Berita Palembang
Isi BBM Secara Mandiri Mulai Diterapkan di SPBU Coco Plaju Palembang, Disebut Perlu Sosialisasi
SPBU yang dikelola Pertamina ini menjadi SPBU pertama atau percontohan program layanan mandiri isi BBM.
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Layanan baru isi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara swalayan atau mandiri di SPBU Coco Plaju menarik perhatian konsumen karena unik dan baru pertama kali di Sumsel.
SPBU yang dikelola Pertamina ini menjadi SPBU pertama atau percontohan program layanan mandiri isi BBM.
Inovasi ini membuat banyak pengendara penasaran dan ingin mencoba langsung sensasi mengisi bahan bakar tanpa bantuan petugas.
Konsumen bisa sepenuhnya memegang kendali saat mengisi bensin.
Tarik tuas, pilih jenis bahan bakar yang diinginkan, dan lihat angka literan bertambah sesuai kebutuhan.
Pengisian pun akan berhenti otomatis, praktis bukan?.
Rupanya layanan isi BBM mandiri ini hanya opsi saja bagi konsumen yang ingin merasakan sendiri mengisi BBM bukan mutlak semuanya mandiri.
Sebab jika konsumen tidak ingin mengisi sendiri juga tetap petugas SPBU yang akan mengisinya langsung seperti biasanya.
Nia, admin SPBU Coco Plaju, mengatakan operator tetap akan sigap membantu konsumen mengatur jumlah liter atau nominal yang diinginkan melalui mesin self service.
Sosialisasi isi BBM mandiri ini sendiri berlangsung 1-21 Mei mendatang.
Setelah itu, konsumen bebas mengambil nozel dan mengisi bahan bakar jenis Pertalite atau Pertamax ke kendaraannya.
Operator pun akan tetap berjaga untuk memberikan panduan jika diperlukan.
Urusan pembayaran pun tak kalah praktis.
Pelanggan bisa memilih berbagai metode pembayaran melalui mesin yang tersedia, mulai dari kartu debit, kredit, e-money, hingga pembayaran tunai seperti biasa.
"Untuk sementara baru di pengisian BBM sepeda motor, baik yang nontunai maupun tunai. Layanan mandiri ini diharapkan dapat mengurangi antrean dan waktu tunggu, terutama saat jam-jam sibuk," imbuh Nia.
Baca juga: Libur Panjang Waisak dan Cuti Bersama, Kilang Pertamina Plaju Pastikan Operasi Tetap Aman dan Lancar
Baca juga: Kilang Pertamina Plaju Berpartisipasi Dalam Diskusi Penyusunan RUU Pengelolaan Ruang Udara
Sementara itu Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel mengatakan SPBU Coco Plaju jadi percontohan pertama di Sumsel dan masih pada tahap sosialisasi saat ini.
Dia menyebut rencana layanan mandiri isi BBM ini cukup lambat karena respon masyarakat juga masih kurang sebab terbiasa dengan pola yang lama dilayani.
Meski demikian masyarakat perlahan-lahan dikenalkan dan disosialisasikan dengan program ini karena ke depan bisa saja jangkauan isi BBM mandiri ini akan dikembangkan.
Sementara itu Ketua DPD Hiswana Migas Sumbagsel Didik Cahyono mengatakan layanan isi BBM mandiri sebenarnya bagus karena bergerak mengikuti perkembangan zaman.
Namun jika ingin diterapkan perlu waktu dan sosialisasi menyeluruh juga bertahap.
Jangan langsung serentak dan di semua SPBU dan di semua barisan pompa pengisian BBM.
Sosialisasi harus dimulai di pusat kota dulu agar masyarakat terbiasa sebab program itu juga menggunakan teknologi yang juga akan terkoneksi dengan smarphone dan dompet digital atau kartu debit bank untuk pembayaran.
Sehingga diperlukan pengetahuan dari konsumen dan juga sumber pembayarannya sebab tidak jarang masih banyak konsumen yang bertransaksi secara tunai khususnya di SPBU luar atau pinggiran kota.
Dia menyebutkan di pulau Jawa atau di jalan tol lainnya di luar Sumatera sudah banyak SPBU mandiri ini, di Sumsel memang baru ada.
"Masih perlu waktu penerapannya di Sumsel sebab kebiasaan masyarakat dilayani yakni prinsip pembeli masalah raja," kata Didik, Selasa (13/5/2025).
Didik menyebut selama ini konsumen terbiasa menyerahkan uang dan tinggal menunggu di kendaraan maka BBM langsung diisi.
Jika kemudian polanya berubah, isi sendiri, pencet sendiri, buka tutup tempat BBM sendiri, bisa saja ada konsumen yang protes.
Apalagi konsumen kelas menengah yang membeli BBM premium seperti dexlite, pertamax turbo dan sejenisnya, jelas saja konsumen dari kelas menengah yang terbiasa dilayani dan praktis, kemudian tiba-tiba semuanya harus dilakukan sendiri, agak sulit diterapkan.
Didik mengatakan jika di awal penerapan atau sosialisasi memang pasti ada pro dan kontra juga harus dengan persiapan matang.
Harus tetap ada petugas yang mengarahkan dan mengedukasi konsumen. Petugas juga harus tetap ramah dan full senyum saat mengedukasi konsumen sebab bisa saja konsumen marah dan tersinggung sebab merasa sudah membeli tapi seolah-olah merasa diperintahkan oleh petugas jika nada bicara petugas tidak ramah.
Sebab jika langsung diterapkan di semua SPBU tanpa sosialisasi yang matang maka akan jadi kendala baru, akan membuat antrean kendaraan tambah panjang karena pelanggan belum terbiasa dengan pola baru.
Selain itu juga dari sisi SDM, pengusaha SPBU juga harus mengeluarkan biaya lebih karena harus menempatkan ekstra petugas di setiap pompa untuk mengarahkan konsumen. Sebab jika langsung dilepas secara mandiri dikhawatirkan konsumen tidak paham dan justru jadi masalah baru antrean panjang, kisruh karena konsumen tidak paham cara mengisi BBM hingga potensi diviralkan jika ada petugas yang dianggap tidak ramah melayani konsumen dan konsumen merasa "diperintah" saat diberi arahan cara mengisi BBM mandiri.
Belum lagi masalah smartphone tidak terkoneksi dengan dompet digital atau mobile banking bank sehingga sulit melakukan pembayaran non tunai.
"Bisa diterapkan tapi perlu waktu dan sosialisasi agar konsumen paham," tegas Didik.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Lagi Nyebrang, Pasutri Lansia Pencari Rongsokan di Palembang Ditabrak Motor Hingga Masuk Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bulog Sumsel Babel Pastikan Pasokan Beras SPHP Aman, Stok di Gudang Cukup Hingga 10 Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Pria di Palembang Curi Laptop & TV di MTS Miftahul Jannah Kenten Banyuasin, Uangnya Untuk Beli Sabu |
![]() |
---|
Sensasi Berbeda 'Kedai Sedolor Mancing' Palembang, Bisa Mancing Sambil Menikmati Jembatan Ampera |
![]() |
---|
Pemkot Palembang Bakal Perbaiki Jalan Setapak Bertiang di Kalidoni Palembang, 5-6 Bulan Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.