Berita Viral

Eks Anggota Tim Mawar Ungkap Kisah di Tahun 1998, Hercules Pasang Badan Bela Presiden Prabowo

Rosario Marshal Ketum ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya disebut memiliki kedekatan dengan Presiden RI Prabowo Subianto. 

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Moch Krisna
IG/gribjaya_id
KEDEKATAN HERCULES-PRABOWO- Potret Hercules dan Presiden Prabowo Subianto. Rosario Marshal Ketum ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya disebut memiliki kedekatan dengan Presiden RI Prabowo Subianto.  

TRIBUNSUMSEL.COM - Rosario Marshal Ketum ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya disebut memiliki kedekatan dengan Presiden RI Prabowo Subianto. 

Belakangan, Hercules menjadi sorotan setelah berseteru dengan beberapa purnawirawan TNI. 

Di tengah perseteruan itu, kedekatan antara Hercules dengan Presiden Prabowo diungkap oleh Eks anggota Tim Mawar Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, Fauka Noor Farid.

Baca juga: 5 Harta Hercules Ketum GRIB Jaya, Mulai Rumah Mewah Hingga Punya Pasar Pribadi Seluas 5,5 Hektar

HERCULES YAKINI IJAZAH JOKOWI ASLI - Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshal, usai bertemu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Selasa (15/4/2025). Ia membantah isu ijazah palsu yang kembali mencuat.
HERCULES YAKINI IJAZAH JOKOWI ASLI - Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshal, usai bertemu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di kediamannya di Solo, Selasa (15/4/2025). Ia membantah isu ijazah palsu yang kembali mencuat. (Tribun Solo / Ahmad Syarifudin)

Fauka Noor Farid mengatakan kedekatan itu berawal ketika Prabowo terpuruk pada tahun 1998 silam.

Prabowo yang ketika itu menjabat sebagai Pangkostrad dituduh ikut terlibat penculikan para aktivis. 

Ketika itu Hercules menunjukkan kesetiaannya kepada Prabowo saat yang lain pergi meninggalkan.

"Waktu itu semua meninggalkan pak Prabowo, tidak ada yang tinggal meski untuk sekadar memberi dukungan moril. Hanya Tim Mawar dan Hercules yang setia," kata Fauka, lewat keterangan, Selasa (13/5/2025). 

Tuduhan dalang penculikan aktivis yang dilontarkan berbagai pihak membuat posisi Prabowo rentan, baik secara posisi maupun mental. 

Namun hanya para anggota Tim Mawar Kopassus yang dibentuk Prabowo saat menjabat Danjen Kopassus serta Hercules yang tetap setia memberi dukungan. 

Kala itu Hercules menyatakan kesiapan diri untuk turun membela Prabowo bila ada pihak-pihak yang berupaya melakukan tindakan menyerang Prabowo. 

"Saat karir Pak Prabowo dibunuh, Hercules masih setia. Dia bahkan berani pasang badan membela Pak Prabowo. Artinya dia memiliki jasa besar terhadap Pak Prabowo," ujarnya. 

Fauka yang kini menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) juga ikut mengomentari perihal polemik GRIB sekarang. 

Baca juga: Ultimatum Hercules, Dewan Kopral Purnawirawan Ungkit Masa Lalu Ketum GRIB Jaya di Timtim : Eks TBO

Menurut Fauka, GRIB dibentuk Hercules untuk membantu masyarakat sehingga tidak tepat bila dicap sebagai Ormas preman. 

Terlebih sebelum GRIB resmi dibentuk, pada tahun 2008 Hercules sempat menghadap Prabowo di Hambalang, Jawa Barat untuk menyatakan niatnya membentuk Ormas. 

Prabowo pun secara langsung mengubah akronim GRIB dari yang sebelumnya Gerakan Rakyat Indonesia Baru menjadi Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu sebagaimana GRIB saat ini. 

"Tidak lama setelah itu, saat Hercules meresmikan berdirinya GRIB di Lapangan Sempur, Bogor, Pak Prabowo hadir secara langsung dalam kegiatan. Saya juga hadir menyaksikan," lanjut Fauka. 

Baginya GRIB sudah membantu pemerintah untuk membina orang-orang yang dicap masyarakat bermasalah, agar dapat memiliki pekerjaan dan dapat membantu pemerintah. 

"Jangan karena ulah satu orang kita ribut dan malah dimanfaatkan kelompok tertentu. Justru kita harus bergotong royong membawa Indonesia menjadi lebih baik, Indonesia emas," sambung dia.

Hercules Hutang Nyawa dengan Prabowo

Pada 2021 silam, Hercules menyatakan "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.

Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.

Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.

Sebelum "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.

Hercules bahkan pernah berujar, 

"Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."

Baca juga: Ultimatum Hercules, Dewan Kopral Purnawirawan Ungkit Masa Lalu Ketum GRIB Jaya di Timtim : Eks TBO

Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.

ATangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi. Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.

Ia akhirnya terjerumus ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang. 

"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) melalui pertarungan sengit. Hampir tiap malam.

Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang. Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh sangat masif. 

Ia bahkan pernah membawahkan hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

Pada Pilpres 2024 itu pun, Hercules menegaskan, Prabowo Subianto tidak akan menipu rakyat jika terpilih menjadi Presiden 2024 bersama wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

(*)

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com "Utang Nyawa" Eks Preman Tanah Abang Hercules kepada Prabowo Subianto

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved