Berita Viral

Dedi Mulyadi Diteror, Dapat Kiriman Ular King Kobra 2 Kali di Rumahnya, Ancam Bakal Bertindak

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku dirinya mendapatkan teror dari orang tidak dikenal. Dikirim ular king kobra sebagai candaan untuk menakuti

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
tiktok/dedimulyadiofficial
DEDI MULYADI DITEROR- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku dirinya mendapatkan teror dari orang tidak dikenal. Dikirim ular king kobra sebagai candaan untuk menakuti 

Dedi mengakui bahwa 100 hari kerja belum langsung terlihat hasilnya. Namun, mantan Anggota DPR RI mengungkapkan kerangka dasar minimal sudah terletakkan dengan baik. 

"Infrastruktur sudah terbangun dan berjalan yang berfokus pada pembenahan pembentukan sikap dan mental," katanya.

Selain itu, Dedi mengaku sangat menyayangi seluruh warganet dan masyarakat.

Hal itu ia katakan saat menyapa lewat akun instagramnya.

"Yang menyangi ada dua, satu yang yang supporting kepada yang saya lakukan. Yang kedua melakukan otokrikitk terhadap yang saya lakukan," katanya.

Dedi menilai kedua pihak tersebut sayang kepadanya.

"Saya tidak akan menganggap yang mendukung itu saudara kandung kemudian yang kritik saudara tiri, enggak dua-duanya adalah sahabat saya," imbuhnya.

Dapat Ancaman Pembunuhan

Sebelumnya, Dedi Mulyadi sempat menerima ancaman secara terbuka disampaikan melalui kolom komentar Live Chat di kanal YouTube resmi Kang Dedi Mulyadi pada Senin (21/4/2025) malam. 

Menurut Dedi, ia sudah terbiasa menerima berbagai bentuk ancaman, termasuk ancaman pembunuhan, sejak menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

"Kalau saya sih sudah sejak saya jadi bupati sudah terbiasa ya diancam dibunuh, diancam diculik, diancam apapun dan itu kan bagian dari dinamika risiko seorang pemimpin," ujar Dedi kepada wartawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (23/4/2025), dilansir dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Baca juga: Sinyal Dedi Mulyadi Laporkan Orang yang Ancam Membunuhnya di Live Chat, Tolak Pengawalan Khusus

Dedi menyatakan belum mengambil langkah hukum dan masih mempertimbangkan tingkat keseriusan ancaman tersebut.

"Dalam problem ini kita tidak bisa anggap terlalu serius juga tidak bisa dianggap terlalu iseng, nanti saya kajilah apa yang harus  apor atau tidak dilaporkan, nanti saya lihat lah, saya pelajari dulu untung dan ruginya langkah-langkah yang saya lakukan," ungkap Dedi.

Meski demikian, Dedi enggan enggan meminta pengawalan khusus dari kepolisian.

Baginya, selama ini blusukan ke luar daerah, sudah cukup didampingi oleh ajudan dan petugas protokoler.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved