Arti Bahasa Arab
Arti Allahumma Aktsir Maali Wawaladi Wabariklii Fiima A'thoitani, Doa Panjang Umur yang Berkah
Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Terdapat sebuah doa yang baik sekali dalam susunan kata-katanya terkait hajat manusia, yaitu memohon panjang umur, berkecukupan dalam keberkahan.
Doa mohon panjang umur dan harta yang berkah
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي، وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
“Allahumma ak-tsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii
Artinya:
Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta ampunilah dosa-dosaku.”
Meminta panjang umur dan banyak harta adalah suatu hal yang dibolehkan bahkan termasuk doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada beberapa sahabatnya.
Hal ini juga terdapat dalam dalil-dalil lainnya. Namun doa yang diminta di sini ditambahkan dengan doa keberkahan di dalamnya. Karena panjang umur dan banyak harta semata tidaklah mendatangkan kebaikan kecuali jika diisi dengan kebaikan.
Mengutip tulisan Alhabib Quraisy Baharun Habib Diriwayatkan dari Imam Al Bukhari, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW pernah mendatangi Ummu Sulaim (ibunya Anas).
Ketika itu Ummu Sulaim mengatakan bahwa Anas (anaknya) siap menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mendoakan Anas dalam urusan akhirat dan dunianya. Di antara do’a beliau pada Anas adalah,
اللَّهُمَّ ارْزُقْهُ مَالًا، وَوَلَدًا، وَبَارِكْ لَهُ
Artinya :
“Ya Allah, tambahkanlah rizki padanya berupa harta dan anak serta berkahilah dia dengan nikmat tersebut.” (HR. Bukhari no. 1982 dan Muslim no. 660)
Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan Anas dengan do’a,
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ
Artiya:
“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, serta berkahilah apa yang engkau karuniakan padanya.” (HR. Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480)
Dalam doa di atas terdapat dalil bolehnya meminta pada Allah banyak harta dan banyak anak serta keberkahan dalam harta dan anak.
Dan di sini terdapat anjuran untuk mendoakan hal dunia namun disertai dengan mendoakan keberkahan di dalamnya.
Makna berkah adalah bertambahnya kebaikan dan kebaikan tersebut tetap terus ada. Harta dan anak bisa jadi berfaedah jika dimanfaatkan dalam kebaikan.
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hadits tersebut menunjukkan bolehnya berdo’a meminta banyak harta dan banyak anak pada Allah. Dan hal ini sama sekali tidak menafikan kebaikan ukhrowi (akhirat).” (Fathul Bari, 4/229)
Sedangkan dalil bolehnya meminta panjang umur (asalkan dimanfaatkan dalam kebaikan) adalah hadits dari ‘Abdurrahman bin Abi Bakroh, dari ayahnya Abu Bakroh bahwa ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ ». قَالَ فَأَىُّ النَّاسِ شَرٌّ قَالَ « مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ »
“Wahai Rasulullah, manusia mana yang dikatakan baik?” Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya namun baik amalnya.” “Lalu manusia mana yang dikatakan jelek?”, tanya laki-laki tadi. Beliau menjawab, “Yang panjang umurnya namun jelek amalnya.” (HR. Tirmidzi).
Yang dimaksud dengan “baik amalnya” adalah apabila amalan tersebut ikhlas dan ittiba’ (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).
Dari hadits di atas terdapat faedah mengenai bolehnya meminta pada Allah panjang umur namun panjang umur di sini dikaitkan dengan ketaatan pada Allah atau baiknya amalan.
Jika panjang umur diisi dengan maksiat, maka sungguh sia-sia dan tidak berfaedah sama sekali nikmat yang diberi. Jadi yang bermanfaat adalah meminta panjang umur namun dengan disertai meminta bisa terus beramal sholeh.
Berdoa pada Allah dengan meminta panjang umur sama sekali tidak bertentangan dengan ketentuan Allah dalam Lauhul Mahfuzh karena do’a itu sendiri adalah bagian dari takdir Allah yang telah dicatat.
Namun amat bagus sekali jika do’a tersebut diakhiri dengan meminta maghfirah (ampunan) dari Allah setelah meminta urusan duniawi.
Karena tentu saja maghfirah lebih penting dari hal-hal dunia tadi. Dengan maghfirah dari Allah, seseorang akan mendapatkan keselamatan dan keberuntungan di akhirat.
Seharusnya seseorang menjadikan akhirat sebagai maksud utamanya. Dicontohkan dalam do’a Nabi Sulaiman ‘alaihis salam berikut ini,
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Artinya:
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi.” (QS. Shad: 35).
Lihatlah do’a Nabi yang mulia ini, selain meminta anugerah kerajaan, sebelumnya beliau panjatkan doa meminta maghfirah (ampunan) dari Allah. Jika Nabi seperti Sulaiman saja masih memohon maghfiroh dari Allah, maka kita yang penuh kekurangan dan seringkali melampaui batas tentu lebih pantas untuk banyak memohon maghfiroh dari Allah.
Nabi Sulaiman AS dikenal memiliki sejumlah kemuliaan, termasuk kekayaan yang berlimpah. Meski demikian, kekayaan tidak membuat Nabi Sulaiman gelap mata dan sombong, namun menjadi alat untuk membantu orang lain.
Selain itu, terdapat beberapa doa Nabi Sulaiman yang bisa diamalkan oleh umat muslim. Doa-doa berikut ini merupakan permohonan seorang hamba kepada Allah SWT untuk mendapatkan kekayaan dan rezeki yang terus mengalir.
Doa meminta kekayaan
قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb
Artinya: “Ia berkata: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi,” (QS Shaad: 35).
Doa mensyukuri nikmat Allah SWT
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Rabbi auzi’nī an asykura ni’matakallatī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn
Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu, yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang sholeh,” (QS. Al-Naml:19).
Demikian penjelasan tentang meminta umur panjang dengan membaca doa Allahumma Aktsir Maali Wawaladi Wabariklii Fiima A'thoitani. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Ayat Alif Lam Mim Tanzil, Pembuka Surat As Sajdah, Isi Kandungan, Keutamaan dan Manfaat Membacanya
Baca juga: Arti Robbighfirli Wa Habli Mali Wa Barikli Fihi, Doa Mohon Kekayaan Harta dan Keberkahan di Dalamnya
Baca juga: Doa Setelah Sholat Jenazah, Allahummaghfirli Hayyina Wa Mayyitina Wa Shahidina, Mohonkan Ampunan
Baca juga: Arti Allahumma Aktsir Malahu Wa Waladahu, Bacaan Doa Panjang Umur, Punya Anak dan Harta yang Berkah
Allahumma Aksir Maali Wawaladi Wabarikli Fima Atho
Allahumma Aktsir Maali Wawaladi artinya
doa panjang umur untuk orang tua bahasa arab
doa panjang umur dan barokah
doa panjang umur bahasa arab
doa memohon kekayaan harta
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
bolehkah meminta doa panjang umur
Arti La Ilaha Illallahul Wahidul Qahhar, Dzikir Ketika Terbangun di Tengah Malam dan Keutamaannya |
![]() |
---|
Hubbul Wathon Minal Iman, Quote Bahasa Arab Semangat Nasionalisme, Cinta Tanah Air Bagian dari Iman |
![]() |
---|
Arti Ied Al Istiqlal, Kosa Kata Bahasa Arab Bermakna Hari Kemerdekaan |
![]() |
---|
Arti Wa Lanabluwannakum Bisyaiin Minal Khaufi Wal Jui, Surat Al Baqarah Ayat 155 |
![]() |
---|
Arti Subhanallahi Wabihamdihi Adada Kholqihi Waridho Nafsihi Wa Zinata Arsyihi Wa Midada Kalimatihi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.