Arti Bahasa Arab

Arti Inna Rabbakumullāhullazi Khalaqas Samawati Wal Arḍa Fī Sittati Ayyamin, Surat Al Araf Ayat 54

Sesungguhnya tuhan kalian (wahai sekaliaan manusia), Dia lah Allah yang menciptakan langit dan bumi dari tidak ada dalam waktu enam hari.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI -- Ilustrasi Surat Al Araf ayat 54, Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Surat Al Araf ayat 54 adalah firman Allah SWT yang menjelaskan tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam masa. 

Berikut bunyi ayat selengkapnya dan penjelasannya.


Surat Al-A’raf Ayat 54


إِنَّ رَبَّكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَ يَطْلُبُهُۥ حَثِيثًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ وَٱلنُّجُومَ مُسَخَّرَٰتٍۭ بِأَمْرِهِۦٓ ۗ أَلَا لَهُ ٱلْخَلْقُ وَٱلْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin:

Inna rabbakumullāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, yugsyil-lailan-nahāra yaṭlubuhụ ḥaṡīṡaw wasy-syamsa wal-qamara wan-nujụma musakhkharātim bi`amrihī alā lahul-khalqu wal-amr, tabārakallāhu rabbul-'ālamīn

Artinya:

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.


Berikut tafsir Surat Al Araf ayat 54 dikutip dari laman tafsirweb.com

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya tuhan kalian (wahai sekaliaan manusia), Dia lah Allah yang menciptakan langit dan bumi dari tidak ada dalam waktu enam hari.

Kemudian Dia bersemayam di atas arsy. Maksudnya, tinggi dan berada di atasnya dengan hakikat istiwa (bersemayam) yang sesuai dengan kemuliaan dan keagunganNya.

 Dia memasukan malam pada siang sehingga menutupinya dengan itu, maka cahayanya itu pergi, dan Dia memasukan siang pada malam sampai kegelapannya pergi. Dan masing-masing dari keduanya mengejar yang lain dengan cepat dan terus menerus.

Dan Dia dzat yang menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang dalam keadaan tunduk kepadaNya. Dia mengendalikannya sesuai dengan apa yang dikehendakinNya. Makhluk-makhluk ini temasuk tanda-tanda kebesaran Allah yang sangat besar.

Ketahuilah, Bagi Allah hak kekuasaan menciptakan semuanya dan hak menetapkan semua ketentuan. Allah mahatinggi, maha agung lagi maha suci dari setiap urusan kekurangan, penguasa semua makhluk secara keseluruhan.

 

Makna Allah Menciptakan Langit dan Bumi dalam 6 Masa

Dijelaskan dalam Alquran bahwa Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Namun pada bagian ayat lain ada ayat Allah cukup mengatakan ‘kun‘ (jadilah) maka sesuatu bisa langsung terjadi.

Dikutip dari laman muslim or.id 

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam 6 hari. Sebagaimana dikabarkan oleh Allah sendiri dan Ia adalah Ash Shadiq. Ia juga Maha Kuasa menciptakan semua itu dalam sekejap mata. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: Jadilah!” maka terjadilah ia” (QS. Yasin: 82)

Namun para ulama menjelaskan bahwa tujuan Allah menciptakan semua itu dalam 6 hari yaitu untuk mengajarkan hamba-Nya sikap tidak tergesa-gesa. Juga untuk mengabarkan bahwa Allah-lah yang mengatur dan segala sesuatu di alam ini dan menghubungkan semuanya.

Rabb semesta alam yang Maha Mengetahui segala sesuatu dan Rabb yang Maha Kuasa atas segala sesuatu tidak menjadikan langit dan bumi sekaligus, melainkan dalam 6 hari. Sebagaimana juga Allah menciptakan manusia tidak sebagaimana menciptakan makhluk yang lain. Allah menciptakan manusia dengan susunan dan pengaturan yang paling baik.

Semua itu agar hamba-Nya belajar untuk menunggu dan belajar sikap tidak tergesa-gesa, juga untuk mengabarkan kepada mereka bahwa perkara mereka telah diatur sedemikian rupa dengan sempurnanya di atas ilmu yang sempurna tanpa ketergesa-gesaan dan tanpa gangguan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan kekuasaan-Nya terhadap segala sesuatu dan ke-Maha Tahuan-nya terhadap segala sesuatu tidak menciptakan langit dan bumi sekaligus melainkan dalam enam hari, padahal Ia Maha Kuasa untuk menciptakan semua itu dalam sekejap mata karena jika Allah menginginkan sesuatu terjadi maka ia mengatakan ‘kun‘ (jadilah) maka terjadilah.

Allah Ta’ala mengatur penciptaan langit dan bumi selama beberapa hari agar hamba-Nya memahami bagaimana seharusnya mereka bersikap, bagaimana seharusnya mereka mengatur urusan mereka, bagaimana mereka bersabar menunggu dalam perkara-perkara mereka tanpa tergesa-gesa hingga maslahah mereka sudah tersusun dengan baik dan hingga perkara mereka telah tepat berada pada jalan yang jelas dan membuat hati tenang. Dengan sikap itu tercapailah maslahah mereka dan terhindarlah mereka dari berbagai bahaya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengisyaratkan makna ini dalam firman-Nya:

وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً

“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Huud: 7)

Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Ia menciptakan langit dan bumi dengan cara demikian untuk menguji dan menyeleksi siapakah yang paling baik dan paling sempurna amalnya. Maka tergesa-gesa lah orang yang tidak mengatur urusannya, sehingga ia pun kurang sempurna dalam beramal.

Allah Ta’ala menciptakan langit dan bumi dalam enam hari untuk menguji hamba-Nya untuk berusaha sempurna dalam beramal, dan berusaha sebaik mungkin dalam beramal serta tidak tergesa-gesa dalam melakukannya sehingga tidak ada cacat dalam urusan-urusan mereka. Dan Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, ketika itu Arsy-Nya ada di atas air, tujuannya untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya. Allah juga berfirman:

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلً

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya” (QS. Al Kahfi: 7)

Allah juga menciptakan segala apa yang ada di bumi berupa pohon-pohon, tumbuhan, hewan, logan-logam dan benda-benda lainnya untuk menguji dan menyeleksi hamba-Nya, siapakah yang paling sempurna amalnya dalam mengeksplorasi apa yang ada di dalam bumi, mengambil manfaat serta menggunakannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلً

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Al Mulk: 2)

Dalam ayat-ayat ini serta makna yang terkandung di dalamnya menunjukkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menciptakan segala sesuatu dengan pengaturan yang sedemikian rupa dan juga rentang waktu yang tertentu untuk menguji hamba-Nya dan menyeleksi siapa yang bisa beramal dengan sempurna.

Allah tidak berkata كثر عملاً (siapa yang paling banyak amalnya) namun berkata أَحْسَنُ عَمَلً (yang paling baik amalnya). Maka yang dianggap adalah yang paling profesional, sempurna, dan baik, bukan jumlahnya.

Demikian penjelasan Arti Inna Rabbakumullāhullazi Khalaqas Samawati Wal Arḍa Fī Sittati Ayyamin, Surat Al Araf Ayat 54, Allah menciptakan langit dan bumi dalam 6 masa, penjelasannya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Labbaik Wa Sadaika Wal Khair Biyadaika War Raghbau Ilaika Wal Amal Pelengkap Kalimat Talbiyah

Baca juga: 4 Bacaan Doa Mohon agar Disampaikan Impian ke Mekkah dan Madinah untuk ibadah Umroh Bahkan Haji

Baca juga: Tulisan Arab dan Arti Bacaan Talbiyah Haji Labbaik Allahumma Labaik Labbaik La Syarika Laka Labbaik

Baca juga: Agar Tepat Sasaran Inilah 3 Golongan Penerima Daging Kurban, Masing-masing Porsinya Sepertiga Bagian

Baca juga: Hadits dan Fatwa MUI tentang Boleh atau tidak Membagikan Daging Kurban Sudah Diolah atau Dimasak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved