Nai sendiri, semua sayang," ungkap Naila.
"Berarti Nai pengin punya sosok ayah yang baik gitu?" tanya Letda Putri dan diiyakan Naila.
"Nai gamau pulang, Nai mau disini," sambung Naila menangis memeluk Letda Putri.
Bahkan, Naila mengaku selalu bersemangat menjalani rutinitas pagi setiap harinya.
Terlebih mengikuti kegiatan PBB Paskibra, lantaran sudah menjadi cita-citanya sejak lama.
"Bangga banget (ikut)," katanya.
"Tapi orang tua seneng gak ada rasa bangga?" tanya Letda Putri.
"Gak ada, biasa aja," ungkap Naila dengan mata yang berkaca-kaca.
Naila sampai tak mampu berkata-kata untuk mengutarakan pesan terima kasihnya kepada Wadan yang sudah memberikan arahan untuknya.
"Buat Wadan, makasih udah... sedih," ucap Naila tak mampu berkata-kata.
"Gak mau pulang sekarang nanti aja, karena udah nyaman disini, pelatih-pelatihnya juga dianggap keluarga Nai sendiri," ungkap Naila.
"Kadang-kadang kita memang butuh orang lain, tapi kita juga harus self control, oke," tandas Letda Putri kemudian memeluk Naila.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi sendiri sempat ikut menangis saat melepas para siswa yang hendak pulang setelah selesai melakukan pendidikan karakter di barak militer.
Dedi mengatakan, hal ini membuktikan bahwa pendidikan di barak militer tidak menyeramkan seperti yang ada di pikiran banyak orang.
Dedi menuturkan, siswa-siswa di barak militer sangat dekat dengan para pelatihnya dan pengalaman semacam ini sulit di dapatkan di tempat lain.
Ia pun membuka peluang agar pendidikan militer bisa dinikmati oleh semua anak tidak hanya siswa yang nakal atau bermasalah.
"Rasa-rasa kemanusiaan justru muncul di sini," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (12/6/2025).
Seperti diketahui, Pemkot Depok melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar program Pembinaan Karakter dan Bela Negara untuk remaja berusia 13 hingga 15 tahun di “barak militer”.
Kegiatan ini bertujuan membentuk generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat nasionalisme, selaras dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
VIDEO Bocah 7 Tahun di Pasuruan Dibunuh Tetangga saat Asik Main, Warga Hancurkan Rumah Pelaku |
![]() |
---|
VIDEO Pilu Buruh Jahit Pekalongan Dapat Surat Pajak Rp 2,8 Miliar, Ternyata NIK-nya Disalahgunakan |
![]() |
---|
Akibat Rekam Majikan yang Baru Selesai Mandi, ART di Bekasi Terancam Dihukum 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mirip Kasus Diplomat Arya Daru, Bocah SMP di Simalungun Tewas Wajahnya Tertutup Plastik |
![]() |
---|
Viral Pria Ngaku TNI di Bantaeng Tampar Pedagang Sayur Gegara Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.