Berita Viral

Janji Manis Kades Mander Serang Belum Bayar 16 Sapi Kurban, Ngaku Punya Teman Pengusaha Batu Bara

Kepala Desa Mander, Kabupaten Serang, Banten, Edo Saefudin disebut umbar janji belum membayar lunas transaksi 16 hewan sapi milik petani asal NTB

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Uya Kuya TV
KADES MANDER BERUTANG- (kiri) Fadil peternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) viral 16 ekor sapinya belum dibayar Kepala Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten. (kanan) Kepala Desa Mander, Kabupaten Serang, Banten, Edo Saefudin disebut umbar janji belum membayar lunas transaksi 16 hewan sapi milik petani asal NTB 

Tak berhenti disitu, Fadil menyebut bahwa sang kades diduga memiliki komplotan untuk melakukan penipuan.

"Yang ketiga ini bagus lagi, kayaknya satu tim ini kompak sekali ngatur rencananya itu, ini mau jual tanah minta tanah pak lurah atau pak kades ini saya gak tahu, jadi yang membantu yang menyelesaikan ini ngomong ke saya janjinya sampai bulan 8, akhirnya saya telepon terus saya nagih janji, akhirnya dia geram dan itu juga omong kosong," terang Fadil.

 Tangis Pecah Ngaku Diancam Dibunuh

Kini, Fadil mengaku masih belum tenang karena16 ekor sapinya belum dibayar Kepala Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten.

Hingga saat ini, Edo Saefudin Kepala desa Mander, di Serang Banten tak kunjung melunasi transaksi hewan sapi sebesar Rp250 juta sejak tahun 2024 lalu.

Akibat nunggaknya pembayaran uang sapi, kini Fadil mengaku dikejar-kejar ditagih pemilik sapi.

Diketahui, 16 sapi tersebut bukan sepenuhnya milik Fadil.

Fadil mengaku hanya satu dari 16 sapi itu miliknya, sisanya hewan ternak dari petani di NTB.

Atas kejadian ini, hidup Fadil tak tenang karena ditagih tanggung jawab atas kerugian yang dialami para petani tersebut.

"Itu sapi orang semua bukan punya saya, saya punya disitu berangkat cuma satu saja," ungkap Fadil.

"Saya tuh emosi gak tenang karena saya dikejar-kejar terus, padahal saya gak makan uang itu, saya bingung juga, dari uang sekian kan saya udah bayar ke petani, cuma sisa kan tinggal sedikit, tapi petani tidak tahu menahu," sambungya dengan berderai air mata.

Diakui Fadil, dirinya mengaku rela mati lantaran sejak awal dirinya hanya sebagai perantara jual.

"Bukan saya yang jual sebenarnya, mangkanya saya bertahan mati pun saya siap, cuma saya kan gak enak, saya jaga harga diri saya, nama baik saya, keluarga saya," ujarnya.

"Mangkanya saya gak pulang kampung karena masih ada sangkut paut utang itu, fatal bagi saya karena pelihara setahun itu 3 ekor pak," kata Fadil.

Baca juga: Sosok Fadil Peternak di NTB, Pilu 16 Ekor Sapinya Belum Dibayar Kades Mander dari Tahun 2024

Fadil sendiri memaklumi tuntutan tanggung jawab dari para petani, mengingat itu mata pencarian mereka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved