Malam 1 Suro

Mengapa Malam 1 Suro Tidak Boleh Keluar Rumah? Ini Kata Budayawan dan Dosen UNS Surakarta

Mengapa Malam 1 Suro tidak boleh keluar rumah? Ini Kata Budayawan dan Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tundjung W Sutirto.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA/FOTO KOMPAS.COM
MALAM 1 SURO - Budayawan dan dosen UNS Surakarta, Tundjung W Sutirto menjelaskan alasan mengapa Malam 1 Suro tidak boleh keluar rumah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengapa Malam 1 Suro tidak boleh keluar rumah? Ini kata Budayawan dan Dosen UNS Surakarta menjawab pertanyaan tersebut. 

Mitor larangan keluar rumah pada Malam 1 Suro adalah kepercayaan yang berkembang di sebagian masyarakat Jawa. 

Meskipun tidak ada dasar agama yang melarangnya, sebagian masyarakat tetap memegang teguh larangan Malam 1 Suro tersebut. 

Momen Malam 1 Suro 1959 Tahun Jawa bersamaan waktunya dengan Malam 1 Muharram 1447 Hijriah yang tahun ini bertepatan Kamis, 26 Juni 2025 malam Jumat. 

Pemerhati budaya juga Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tundjung W Sutirto menjelaskan mitos Malam 1 Suro.

Mitos Malam 1 Suro berawal dari masyarakat yang menilai sakralnya malam itu, khususnya masyarakat Jawa. Mereka menggabungkan kalender Islam dan Jawa (Hindu).

"Jadi momentum penanggalan yang digaungkan itu diyakini sebuah momentum yang istimewa sehingga masyarakat menganggap malam Suro adalah sakral karena adanya penggabungan itu akan menentukan perhitungan (dalam bahasa Jawa: petangan)," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/7/2023) lalu. 

Anggapan sakral inilah yang menuntun masyarakat Jawa sebagai pihak yang meluhurkan pergantian tahun dengan ‘laku spiritual’.

Muncullah larangan untuk tidak bepergian jauh tanpa tujuan, tidak menyelenggarakan pernikahan, tidak pindah rumah, dan tidak keluar rumah.

Tundjung menuturkan, larangan itu muncul sebagai bagian dari cara masyarakat Jawa mensakralkan pergantian tahun.

Dia menjelaskan, larangan tidak boleh keluar rumah pada Malam 1 Suro berkaitan dengan kepercayaan masyarakat tentang kesialan yang akan menghampiri.

Jika seseorang keluar rumah pada Malam 1 Suro, maka akan sial karena diyakini akan bertemu dengan pasukan Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan yang tengah menuju keraton atau ke Gunung Merapi.

"Zaman dahulu, setiap Malam Suro, auranya mistis karena berbagai mitos pantangan keluar rumah itu," jelas dia.

Mitos ini berbanding terbalik dengan tradisi Keraton yang menggelar kirab di malam hari. 

Menurut Tundjung, tradisi ini memiliki hubungan dengan perjanjian yang dikenal dengan perjanjian Abiproyo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved