Berita Viral

Sosok AKP Ikin Sodikin, Kapolsek Pagaden yang Temukan Adnan Nekat Naik Sepeda Temui Dedi Mulyadi

Mengenal sosok Kapolsek Pagaden, polisi yang temukan Adnan Prasetyo bocah yang nekat mengayuh sepeda ratusan kilometer demi bertemu Gubernur Jabar

Dok. Kapolsek Pagaden AKP Ikin Sodikin
POLISI TEMUKAN ADNAN - Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin, saat bersama Adnan, bocah asal Brebes, Jawa Tengah, yang ingin bertemu Dedi Mulyadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Kapolsek Pagaden, polisi yang temukan Adnan Prasetyo bocah yang nekat mengayuh sepeda ratusan kilometer demi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Kapolsek Pagaden Subang bernama AKP Ikin Sodikin.

Diketahui, Adnan nekat bersepeda dari Brebes, Jawa Tengah, menuju ke kediaman Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Remaja tersebut telah sampai ke Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, dalam kondisi kelelahan. 

Beruntung Kapolsek Pagaden bersama anggotanya lagi melaksanakan patroli sigap menemukan remaja tersebut dan langsung membawanya ke Mapolsek Pagaden.

Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin, yang menemukan Adnan di jalan pun, sempat menanyai bocah sebatang kara tersebut.

"Ke sini mau ketemu Pak KDM? Naik apa?" tanya AKP Ikin Sodikin, dilansir dari tayangan TikTok @azfana83, Selasa (10/6/2025).

"Iya, naik sepeda," imbuh Adnan.

Kepada Kapolsek, Adnan menceritakan alasannya ingin sekali bertemu Dedi Mulyadi.

Baca juga: Pilunya Adnan Nekat Temui Dedi Mulyadi Naik Sepeda 200 KM Ternyata Sang Nenek Baru Meninggal Dunia

BOCAH INGIN KETEMU KDM - Tangkapan layar sosok Adnan Prasetyo, bocah yatim piatu yang viral karena ingin bertemu Dedi Mulyadi bertemu dengan Kapolsek Pagaden AKP Ikin Sodikin, disadur pada Selasa (10/6/2025). - Kini terungkap fakta lain soal sosok Adnan, remaja yang nekat gowes demi bertemu Dedi Mulyadi. Pemilik sepeda bongkar kelakuan Adnan
BOCAH INGIN KETEMU KDM - Tangkapan layar sosok Adnan Prasetyo, bocah yatim piatu yang viral karena ingin bertemu Dedi Mulyadi bertemu dengan Kapolsek Pagaden AKP Ikin Sodikin, disadur pada Selasa (10/6/2025). - Kini terungkap fakta lain soal sosok Adnan, remaja yang nekat gowes demi bertemu Dedi Mulyadi. Pemilik sepeda bongkar kelakuan Adnan (Tangkapan layar TikTok @azfana83)

Selain karena mengidolakan Dedi Mulyadi, Adnan juga mengharap dapat bantuan.

"Kenapa Adnan pengin ketemu sama Pak KDM?" tanya AKP Ikin Sodikin.

"Saya ngefans berat sama Pak KDM. Saya juga pengin ketemu. Saya juga pengin dibantu soalnya di Brebes udah enggak punya siapa-siapa. Orangtuanya sudah meninggal," ungkap Adnan.

"Udah yatim piatu berarti? udah enggak punya kakek nenek?" tanya AKP Ikin Sodikin lagi.

Jawab Adnan sembari mengangguk.

Baca juga: Nasib Adnan Nekat Temui Dedi Mulyadi Kini Diangkat jadi Anak Asuh Bupati Brebes, Tinggal di Ponpes

Kondisi Adnan

Kapolsek Pagaden, AKP Ikin Sodikin, mengatakan, kondisi remaja tersebut dalam keadaan sehat namun kelelahan.

"Semalam sempat ngobrol sambil makan bersama remaja yang diketahui bernama Adnan yang baru berusia 16 tahun tersebut," ujar Ikin Sodikin, Selasa (10/6/2025) siang.

Mendengar ceritanya, kata Ikin, nasib Adnan sungguh sangat menyedihkan.

"Ternyata Adnan ini seorang yatin piatu yang selama ini dirawat oleh neneknya," katanya.

Bahkan, sebelum memutuskan ingin bertemu Dedi, dia baru saja ditinggal sang nenek untuk selamanya.

Nenek yang merawat Adnan baru meninggal dunia Idul Adha kemarin.

Kini tinggal dengan paman dan bibinya.

Kendati begitu, ia nekat menemui Dedi Mulyadi ke Jawa Barat dengan menaiki sepeda.

"Neneknya yang selama ini merawat Adnan baru saja meninggal dunia, kemarin saat Idul Adha. Sekarang Adnan hidup sebatang kara, makanya ia nekat ingin bertemu Pak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dengan mengayuh sepeda menuju Subang," ucap Ikin.

Adnan pun akhirnya beristirahat dan bermalam bersama Kapolsek Pagaden Ikin Sodikin di rumah dinasnya di Mapolsek Pagaden.

Niat Adnan ingin bertemu Dedi Mulyadi belum terwujud.

Dia dijemput oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Brebes atas perintah Bupati Brebes, Selasa pagi.

Ikin Sodikin mengucapkan terima kasih atas kesigapan Pemkab Brebes untuk membawa pulang Adnan, demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya hanya bisa mendoakan, semoga Adnan yang saat ini hanya hidup sebatang kara bisa diberikan ketabahan dan kesabaran. Semoga banyak dermawan yang peduli terhadap nasib Adnan. Insyaallah dia kelak akan menjadi anak yang sukses dan sehat berkat kesabaran dan kerja kerasnya," ucap Ikin.

Pernah Tinggal di Panti

Adnan merupakan anak sebatang kara sejak kecil. 

Ia tinggal bersama paman dan bibinya di Dukuh Kampung Baru, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. 

Selama ini, Adnan sempat bersekolah di SD Kalierang 01 dan SMP Negeri 2 Bumiayu. 

Namun, karena kendala ekonomi dan masalah keluarga, ia terpaksa berhenti ketika duduk di kelas 2 SMP.

Kepala Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Irma Hamdani, membenarkan jika Adnan adalah warganya. 

"Iya benar," kata Irma saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (9/6/2025) malam. 

Irma mengungkapkan bahwa kehidupan Adnan memang tidak mudah, apalagi tidak memiliki orangtua. 

Diungkapkan Irma, warga sebenarnya tidak tinggal diam.

Pernah mencoba menyekolahkan Adnan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) secara gratis, namun Adnan menolak. 

Atas inisiatif warga dan demi masa depannya, Adnan kemudian ditempatkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Bumiayu. 

Harapannya, Adnan bisa mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang lebih baik. Namun, Adnan tak bertahan lama di sana. 

Ia pergi tanpa pamit.

Hingga kemudian, Adnan muncul di media sosial, terekam mengayuh sepeda seorang diri. 

"Kami warga sudah berupaya semaksimal mungkin membantu. Tapi memang tidak mudah," kata Irma.

Diangkat jadi Anak Asuh Bupati Brebes

Gagal bertemu Dedi Mulyadi, kini anak yatim piatu asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, itu dijemput langsung oleh Bupati Paramitha dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes dari Kabupaten Subang, Selasa (10/6/2025) dini hari.

Adnan akan tinggal dan belajar di Pondok Pesantren Assalafiyah Saditan, Brebes. 

Semua kebutuhan hidup dan pendidikannya akan ditanggung langsung oleh Bupati Paramitha.

"Setelah diskusi dengan Bupati, Adnan akan tinggal di Ponpes Assalafiyah Saditan dan rencana sekolah di SMP di Brebes," ujar Kepala Dindikpora Kabupaten Brebes, Caridah.

Bupati Paramitha bahkan membelikan Adnan perlengkapan sekolah dan sebuah sepeda sebelum ia masuk ke pondok pesantren.

Caridah mengungkapkan bahwa Adnan memang ingin melanjutkan pendidikan, namun selama ini terkendala banyak hal hingga akhirnya putus sekolah. 

"Adnan inginnya di Brebes, bukan di Bumiayu karena mungkin ada trauma psikolog karena keluarganya tidak ada. Adnan akan disekolahkan dan orang tua asuhnya adalah Ibu Bupati sendiri sampai kuliah," imbuh Caridah.

Sementara, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku prihatin dengan nasib Adnan dan memutuskan untuk turun tangan secara langsung. 

"Adnan sudah saya jemput. Sekolah dan kehidupan sehari-hari semuanya saya yang nanggung," kata Paramitha kepada Kompas.com, Selasa.

Viral di Medsos

Sebelumnya, diberitakan viral di media sosial bocah laki-laki berusia 15 tahun mengayuh sepeda ratusan kilometer dari Brebes, Jawa Tengah, ke Jawa Barat demi bertemu Gubernur Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi). 

Diketahui, anak putus sekolah bernama Adnan merupakan anak yatim piatu asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. 

"Mau ketemu siapa?" tanya perekam video. 

"Mau ketemu Pak Mulyadi," jawab Adnan menjawab pertanyaan warganet yang merekam dialog dalam video yang diunggah akun Tiktok Aburidwan08. 

"Dedi Mulyadi, Gubernur?" tanya perekam video yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala Adnan.

Dalam obrolan itu, Adnan kemudian menunjukkan secarik kertas bertuliskan alamat Gubernur Dedi Mulyadi, tujuan ia mengayuh sepeda ke Jawa Barat. 

Masih dalam video berdurasi 03.20, terlihat Adnan menggunakan kaus berwarna hijau tosca, celana pendek biru, dan menggendong tas ransel warna hitam. 

Adnan juga menunjukkan secarik kertas bertuliskan identitas diri. Kepada perekam video, Adnan mengaku telah putus sekolah. 

"Sudah keluar kelas 2 SMP. Harusnya sekarang kelas 1 SMA," kata Adnan. Adnan juga mengaku tidak memiliki orangtua. 

Ia menyampaikan keinginannya bertemu Dedi Mulyadi dengan harapan bisa dibantu. 

"Tujuannya ketemu pak Gubernur tuh apa?" tanya polisi.

"Tolong dibantu lah," ujar Adnan.

Sebelum pergi meninggalkan kantor polisi, Adnan sempat mengurai keinginannya yang direkam oleh petugas kepolisian.

Adnan mengaku ingin sekali bertemu Dedi Mulyadi.

"Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan. Saya dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalierang. Saya ke sini naik sepeda ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes. Bila berkenan, saya ingin bertemu," kata Adnan.

Usai menyampaikan itu, Adnan kembali mengayuh sepeda dan tampak keluar dari area perkantoran. 

Belum diketahui kapan persisnya dan di mana lokasi Adnan saat sedang direkam video oleh netizen.

Aksi bocah yang menggowes sepeda demi bertemu Dedi Mulyadi itu sontak ramai dikomentari netizen.

Namun ada satu komentar dari netizen yang mengaku kenal dengan Adnan.

"Kebetulan gw orang bumiayu dan kenal anak ini, dia udh gapunya orang tua, dan kalo gasalah dia masih punya nenek/kakek, tapi tidak bisa menyanggupi kebutuhan hidupnya jadi dia tinggal di panti asuhan. Mungkin dia ga betah jadi dia kabur dan pernah mencuri beberapa barang termasuk sepeda yang dia bawa. Tujuan awal dia sebenarnya ke jakarta katanya mau cari kerja, bulan lalu dia sampe di cirebon sempet viral juga," tulis akun TikTok depra1924.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved