Berita Viral

Curhat Aura Cinta Ngaku Tak Cukup Bantuan Rp10 Juta dari Dedi Mulyadi, Sebut Ngusir Seperti Hewan

Aulia Cinta kembali buka suara ungkap sejak awal tak ada musyawarah terkait penggusuran rumahnya di bantaran Kali Cikarang Bekasi, diusir bak hewan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tangkapan layar Ig @medsos_rame/Youtube Kang Dedi Mulyadi
KLARIFIKASI AURA CINTA - (kiri) Aura Cinta gadis asal Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi yang sempat debat dengan Dedi Mulyadi akhirnya buka suara usai sempat berdebat dengan Dedi Mulyadi. (kanan) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kini kembali buka suara, Aura Cinta yang sempat menjadi sorotan karena berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Sejak awal tak ada musyawarah terkait penggusuran rumahnya di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut menurut pemilik nama lengkap Egalita Aurelia Devi Artamevia tersebut.

Ia juga menyebut jika mereka digusur dari rumahnya di Kampung Sukajaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat seperti hewan.

Baca juga: Viral Debat Dedi Mulyadi, Aura Cinta Kini Bangga Makin Terkenal : Aku Cita-citanya Jadi Artis

DEBAT DEDI MULYADI- (kanan) Dedi Mulyadi menyebut AC (kiri) dinilai sebagai anak yang cerdas serta berani mengemukakan pendapatnya di depan publik, terlebih kepada Gubernur Jawa Barat.
DEBAT DEDI MULYADI- (kanan) Dedi Mulyadi menyebut AC (kiri) dinilai sebagai anak yang cerdas serta berani mengemukakan pendapatnya di depan publik, terlebih kepada Gubernur Jawa Barat. (Youtube Dedi Mulyadi1)

Hal itu diungkap Aura Cinta saat hadir dalam tayangan youtube dr Richard Lee, yang tayang pada Rabu (7/5/2025).

"Saya cuma mempertahanin hak kemanusiaan yang dimana para korban penggusuran ini kurang maksudnya gak memanusiakan manusia, karena penggusuran ini ngusir para korban seperti hewan, jadi gusur tinggal gusur. Sedikit diintimidasi," ungkap Aura Cinta.

"Tiba-tiba dikirim SP sama Satpol PP terus kirim surat, kirim surat, disuruh tanda tangan terus disuruh pergi, kalau nolak mempertahanin musyawarah tiba-tiba ada preman dari Pemda mengintimidasi ke orang tua saya dan lingkungan sekitar, bilangnya 'gak ada kompensasi sama sekali, bapaknya harus sadar diri kalau ini tanah negara', tapi kan gak bisa seperti itu kan, harusnya para pejabat ini mengayomi masyarakat," ungkap Aura.

Dengan adanya penggusuran ini membuat para warga kesulitan mencari nafkah dan tidak ada solusi penggantiannya.

"Namanya mengayomi berarti kan merangkul masyarakat yang tinggal di tanah negara yah. Merangkul diajak musyawarah diberikan solusi dicarikan solusi gak asal main gusur.

Kita kan hidup di situ untuk cari nafkah, terus kalau pergi untuk mindahin barang usaha juga kan mati, gak ada penggantinya," katanya.

Ayah Aura Cinta bercerita, Agus sudah tinggal di tanah negara itu sejak 2004. Tanah itu didapat Agus dari orangtuanya.

"Merantau dari Jawa kebetulan orang tua kami menyediakan di situ.

Baca juga: Usai Debat dengan Dedi Mulyadi Soal Wisuda, Orang Tua Aura Cinta Ngaku Sakit Hati Anaknya Dibully

Dia beli untuk kami tempati. Sudah bentuk rumah. Surat semacam dari pengairan. Bukan (surat tanah). Tahu (itu tanah pemerintah)," kata Agus.

Setelah digusur, empat hari kemudian Aura membuat video sampai viral di media sosial.

Agus mengatakan gara-gara video Aura itulah warga diundang ke rumah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.

"Jadi diundang masalah penggusuran untuk mendapat dana kompensasi dengan satu syarat Aura harus ikut," kata Agus.

"Jadi setelah saya viral dulu, saya viral baru ke notice," timpal Aura.

"Kita hadir, dari masyarakat sudah hadir sekitar 3 jam lebih tetapi beliau belum bisa nemui masyarakat sebelum Aura hadir, ditunggu.

Menurutnya, dana kompensasi diberikan Dedi Mulyadi gara-gara video Aura Cinta.

"Memang tidak ada dana kompensasi (sebelumnya). Jadi dana kompensasi ini diberikan setelah beliau kenotice videonya Aura," katanya.

Dedi Mulyadi menyalurkan uang bantuan kontrakan pada 31 warga sebesar Rp 10 juta.

Aura Cinta mengatakan uang dari Dedi Mulyadi kurang.

"Belum (cukup). Ya sebenanrya bersyukur, cuman belum cukup kalau untuk keseluruhan.

Karena rata-rata masyarakat tinggal di situ kan buka usaha. Rp 10 juta ini kurang cukup, mungkin cukup buat mindahin, buat nyari kontrakan sekitar Rp 6 juta. terus buat mindahin barang bolak balik kan butuh biaya," katanya.

Diketahui bahwa penggusuran dilakukan pihak pemerintah Kabupaten Bekasi.

Dari Pemkab Bekasi memang tidak diberi kompensasi karena warga yang digusur merupakan mereka yang tinggal di tanah negara.

"Yang mengkritiknya saya undang, saya bantu juga untuk kontrakan," kata Dedi Mulyadi saat debat dengan Aura Cinta di Lembur Pakuan.

Dedi mengatakan bantuan yang ia salurkan bukan dari Pemkab Bekasi, melainkan CSR Bank Jabar Peduli.

"Yang bantunya bukan saya, dari Bank Jabar Peduli. Dari CSR, CSRnya sekarang nampak buat masyarakat," kata KDM.

Baca juga: Saya Tidak Ikhlas Penyesalan Ayah Aura Cinta Tak Bela Anak Saat Debat dengan Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi memberi bantuan Rp 10 juta tersebut juga atas rasa simpati dan kemanusiaan.

Selain mendorong Bank Jabar memberi bantuan, ia juga sudah mendorong Menteri Perumahan dan Pemukiman untuk mencarikan solusi bagi warga yang digusur.

"Saya cerita orang yang rumahnya di bantaran sungai harus dicarikan solusi rumah. Saya tuh berpikirnya panjang," kata Dedi Mulyadi.

Disisi lain, Aura sendrii menilai tidak ada yang salah dari perkataannya saat debat dengan Dedi Mulyadi.

Menurutnya cara dia berdebat itu sudah baik bertatap muka langsung dengan sang Gubernur.

"Kata netizen saya kurang sopan, terlalu gak mau ngalah, jadi maksud netizen saya harus nunduk kali ya mungkin,"

"Namanya debat ya ini harus natap lawan berbicara, nada bicaranya, mungkin ucapan saya kurang sopan atau gimana, nadanya bisa diturunin," ujar Aura.

"Jadi menurut kamu menganggap bahwa waktu itu kamu sudah berdebat dengan cara yang benar," tanya Richard Lee.

"Tapi misalnya debat dengan orang tua harus lebih kita hormatin, kita hargai, apakah menurut kamu kita tidak harus menaruh empati disana?" sambung Richard Lee.

"Mungkin bisa menaruh empati disana, karena jawaban saya disitu spontan mungkin ego saya muncul," kata Aura Cinta.

Seperti diketahui, Sebelumnya, Aura Cinta viral karena aksinya memberikan kritikan pedas atas kebijakan Dedi Mulyadi.

Ia meluapkan curhatan soal rumahnya yang berada di bantaran kali Bekasi digusur karena kebijakan Dedi Mulyadi.

Selain itu, kritikan Aura Cinta juga disorot karena mengomentari kebijakan Dedi Mulyadi soal wisuda.

Ia mengungkap ketidaksetujuan jika acara perpisahan di sekolah ditiadakan karena kebijakan Dedi Mulyadi.

Diketahui gadis di Bekasi itu tidak setuju dengan kebijakan Gubernur Jabar itu untuk membela adiknya yang masih sekolah di SMP.

Aura Cinta meminta agar kebijakan Dedi Mulyadi menghapus acara wisuda atau acara perpisahan untuk TK-SMA itu dikaji ulang.

Baca berita lainnya di google news

Bergabung dan baca berita menarik di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved