Berita Viral

Sosok Ujang Suherli, Korban Salah Tangkap Polisi Cianjur, Diduga Dianiaya Minta Tolong Dedi Mulyadi

Ujang Suherli (45), warga asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban salah tangkap hingga wajah bonyok diduga dianiaya oknum polisi Cianjur

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kolase/TribunJabar.ID / Fauzi Noviandi
KORBAN SALAH TANGKAP - Ujang Suherli bersalaman dengan KBO Satreskrim Polres Cianjur Ipda Dudi Suharyana, Selasa (10/6/2025). Ujang Suherli (45), warga asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi korban salah tangkap hingga wajah bonyok diduga dianiaya oknum polisi Cianjur 

"Saya korban kekerasan anggota polisi salah tangkap, tolong, Pak Dedi," sambungnya.

Video tersebut sempat viral setelah diunggah empat hari lalu, tetapi kini telah dihapus dan digantikan dengan unggahan baru yang menyatakan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan.

Korban bernama Suherli (45) mengaku menghapus video tersebut setelah mencapai kesepakatan damai dengan pihak kepolisian. 

Menurut dia, keputusan tersebut diambil atas inisiatif pribadi tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun. 

"Iya, sudah saya hapus kontennya karena masalah ini sudah selesai, sudah islah. Tidak ada tekanan, ini murni inisiatif saya sendiri," ujar Suherli kepada Kompas.com di Mako Polres Cianjur, Selasa (10/6/2025) malam. 

Meski demikian, Suherli tetap mendesak agar proses hukum terhadap para pelaku terus berjalan demi keadilan. 

"Salah satu pertimbangan saya mau islah karena para pelaku tetap akan diperiksa. Saya setuju diselesaikan secara kekeluargaan asalkan proses hukum tetap berjalan," ucapnya.

Suherli menuturkan, peristiwa salah tangkap tersebut terjadi saat ia tengah berkendara bersama seorang rekan di kawasan pertigaan Baros, Karangtengah, Cianjur

Secara tiba-tiba, mereka disergap oleh sejumlah orang yang belakangan diketahui adalah anggota polisi dari Polres Cianjur yang tengah memburu seorang DPO (daftar pencarian orang). 

Karena tidak mengetahui situasi, Suherli sempat memberontak ketika hendak diamankan sehingga akhirnya mendapat tindakan represif dari para aparat. 

Ia mengaku mengalami kekerasan tidak hanya di lokasi penangkapan, tetapi juga saat pemeriksaan di kantor polisi. 

Setelah dipastikan bukan target buruan, Suherli kemudian dipulangkan dalam kondisi luka dan memar.

Saat ini, kondisinya mulai membaik, meski masih merasakan nyeri di bagian pinggang. 

"Namun, sekarang sudah selesai, saya sudah memaafkan. Namun, saya tetap berharap proses hukum terhadap para pelaku tetap berlanjut," ujarnya.

Penjelasan Polisi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved