Tahun Baru Islam

Bulan Muharram Asal Kata dari Haram, Makna, Amalan dan Keutamaannya Berdasarkan Alquran dan Hadits

Bulan Muharram ini kerap juga dinamakan Syahrullah Al Asham yang berarti Bulan Allah yang Sunyi, di mana pada bulan itu konflik tidak boleh terjadi

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ASAL KATA MUHARRAM -- Ilustrasi Bulan Muharram, berikut asal kata Muharram, dan penjelasan mengapa bulan Muharram disebut bulan Haram. 

TRIBUNSUMSEL.COM — Tahun baru 1 Muharram 1447 Hijriyah akan segera dijelang. Insya Allah tahun baru dalam penanggalan kalender hijriyah ini, bertepatan pada Jumat 27 Juni 2025.

Asal penamaan Muharram sendiri berasal dari kata "haram" yang berarti suci atau terlarang.
Secara bahasa, Muharram dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan atau bulan disucikan. 

Dikutip dari tulisan Albar Santosa Subari, Masyarakat Arab pada masa lampau meyakini jika bulan Muharram merupakan bulan suci, sehingga mereka mengharamkan atau melarang berperang pada bulan Muharram ini. 

Mereka tidak ingin mengotori atau menodai kesucian bulan Muharram itu dengan peperangan atau menumpahkan darah diantara mereka. 

Itulah sebabnya bulan Muharram ini kerap juga dinamakan Syahrullah Al Asham yang berarti Bulan Allah yang Sunyi, di mana pada bulan itu konflik tidak boleh sedikitpun terjadi.

Bulan Muharram memiliki beberapa keutamaan, diantaranya:

1. Termasuk empat bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab)

Salah satu keutamaan bulan Muharram adalah termasuk empat bulan haram yang disebabkan Allah SWT melalui firman Nya dalam Alquran Surat At Taubah ayat 36

Yang artinya:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah ( Ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa ( QS. At-Taubah: 36).

Adapun empat bulan haram dalam firman Allah SWT tersebut di atas dijelaskan Rasulullah Saw melalui sabdanya:

 Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, satu tahun ada dua belas bulan, diantaranya terdapat empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Al Muharram dan Rajab Mundhar yang berada diantara Jumadil dan Sya’ban ( HR. Abu Daud).

Ibnu Abbas Ra mengatakan, bahwa Allah menjadikan empat bulan haram tersebut sebagai bulan bulan suci, mengagungkan kehormatan, dan menjadikan apa yang dilakukan pada bulan tersebut menjadi lebih besar, begitu pula dengan amal saleh yang dilakukan pada bulan bulan tersebut juga lebih besar.

2. Disebut syahrullah atau Bulan Allah;

“As-Suyuthi mengatakan: Dinamakan syahrullah sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini karena nama bulan ini Al-Muharram nama islami. Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman Jahiliyah. Sementara dulu orang Jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama Shafar Awwal.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved