Berita Viral
Sosok Pratama Wijaya, Mahasiswa Unila Meninggal Diduga Dianiaya Senior Usai Ikut Diksar
Sosok mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia diduga karena disiksa seniornya.
Diketahui, Pratama meninggal dunia pada Senin (28/4/2025).
Mahasiswa angkatan 2024 ini meninggal diduga akibat mengalami kekerasan oleh seniornya saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).
Yang digelar pada 11-14 November 2024.

Mahasiswa yang ikut kegiatan tersebut ada 6 orang, sementara dua orang mengalami kondisi parah.
Termasuk korban yang mengalami pecah gendang telinga.
Selain itu korban diduga ditendang di bagian perut hingga dada, dan disuruh minum spritus.
Baca juga: Fakta Mahasiswa Unila Meninggal Setelah Ikut Diksar Pencinta Alam, Dianiaya Hingga Minum Spiritus
Penjelasan Dekan FEB Unila
Sementara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi mengatakan, pengurus organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) mengakui adanya kelalaian saat pendidikan dasar (diksar).
"Panitia dan pengurus menyadari terjadinya kelalaian pelaksanaan tersebut, dan memohon maaf kepada pihak yang dirugikan, saya terima mereka pada 12 Desember 2024," kata Dekan FEB Unila, Prof Nairobi saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, Dekanat pada 12 Desember 2024 melakukan sidang terhadap ketua dan pengurus Mahepel didampingi pembina Mahepel dari unsur alumni. Pihak Mahepel telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Nairobi mengatakan para pengurus Mahepel telah meminta izin kepada Dekanat pada 14-17 November 2024 bahwa Mahepel melakukan diksar terhadap rekrutmen anggota baru sebanyak 6 orang.
"Kami Dekanat mendapatkan laporan bahwa dalam Diksar salah seorang mahasiswa bernama MAF mengalami masalah pendengaran, juga isu pelatihan melampaui kewajaran terhadap fisik peserta," kata Nairobi.
Nairobi menambahkan, panitia Diksar berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan maka mereka siap dibekukan organisasi, dan dibuat dalam surat pernyataan.
"Kami dekanat memberikan hukuman Mahepel untuk membersihkan embung rusunawa," kata Nairobi.
Nairobi mengatakan, untuk masalah pendengaran korban MAF pihak Mahepel bersedia bertanggung jawab. Kemudian pada 24 November 2024 bahwa pihak Mahepel bersilaturahmi ke orang tua MAF dan berjalan baik.
"Pada April 2025 salah satu peserta diksar berinisial PWK sakit dan terindikasi terkena tumor otak, dan meninggal dunia ketika dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Muluk (RSUDAM)," kata Nairobi.
Menurutnya, Wakil Dekan III Neli Aida para hari kedua melakukan takziah ke rumah almarhum PWK dan bertemu ibu korban.
"Jadi ibu PWK cerita ke buk wadek, bahwa beliau cerita menyesal memasukan anaknya ke Unila, terutama ikut Diksar Mahepel," kata Nairobi.
Nairobi mengatakan Ibu PWK tidak ingin menggugat, namun berpesan agar Mahepel tidak lagi melakukan kegiatan seperti itu. Kemudian mengharapkan agar pihak pelaksana diksar datang dan minta maaf kepadanya dan keluarga korban.
Pada 27 Mei 2025 mahasiswa melakukan demo yang salah satu tuntutannya adalah menghapus organisasi Ormawa yang terlibat dalam kekerasan.
"Pada pokoknya kami dekanat siap membantu melanjutkan pemeriksaan terhadap Mahepel, dan jika ada aduan dari keluarga PMK atau ada bukti yang menguatkan, silakan dilaporkan," kata Nairobi.
"Saya sebagai dekan siap untuk menandatangani surat pernyataan integritas yang tiba-tiba disodorkan diakhir acara demo," kata Nairobi.
Menurutnya, dalam pakta integritas itu ada batas waktu seperti 1 x 24 jam harus diselesaikan, 2 x 24 jam harus selesai.
"Menurut saya pakta integritas lebih kepada kesadaran untuk membenahi, namun jika dimasukkan unsur paksaan dan perintah, yang berwenang memerintah saya adalah atasan saya yaitu rektor bukan mahasiswa," kata Nairobi.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Ini Kata Dinsos Soal Nenek di Sulsel Dicoret dari Penerima Bansos Gegara Rekening Terindikasi Judol |
![]() |
---|
Kisah Tini, Nenek 67 Tahun di Gowa Tak Mau Jauh dari Makam Suami, Pilih Hidup Sebatang Kara di Gubuk |
![]() |
---|
VIDEO Momen Tahanan Tidur Peluk Anak dari Balik Jeruji Besi di Jambi, Polisi Sebut Iba |
![]() |
---|
Kronologi Pria di Bekasi Bunuh Selingkuhan Istri Pakai Pisau Sangkur, Hubungi Korban Minta Bertemu |
![]() |
---|
Kisah Pilu Napi di Jambi Peluk Anak Laki-lakinya Lepas Rindu Dibalik Sel Tahanan, Polisi Terharu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.