Berita Lubuklinggau

2 Bulan Air PDAM Tak Mengalir di Kelurahan Karya Bakti Lubuklinggau, Warga Pakai Satu Sumur Bersama

Warga Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Sumsel terpaksa memanfaatkan sumur di pinggir jalan.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Sripoku/Pairat
ILUSTRASI AIR -- Warga Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Sumsel mengeluhkan air PDAM Tirta Bukit Sulap yang sudah dua bulan tak mengalir di kawasan tempat tinggalnya. Warga terpaksa memanfaatkan satu sumur untuk digunakan bersama-sama. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 


TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Warga Kelurahan Karya Bakti Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau Sumsel terpaksa memanfaatkan sumur di pinggir jalan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Pasalnya  di kelurahan itu banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bukit Sulap yang menjadi sumber utama air baku di rumah warga sudah lama tak mengalir.

Ferry warga Perumahan Griya Bakti mengaku terpaksa menggunakan Sumur Kembang (sebutan warga) untuk memenuhi kebutuhan air bersih  karena aliran air PDAM ke rumah mereka tak mengalir.

"Sudah lama air pam tak mengalir ke rumah kami, sudah 2 bulan lebih, terpaksa pakai air sumur ini," kata Ferry  warga setempat pada wartawan, Rabu (18/6/2025).

Baca juga: Daftar Kecamatan Terdampak PDAM Tirta Musi Setop Air Bersih 18 Juni, Normalisasi Diprediksi 2x24 Jam

Ferry mengungkapkan lebih dari sekitar 100 kepala keluarga KK di perumahan itu yang memakai PDAM, kini kesulitan dapat air bersih.

"Jalan satu-satunya mengambil di Sumur Kembang ini, apabila tidak mau, mereka yang mampu beli air galon untuk mandi dan masak," ungkapnya.

Dalam sehari Ferry mengaku harus enam kali bolak-balik mengambil air menggunakan dua jerigen besar untuk mengisi gentong dan drum.

Bahkan, kata Ferry, bila hujan warga juga tak segan menampung air hujan pakai ember dan tong untuk keperluan mandi dan mencuci.

"Bagi keluarganya ada kadang ketempat keluarga, terutama untuk memasak dan minum," ujarnya.

Dikatakan Robiah warga lainnya mengaku berbagai upaya telah mereka lakukan untuk mendapatkan air bersih, bahkan dulu banyak warga menggali sumur.

Namun, air sumurnya juga tidak dapat.

"Kalau berharap air dari PAM percuma saja, dulu kami sudah buat sumur tapi terkendala banyak batu, sehingga hanya beberapa meter mentok batu," ujarnya.

Warga pun bersyukur Sumur Kembang yang menjadi tumpuan warga selama ini tak pernah kering, meski musim kemarau sekali pun.

"Harapan kami walau pun pam tidak ada kami ingin tempat kami mengambil air dan mandi ini dirapikan dan ditutup," ungkapnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved