HUT Bhayangkara

Tema dan Link Download Logo Resmi HUT Bhayangkara Ke-79 Tahun 2025

Artikel ini berisi tema beserta link download logo resmi hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara Ke-79 tahun 2025.

Polri.go.id
HUT BHAYANGKARA - Tampilan logo HUT Bhayangkara ke 79 bersumber dari polri.go.id. Tema dan link download logo resmi HUT Bhayangkara ke-79 tahun 2025. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Tanggal 1 Juli, diperingati sebagai hari jadi/ulang tahun Bhayangkara atau juga biasa diperingati sebagai HUT Polri.

Tahun ini, peringatan HUT Bhayangkara bertepatan dengan Selasa 1 Juli 2025 dan masuk dalam hari perayaan ulang tahun Bhayangkara yang ke-79.

Dalam rangka perayaan HUT Polri 2025, terdapat logo dan tema yang diusung untuk merayakan HUT Bhayangkara ke-79 ini.

Tema yang di angkat dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 adalah “Polri untuk Masyarakat”.

Selain tema, Polri juga meluncurkan logo Hari Bhayangkara 2025 untuk menyemarakkan peringatan hari jadi Kepolisian tersebut.

Berikut link download Hari Bhayangka ke -79.

Link 1 Download Logo Hari Bhayangkara Ke 79 PNG >>> 
https://polri.go.id/assets/images/hut79.png

Link 2 Download Logo Hari Bhayangkara Ke 79  >>>
https://drive.google.com/file/d/

Sejarah Hari Bhayangkara

Melansir laman resmi polri.go.id, Hari Bhayangkara adalah hari Kepolisian Nasional yang diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 1946.

Istilah Bhayangkara diambil dari nama pasukan elite pada masa kerajaan Majapahit. Pasukan Bhayangkara terdiri atas 15 pengawal raja yang saat itu adalah Jayanegara. Pasukan elite tersebut dipimpin oleh Gajah Mada.

Hari Bhayangkara dilatarbelakangi kondisi Korps Kepolisian Indonesia yang terpisah-pisah pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Pada masa itu terdapat berbagai macam Kepolisian di antaranya Velid Politie (Polisi Lapangan), Stands Politie (Polisi Kota), Cultur Politie (Polisi Pertanian) dan Bestuurs Politie (Polisi Pamong Praja).

Namun, pada saat itu jabatan penting (Top Management) yang diemban pada Kepolisian masih dipegang oleh pejabat yang berasal dari Kolonial Belanda sementara warga pribumi hanya terbatas pada jabatan pelaksana lapangan.

Kemudian saat masa pendudukan Jepang, kepolisian dibagi-bagi berdasarkan wilayah. Ada kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera dengan pusat di Bukittinggi, Kepolisian Indonesia Timur berpusat di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan yang pusatnya ada di Banjarmasin.

Saat masa penjajahan Jepang, kepolisian dipimpin oleh warga Indonesia, akan tetapi masih didampingi pejabat Jepang yang pada praktiknya lebih memegang kuasa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved