Berita Viral
Nasib Nenek Nasikah Dijemput Dua Anaknya Usai Sempat Dititipkan di Panti Jompo, Kini Tinggal di Kos
Nasib nenek Nasikah (74) dijemput kedua anaknya Sri dan Fitri setelah sempat dititipkan di panti Jompo, Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib nenek Nasikah (74) dijemput kedua anaknya Sri dan Fitri setelah sempat dititipkan di panti Jompo, Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.
Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari. Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga.
Nenek Nasikah kini sudah tinggal bersama kedua anaknya di kos.
Hal ini diungkap anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Ipda Purnomo atau yang akrab disapa Polisi Baik itu baru-baru ini mendatangi kedua anak nenek Nasikah.
Lewat Instagramnya, Ipda Purno membagikan potret Nasikah bersama kedua anaknya.
Ia menyebutkan kini sudah tinggal bersama di kosan.
"Alhamdulillah sudah tinggal di kos," tulisnya, Senin (30/6/2025).
Sementara dalam keterangan unggahannya, Ipda Purnomo berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
"PASTI ADA HIKMA DISETIAP KEJADIAN
Assalamualaikum
Isnyaallah tidak ada kata terlambat jika kita mau berbuat baik semua pasti ada hikmahnya. Semoga kejadian kemarin tidak terulang kembali dan terimakasih kepada semua yang sudah mendoakan.
Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kemuliaan menjaga orang tua sampai akhir hayat. Aamiin," tulisnya.
Baca juga: 2 Anak Titipkan Ibu Kandung ke Panti Jombo Malang Menangis Ngaku Kena Mental Usai Viral

Diketahui, kisah Nasikah yang diserahkan ke panti jompo oleh kedua anaknya itu pertama kali diunggah oleh Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah.
Unggahan itu lantas viral, hingga membuat SR dan F mengalami tekanan batin. Mereka mendapat banyak hujatan lantaran tega membuang ibu kandungnya ke panti jompo.
Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, SR dan F akhirnya kembali menjemput ibunya.
"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," terangnya.
Hal itu membuat Arief Camra lega, sebab sejak awal dirinya tak setuju dengan keputusan SR dan F yang menitipkan ibunya ke yayasan daripada merawat sendiri di rumah.
"Tapi alhamdulillah, kami tidak ada niatan menahan. Justru sejak awal kami menolak. Dengan kejadian ini, kita ambil hikmahnya," bebernya.
Arief Camra menilai, tekanan yang dialami SR dan F merupakan ganjaran karena sudah berbuat tak baik kepada sang ibu.
"Punya niat buruk kepada orang tua, dibayar cash sama Allah. Beliau dibikin tertekan, malu oleh netizen. Jadi, memang betul beliau dijemput setelah hanya sehari. Selanjutnya, perawatan kami serahkan kepada keluarga," ucapnya di akhir video.
Diketahui, sebelum diserahkan ke panti jompo, Nasikah dirawat oleh anak laki-lakinya.
Namun, setelah anak laki-lakinya meninggal, ia malah diserahkan ke panti jompo oleh dua anak perempuannya.
Namun, ia akhirnya dijemput kembali oleh dua putrinya setelah viral.
Menangis Jemput Ibu Pulang
Viralnya kejadian tersebut di media sosial, membuat anak-anak Nasikah menangis penuh penyesalan dan kembali menjemput ibu mereka.
Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, membenarkan kabar penjemputan kembali Nenek Nasikah.
Tekanan datang dari berbagai arah, mulai dari teman kerja, tetangga, hingga pemerintah setempat yang mungkin turut merasakan dampak dari keriuhan media sosial.
Tekanan inilah yang akhirnya membuat kedua kakak beradik itu merasa gundah, bahkan menangis, seraya meminta izin untuk mengambil kembali ibu mereka.
"Tapi bagi kami Alhamdulillah, tidak ada niatan menahan dan macam-macam karena justru dari awal kami sudah menolak," ujar Arief lega, seperti dikutip dari akun TikTok miliknya pada Sabtu (28/6/2025).
Arief berharap, kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang.
Ia menegaskan bahwa perbuatan buruk terhadap orang tua akan mendapatkan balasannya.
"Ya itu cara Allah membayarnya mungkin dibikin malu, tertekan, dan stres oleh netizen," pungkas Arief.
Nenek Nasikah hanya dirawat di Griya Lansia selama satu hari. Selanjutnya, perawatan sepenuhnya diserahkan kembali kepada pihak keluarga.
Arief menceritakan, awalnya ia sempat menolak permintaan F yang ingin menitipkan ibunya.
Alasannya jelas, Griya Lansia yang ia kelola dikhususkan untuk merawat lansia yang tidak lagi memiliki keluarga.
"Sudah kami tolak dan kemudian kami memberikan keterangan tidak menitipkan ibu karena masih memiliki keluarga," kata Arief.
Namun, karena adanya perselisihan paham antara kedua kakak beradik tersebut, Arief terpaksa mengajukan syarat yang sangat berat.
Pihak Griya Lansia bersedia merawat Nenek Nasikah, namun dengan konsekuensi anak-anaknya tidak boleh lagi menjenguk, dan bahkan tidak akan diberi kabar jika sang ibu meninggal dunia.
Syarat ini diajukan Arief agar niatan kedua putri tersebut urung terlaksana.
"Itu persyaratan kami buat sangat berat supaya niatan kakak beradik ini tak terwujud," jelas Arief.
Di luar dugaan, bukannya membatalkan niat, kedua kakak beradik itu justru semakin berkeras untuk menitipkan ibunya.
Mereka berdalih takut jika Nenek Nasikah akan terlantar di jalanan karena tidak ada yang merawat.
Mendengar keputusan tersebut, ketua yayasan syok hingga tak bisa berkata-kata.
Arief bahkan menunjukkan bukti tangkapan layar (screenshot) bahwa ia telah dua kali mengingatkan mereka untuk mempertimbangkan ulang keputusan tersebut.
Melihat tekad bulat mereka, akhirnya pihak Griya Lansia memutuskan untuk merawat Nenek Nasikah.
Sebuah draf perjanjian pun dibuat dan ditandatangani.
Arief menjelaskan, pihaknya tidak berniat membuat kejadian ini menjadi ramai.
Alasan Anak Titipkan Nenek Nasikah
Bukan tanpa alasan kedua anak nenek Nasikah (74), sengaja tega membuang ibu kandungnya ke panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang.
Hall ini terkuak manakala anggota Polres Lamongan, Jawa Timur, Ipda Purnomo atau yang akrab disapa Polisi Baik itu baru-baru ini mendatangi kedua anak nenek Nasikah.
Dalam konten video Youtube-nya, Purnomo membagikan momen perbincangan dengan anak-anak Nasikah yang kabarnya membuang ibunya.
"Jujur kaget, kok ada dua anak perempuan, anak kandung lagi, bahasa tulisannya apa?" tanya Purnomo.
"Membuang," ujar Fitriya.
"Kalau saya enggak, menitipkan. Itu jadi viral," imbuh Purnomo.
Diketahui, Sri Rahayu anak pertamanya bekerja sebagai tukang sapu di perumahan.
Sementara, Fitria bekerja sebagai buruh pabrik dan serabutan.
Hal itu membuat keduanya kesulitan untuk merawat ibunya.
Selain itu ketika anak-anaknya bekerja, nenek Nasikah sering keluat sambil ngesot di jalan.
"Kalian ini ke Griya Lansia tujuannya apa?" tanya Purnomo.
"Menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga, terus kan saya kerja. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, minta keluar," ujar Fitriya.
Terkait dengan alasannya membawa ibunya ke panti jompo, Fitriya mengaku cuma ingin ibunya hidup di tempat yang layak.
Sebab selama ini Fitriya merawat ibunya di rumahnya dengan luas 4x4 meter.
"Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau, terus secara kesehatan kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa dicapek, ada diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan," ucap Fitria.
Baru sehari dititipkan, Sri dan Fitriya berubah pikiran dan kembali menjemput ibu mereka di panti Griya Lansia.
Sri dan Rahayu membantah disebut baru sadar setelah viral.
"Setelah kamu tinggal, berapa lama kalian akhirnya menjemput lagi orangtua?" tanya Purnomo.
"Ya langsung, habis ashar itu langsung, pp jadi seharian full, langsung pak," imbuh Fitriya.
Fitria menyayangkan banyaknya tudingan miring sampai dicibir orang-orang terdekat pasca diviralkan.
"Habis viral itu semuanya marah, sampai saya itu disebarkan pakai story temen-temen saya karena membuang orang tua," ungkapnya.
Diakui Fitria, selama ini ia dan kakaknya sampai berutang demi menafkahi ibunya.
"Saya gali lobang tutup lobang juga untuk ibu, karena apa? Pabrik kan ada liburnya," bebernya.
Mendengar penjelasan Sri dan Fitriya, Purnomo pun mengurai pesan ke netizen.
"Kalau kita tidak bisa membantu beliau berdua, tolong jangan sebarkan gosip yang enggak-enggak. Tolong jangan dihujat.
Beliau berdua ini, keluarga ini sudah berusaha nyari solusi, namun karena hari ini viral ya mau diapain," ungkap Purnomo.
Purnomo pun menawarkan diri akan mengurus nenek Nasikah seumur hidup.
Bahkan, kedua anaknya diperbolehkan untuk menjenguk ibunya tanpa batas.
"Saya tawarkan ke jenengan ya saya siap merawat ibu seumur hidup, kalau saya yang ngerawat boleh datang, kalau ibu Nasikah sakit saya kabarin, gak usah malu kalau dihujat seindonesia, yang pentimg doa jenengan, kapam pun datang boleh," ucap Purnomo.
Nenek Nasikah sendiri menolak tawaran sang polisi lantaran jarak jauh di Lamongan.
Purnomo kemudian berkoordinasi dengan Arief Camra, Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang agar bisa dititipkan sang nenek.
"Saya sudah komunikasi dengan pak Arief, nanti tetap dirawat di Griya Lansia, namun boleh dateng, sudah tanggung jawab saya, nanti mulai tanggal 2 atau tanggal 7 karena ada kegiatan, nanti saya jemput," tutup Purnomo.
Viral di Medsos
Sebelumnya, kisah Nasikah itu diunggah di akun TikTok @gl.husnulkhatimah.
Dalam video itu, tampak Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra menyambut kedatangan Nasikah.
Arief Camra menuliskan keterangan dalam video itu yang berbunyi, "Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia, Sidoarjo, Jumat, 27 Juni 2025".
Ia menjelaskan, Nasikah diantar oleh dua anak kandungnya sendiri ke yayasan tersebut.
Bahkan, dalam perjanjiannya, saat Nasikah meninggal, dua anaknya itu tak perlu dikabari.
Sebenarnya, yayasan tersebut hanya menerima lansia yang tidak memiliki anak dan keluarga.
Akan tetapi, kedua anak Nasikah bersikeras tak ingin merawat ibu yang telah membesarkannya itu.
"Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia."
"Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft," tandasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
VIDEO Pilu Buruh Jahit Pekalongan Dapat Surat Pajak Rp 2,8 Miliar, Ternyata NIK-nya Disalahgunakan |
![]() |
---|
Akibat Rekam Majikan yang Baru Selesai Mandi, ART di Bekasi Terancam Dihukum 12 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Mirip Kasus Diplomat Arya Daru, Bocah SMP di Simalungun Tewas Wajahnya Tertutup Plastik |
![]() |
---|
Viral Pria Ngaku TNI di Bantaeng Tampar Pedagang Sayur Gegara Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Minta Maaf, Sudewo Bupati Pati Akhirnya Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen usai Banyak Penolakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.