Kecelakaan Maut di Purworejo
Momen Terakhir Rombongan Ustazah Sebelum Tewas Kecelakaan Ditabrak Truk, Unggah Story Saat di Angkot
Momen Terakhir Rombongan Ustazah Sebelum Tewas Kecelakaan Ditabrak Truk, Unggah Story Saat Diangkot
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Momen terakhir rombongan ustazah saat berada di angkot sebelum tewas ditabrak truk di Purworejo jadi sorotan.
Diketahui, kecelakaan maut terjadi di Jalan Lintas Provinsi Purworejo- Magelang, tepatnya di Desa Kalijambe, Purworejo pada Rabu (7/5/2025) siang.
Sebelum kecelakaan maut terjadi, korban ternyata sempat foto bersama saat berada di angkot yang ditumpanginya.
Momen ini dibagikan salah satu akun TikTok @aguspurnomo0130, yang memperlihatkan para korban sebelum kecelakaan maut.
Dalam potret tersebut para guru tampak tersenyum sumringah.
Potret tersebut didapat dari salah satu korban sempat mengunggah story lewat media sosialnya.
"Sebelum kejadian, ada yang bikin status di dalam angkot," tulis dalam potret.
"Sempat foto-foto, beberapa menit sebelum kejadian tragedi kecelakaan tanjakan Kalijambe Purworejo, Jawa Tengah," sambungnya.
Baca juga: Kisah Pilu Aulia Anggi, Guru Muda Korban Tewas Kecelakaan Maut di Purworejo, Belum Sebulan Menikah

Dalam kecelakaan maut ada sebanyak 11 orang korban dilaporkan meninggal dunia, termasuk di dalamnya 10 orang ustazah. Sementara itu, 4 orang korban mengalami luka parah, dan 2 orang korban luka ringan.
Penyebab kecelakaan hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Para korban juga masih mendapatkan perawatan medis di sejumlah rumah sakit di Purworejo.
Kronologi: Ustazah korban kecelakaan hendak melayat ke Purworejo
Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, para ustazah yang juga merupakan guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang rencananya hendak melayat ke Purworejo.
Ditemui wartawan Tribunjogja.com di SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang, Rabu (7/5/2025) siang, salah satu orang tua siswa anggota komite sekolah, Bhineke Giandika, mengatakan, para ustazah hendak bertakziah karena bapak dari kepala sekolah yang meninggal dunia.
“Salah satu, bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia, kami mau bertakziah ke sana,” kata Bhineke.
Ia mengatakan, para guru (termasuk ustazah) dan anggota komite sekolah dibebaskan untuk melayat pagi atau siang.
“Kami sudah mengoordinir sendiri bahwa kita dibagi beberapa kloter, tapi nggak itu, nggak terkoordinir ibaratnya, ya yang bisa pagi, (berangkat) pagi, yang bisa siang, (berangkat) siang, kebetulan saya siang,” tuturnya.
Bhineke mengatakan, kemarin malam (Selasa, 6 Mei 2025) para ustazah memberi info bahwa siswa akan pulang lebih awal pukul 09:00 WIB pagi agar ustazah bisa takziah.
“Memang ustazah menginformasikan malam itu untuk anak-anak pulang jam 9 pagi karena memang akan takziah ke Purworejo. Saya dapat informasi dari grup WhatsApp,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah, Wahid Ghozali mengungkapkan, pihak sekolah yang menuju ke Purworejo untuk takziah antara lain ustazah (guru), komite sekolah, dan pemilik yayasan.
Rombongan berangkat dari SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang ke Purworejo menggunakan 5 unit mobil, pada pukul 10:00 WIB.
Sebanyak 2 unit mobil diisi para guru, 1 mobil diisi komite, dan 1 mobil untuk keluarga yayasan. Sementara itu, 1 mobil lainnya adalah mobil milik Wahid. Ia memutuskan berangkat ke Purworejo dengan mengendarai mobil sendiri.
Mobil Wahid semula berada di urutan terakhir.
Namun, saat sampai di Bangjo Salaman, Wahid menyalip rombongan di depannya dan tiba terlebih dahulu di lokasi takziah Purworejo.
Setibanya di lokasi, Wahid langsung melakukan salat jenazah.
Tak berselang lama setelah itu, ia mendapat kabar bahwa satu mobil angkot yang diisi belasan ustazah mengalami kecelakaan dan mayoritas ustazah di dalamnya meninggal dunia.
Wahid mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut.
"Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah," katanya.
Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.
"Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah," ujar Wahid.
Sepengetahuan Wahid, mobil angkot yang kecelakaan berisi 13 ustazah dan 1 sopir sehingga totalnya 14 orang.
"Korban kecelakaan satu mobil angkot itu, isinya setahuku 13 guru, 14 orang dengan sopir," ungkapnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Identitas 11 Korban Tewas Kecelakaan Maut Purworejo: Mereka Ustazah Semua, Semoga Syahid
Suasana Hening SD As Syafi'iyah usai 10 Guru Tewas Kecelakaan di Purworejo: Mereka Mati Syahid |
![]() |
---|
Ladis, Sopir Truk Kecelakaan Maut di Purworejo Meninggal Dunia usai Sempat Dirawat |
![]() |
---|
10 Guru SD di Magelang Tewas dalam Kecelakaan di Purworejo, Sekolah Diliburkan: Pagi Masih Bercanda |
![]() |
---|
Curhat Paiman Syok Rumah Hancur Ditabrak Truk Kecelakaan Maut Tewaskan 11 Orang di Purworejo |
![]() |
---|
Kisah Pilu Aulia Anggi, Guru Muda Korban Tewas Kecelakaan Maut di Purworejo, Belum Sebulan Menikah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.