Berita Viral

Sosok Pratama Wijaya, Mahasiswa Unila Meninggal Diduga Dianiaya Senior Usai Ikut Diksar

Sosok mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia

tribunlampung.com
MAHASISWA UNILA TEWAS - (kiri) Sosok mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia diduga karena disiksa seniornya. (kanan) Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof Sunyono saat menghadapi para mahasiswa di depan Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) jurusan bisnis digital 2024 Universitas Lampung (Unila), Pratama Wijaya Kusuma, meninggal dunia diduga karena disiksa seniornya. 

Diketahui, Pratama meninggal dunia pada Senin (28/4/2025). 

Mahasiswa angkatan 2024 ini meninggal diduga akibat mengalami kekerasan oleh seniornya saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).

Yang digelar pada 11-14 November 2024.

UNGGAHAN SANG IBUNDA - Mahasiswa FEB Unila, Pratama Wijaya Kusuma semasa hidupnya saat foto bersama ibunya Novita Choirunnisa, Rabu (28/5/2/2025)
UNGGAHAN SANG IBUNDA - Mahasiswa FEB Unila, Pratama Wijaya Kusuma semasa hidupnya saat foto bersama ibunya Novita Choirunnisa, Rabu (28/5/2/2025) (Tiktok @novitachoirunnisa)

Mahasiswa yang ikut kegiatan tersebut ada 6 orang, sementara dua orang mengalami kondisi parah.

Termasuk  korban yang mengalami pecah gendang telinga.

Selain itu korban diduga ditendang di bagian perut hingga dada, dan disuruh minum spritus.

Baca juga: Fakta Mahasiswa Unila Meninggal Setelah Ikut Diksar Pencinta Alam, Dianiaya Hingga Minum Spiritus

Penjelasan Dekan FEB Unila

Sementara, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Prof Nairobi mengatakan, pengurus organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) mengakui adanya kelalaian saat pendidikan dasar (diksar).

"Panitia dan pengurus menyadari terjadinya kelalaian pelaksanaan tersebut, dan memohon maaf kepada pihak yang dirugikan, saya terima mereka pada 12 Desember 2024," kata Dekan FEB Unila, Prof Nairobi saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (28/5/2025). 

Menurutnya, Dekanat pada 12 Desember 2024 melakukan sidang terhadap ketua dan pengurus Mahepel didampingi pembina Mahepel dari unsur alumni. Pihak Mahepel telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 

Nairobi mengatakan para pengurus Mahepel telah meminta izin kepada Dekanat pada 14-17 November 2024 bahwa Mahepel melakukan diksar terhadap rekrutmen anggota baru sebanyak 6 orang. 

"Kami Dekanat mendapatkan laporan bahwa dalam Diksar salah seorang mahasiswa bernama MAF mengalami masalah pendengaran, juga isu pelatihan melampaui kewajaran terhadap fisik peserta," kata Nairobi. 

Nairobi menambahkan, panitia Diksar berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan maka mereka siap dibekukan organisasi, dan dibuat dalam surat pernyataan. 

"Kami dekanat memberikan hukuman Mahepel untuk membersihkan embung rusunawa," kata Nairobi. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved