Berita Viral

Mengenal PT Chandra Asri Alkali Diduga 'Dipalak' Oknum Kadin Cilegon Jatah Proyek Rp5 Triliun

Mengenal PT Chandra Asri Alkali (CAA) yang diduga menjadi korban pemalakan oknum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(PUTRA DJOHAN)/Kompas.com
PT CHANDRA ASRI DIDUGA DIPALAK KADIN CILEGON - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) diduga menjadi korban pemalakan oknum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal PT Chandra Asri Alkali (CAA) yang diduga menjadi korban pemalakan oknum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon.

Dalam video yang beredar di media sosial, kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA, berinteraksi dengan pengusaha lokal yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon.

Salah satu anggota Kadin diduga meminta agar proyek yang bernilai triliunan tersebut diberikan kepada mereka tanpa proses lelang.

KADIN CILEGON MINTA JATAH PROYEK - Pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta jatah proyek pekerjaan tanpa tender senilai Rp 5 triliun ke PT Chandra Asri Alkali (CAA). Kini Kadin Cilegon dan Banten akan diaudit
KADIN CILEGON MINTA JATAH PROYEK - Pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta jatah proyek pekerjaan tanpa tender senilai Rp 5 triliun ke PT Chandra Asri Alkali (CAA). Kini Kadin Cilegon dan Banten akan diaudit (Tangkapan layar video via Kompas.com)

Lalu apa perusahaan PT Chandra Asri Alkali ini ?

PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group).

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) merupakan perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. 

Baca juga: Ini Isi Pernyataan Oknum Kadin Cilegon Diduga Minta Jatah Proyek Rp5 T : Porsi Jelas Tanpa Lelang

Mengutip dari laman resmi chandra-asri.com, saat ini, transformasi Chandra Asri Group meliputi beragam bisnis yang meliputi manufaktur, perdagangan bahan kimia, petrokimia, karet sintetis serta pengelolaan aset-aset infrastruktur seperti dermaga, penyimpanan tangki, logistik, air, serta energi.

Chandra Asri Group merupakan bagian dari Barito Pacific Group yang memiliki saham mayoritas di Perusahaan ini.  

Pada tahun 2011, Chandra Asri Group menjalin kemitraan dengan Siam Cement Group (SCG), yang melalui anak perusahaannya SCG Chemicals, saat ini menjadi salah satu pemegang saham utama di Chandra Asri Group. 

Di tahun 2021, Perusahaan bermitra dengan ThaiOil Public Company Limited (ThaiOil) sebagai investor strategis. Kemitraan Chandra Asri Group ini  memperkuat peran Chandra Asri Group dalam pengembangan sektor industri di Indonesia maupun Asia Tenggara.

Di tahun 2024, Chandra Asri Group memulai transformasi strategis untuk menjadi perusahaan solusi Energi, Kimia, dan Infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara. 

Inisiatif tersebut fokus pada beberapa tujuan utama: mendiversifikasi portofolio bisnis kami untuk memaksimalkan manfaat bagi semua pemangku kepentingan; meningkatkan reputasi sebagai mitra pertumbuhan yang tepercaya, menyediakan dukungan mendasar bagi sektor-sektor strategis di Asia Tenggara; menciptakan peluang-peluang baru untuk melayani lebih banyak pelanggan dan pemangku kepentingan; memenuhi kebutuhan domestik; dan mengukuhkan posisi kami di sektor kimia dan infrastruktur.

Sebelumnya, dalam rekaman video tersebut, permintaan itu diungkap saat perwakilan China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), salah satu kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA, menggelar audensi dengan pengusaha lokal yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, Jumat (9/5/2025). 

Pria yang mengenakan baju putih bertuliskan 'Kadin Kota Cilegon' di bagian punggungnya itu menyebut proyek senilai Rp5 triliun harus diberikan kepada Kadin sambil sesekali memukul meja.

"Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas tanpa ada lelang, Rp 5 triliun untuk Kadin (atau) Rp 3 triliun untuk Kadin tanpa ada lelang lagi," kata salah satu anggota Kadin yang mengenakan topi proyek putih dikutip dari video, Selasa (13/5/2025).

Akun instagram itu pun menyebut jika peristiwa itu terjadi di sebuah pabrik bernama Chandra Asri.

Pabrik itu pun disebut tengah dipalak ormas.

Terkait itu, Polda Banten saat ini tengah melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait video viral tersebut.

"Saat ini masih dalam penyelidikan," singkat Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).

Meski begitu, Didik belum merincikan terkait tindak lanjut penyelidikan yang dilakukan pihaknya tersebut.

Reaksi Kadin

Terpisah, Ketua Kadin, Anindya Novyan Bakrie menegaskan menolak segala bentuk tekanan, intimidasi, atau pendekatan non-prosedural yang mengganggu kepastian hukum dan kelangsungan investasi di Indonesia.

Bahkan, Anindya mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi dan klarifikasi terkait hal tersebut.

"Untuk menjaga marwah organisasi dan sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan investasi di Indonesia, KADIN sebagai mitra pemerintah," kata Anindya dikutip dari akun Instagram resmi @kadin.indonesia.official.

Selain itu, KADIN menyiapkan sanksi teguran hingga pembekuan organisasi hingga pencabutan mandat bagi pengurus jika terbukti menyalahgunakan nama Kadin.

"Guna mencegah kejadian serupa di masa depan, Kadin akan menyusun SOP partisipasi daerah dalam proyek investasi, termasuk kode etik interaksi dengan investor dan kontraktor," ujarnya.

“Kami menegaskan, Kadin Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menjunjung hukum, mendukung investasi yang sehat, dan menjaga marwah organisasi sebagai mitra strategis pemerintah. Setiap penyimpangan dari prinsip-prinsip tersebut akan ditindak tegas dalam koridor AD/ART dan hukum nasional yang berlaku,” sambungnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved