Berita Nasional

Niat Terselubung Roy Suryo Cs Ngotot Sebar Isu Ijazah Jokowi Dikuak Ngabalin, Singgung Proyek Besar

 Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia menyebut ada niat terselubung dari Roy Suryo Cs yang masih ngotot menyebar isu Ijazah Jokowi pada

Editor: Moch Krisna
Youtube Kompas TV
KEASLIAN IJAZAH JOKOWI- Pakar Telematika, Roy Suryo tetap tak terima meski Bareskrim Mabes Polri sudah menyatakan bahwa ijazah kuliah Joko Widodo asli, cuma identik meski dibuktikan serangkaian pengujian forensik oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Rencana dibalik aksi Roy Suryo Cs sengaja menyebar isu ijazah palsu Jokowi ke publik dikuak Ali Mochtar Ngabalin.

 Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia menyebut ada niat terselubung dari Roy Suryo Cs yang masih ngotot menyebar isu Ijazah Jokowi padahal jelas-jelas telah dipatahkan oleh Bareskrim Polri

Ali Ngabalin mengatakan kasus ijazah Jokowi merupakan proyek besar tanpa tender yang menghabiskan banyak uang.

Polemik ijazah Jokowi sudah berlangsung kurang lebih selama dua tahun lamanya.

Sampai kemudian kasus ini bergulir pada ranah hukum.

Aduan masyarakat dari Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana sudah dipatahkan Bareskrim Polri lewat uji laboratorium forensik (Labfor).

Hasilnya, Bareskrim Polri menyatakan ijazah Jokowi asli karena identik dengan sejumlah pembanding.

Lalu ada juga laporan Jokowi di Polda Metro Jaya dengan terlapor Roy Suryo, Dokter Tifa, Rismon Sianipar, K dan E atas tuduhan pencemaran nama baik.

Selain itu berlangsung pula sidang perdata di Pengadilan Negeri Solo.

Bahkan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) tak luput, mereka digugat di Pengadilan Negeri Sleman.

Melansir dari Tribunbengkulu, Jumat (23/5/2025) Ali Mochtar Ngabali mengatakan tak habis pikir, sosok Jokowi yang sudah melanglangbuana di Indonesia justru dituduh negatif.

Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Ketua Umum Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Ali Mochtar Ngabalin saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017). ((Kristian Erdianto))

"Saya datang juga ke pak Jokowi kemudian saya sempat ngobrol dengan beliau soal ini (kasus ijazah). Orang ini luar biasa dalam sejarah politik dunia, Jokowi itu Wali Kota dua periode, Gubernur, Presiden dua periode, bagaimana bisa ada yang menuduh ijazahnya palsu. Orang itu harus beretika lah dalam hal cari makan," kata Ali Ngabalin.

Ia mengatakan mestinya para pelapor ijazah Jokowi itu mencari makan dengan cara yang benar, bukan dengan mencaci bahkan sampai menuduh.

"Cari makan dengan gaya yang halal. Masa cari makan dengan gaya menghujat dan caci maki," katanya.

Menurutnya ada maksud terselubung yang dimiliki para pelapor ijazah Jokowi.

"Sekarang kita bisa lihat, kita to teh point. Kalau dilihat setiap statment itu kan hanya segitu-gitu saja tidak berkembang. Ukurannya gampang, tinggal kita nilai. Kalau sudah keluar hujatan, makhluk apa ini namanya ? kaya bangsa ini tidak punya peradaban," katanya di Youtube Sindonews.

"Cari uang dengan cara beradab dan halal. Jangan begitulah, ini mantan petinggi republik, orang maju, bagus," tambah Ngabalin.

Bahkan Ngabali membocorkan bahwa ada sejumlah pelapor ijazah Jokowi yang pernah curhat padanya.

"Saya tahu lho ini siapa-siapa, yang berteriak saya tahu. Oh si anu pernah datang ke saya 'kenapa Jokowi beginikan saya Li'. Oh ini saya tahu, saya tahu semua, saya lihat. Jadi saya paham semua," katanya.

Ali Mochtar Ngabali membocorkan soal proyek besar dengan uang banyak di balik kasus ijazah Jokowi.

"Saya sudah tulis projek ijazah palsu itu projek uang besar bertahun-tahun. Berapa tahun coba itu, masa gak abis-abis. Pasti banyak lah. Kalau Indonesia urusan begitu kan sudah sangat profesional," kata Ngabalin.

"Projek ijazah palsu itu adalah projek tanpa tender dengan uang gede," tambahnya.

Dengan adanya laporan Jokowi, Ngabalin berharap hal tersebut bisa menjadi pelajaran penting.

"Kita tunggu aja nanti bagaimana. Saya juga berharap ini menjadi pelajaran penting," katanya.

Sepanjang bekerja di Istana, Ngabalin tak pernah melihat Jokowi.

Namun dalam kasus ijazah ini, Jokowi sampai melaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Kok bisanya tidak mungkin, ini pasti ada perkara yang melukai relung hatinya," katanya.

Atas laporan itu pun Ngabali meyakini Roy Suryo Cs akan dijebloskan ke dalam penjara.

"Kalau begini kita tunggu saja, kalau di Salemba kita datang atau di Sukamiskin kita juga tengok. Urusannya sudah masuk di ranah yang tidak bisa kita punya tangan ada di situ. Bayangkan orang sekelas Jokowi harus tenteng ijazah datang ke polda," katanya.

Ia mengatakan proyek ijazah Jokowi juga memiliki tujuan.

"Setelah berhenti jadi presiden, anaknya jadi wakil, kalau tidak sekarang bekerja tidak ada lain tidak ada bukan kecuali untuk bagaimana bisa mengadang Gibran untuk masa yang akan datang. Sementara Prabowo-Gibran baru 6-7 bulan, kan lucu. Jadi agak tidak canggih, gampang sekali dibaca," kata Ali Ngabalin.

Sementara Roy Suryo mengaku tak memiliki kepentingan politik dalam kasus ijazah Jokowi.

"Motifnya membuka akal waras kita terhadap daya kritis kita dengan tidak percaya narasi saja. Ini kan kita dibekali pikiran," kata Roy Suryo.

"Ini ilmu pengetahuan, sudah clear," kata Roy.

Kini meski Bareskrim Polri sudah menyatakan ijazah Jokowi asli dan menghentikan kasus aduan TPUA, tapi Roy Suryo tetap tak percaya.

"Mana barangnya ? tidak ditunjukan," kata Roy.

Ia bahkan menganggap bahasa identik dengan otentik dalam pembuktian keaslian ijazah Jokowi.

Menurutnya Bareskrim Polri hanya menyatakan ijazah tersebut identik dengan pembanding.

"Jadi diproduksi dulu yang sama kemudian dibandingkan, ya sama," katanya.

Roy tetap menanti Jokowi menunjukan ijazahnya di pengadilan.

"Final itu pengadilan. Itu baru sepotong cercah alat bukti yang kemudian diverifikasi yang disampaikan Puslabfor. Hasil yang ilmiah itu harus berani diuji lagi," kata Roy Suryo.

Roy Suryo Disebut Injak Kehormatan UGM

Kini Kiai NU Syarif Rahmat secara tegas mengusulkan agar UGM mencabut ijazah Roy Suryo Cs.

Bukan tanpa alasan, Kiai Syarif menilai Roy Suryo Cs telah menginjak-injak kehormatan UGM sebagai lembaga pendidikan tinggi karena tidak mempercayai ijazah Jokowi.

Hingga kini ada sejumlah kubu yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya.

"Apa urusannya kalian tanya ijazah presiden ? Urusan besar. Lawyers nya bilang kalau begitu semua orang bisa minta ijazah orang lain, gak. Karena dia presiden melalui proses administrasi maka warga negara meminta kejujuran kepala negara. Gak ada aturannya di hukum pidana. Hukum pidana cuman mengatur barang siapa individu, ini warga negara bertanya secara kolektif, dimana pidananya ? dijawab aja kan," kata Rocky Gerung.

Pihak yang memaksa Jokowi menunjukan ijazahnya yakni Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA).

Kelompok ini telah melaporkan Jokowi ke Bareskrim Polri.

Pihak lain yakni Roy Suryo Cs yang terdiri dari Roy Suryo, Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma.

"Saya bisa pastikan bahwa tiga diantara 4 orang yang dilaporkan mereka memang patut dilaporkan karena pemegang primary evidence dalam bentuk buku skripsi milik Joko Widodo," kata Roy Suryo di Youtube Indonesia Lawyers Club.

Ada lima orang yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya.

"Kebetulan tiga-tiganya alumni asli Universitas Gadjah Mada. S1 S2 rata-rata UGM semua. Saya S1 UGM Komunikasi, S2 Magister Kesehatan. Rismon itu S1 Elektro, S2 elektro juga. Dokter Tifa S1 S2-nya Kedoktrean," kata Roy Suryo.

Ia mengaku pernah menerima tanda penghormatan sebagai aktivis dari UGM yang disematkan langsung oleh rektor.

Dengan memiliki tanda tersebut, Roy Suryo merasa sangat terpukul ketika UGM bisa meluluskan Jokowi dengan kualitas skripsi yang menurutnya banyak kesalahan.

"Saya sangat terpukul kalau UGM meluluskan skripsi model kaya begini. Ini sangat mencemarkan nama baik UGM. Kok bisa UGM kualitasnya seperti ini. Kalau skripsinya seperti ini maka kalau sampai muncul ijazah, ya sangat dipertanyakan kualitas ijazahnya. kok bisa dengan skripsi begini muncul ijazah," kata Roy Suryo. 

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved