PPG

Cara Mengisi Tugas Mandiri Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8, PPG PAI Kemenag 2025

Berikut cara mengerjakan dan contoh jawaban Tugas Mandiri Modul Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8, PPG PAI Kemenag 2025 yang bisa An

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI PPG KEMENAG - Cara Mengisi Tugas Mandiri Modul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Topik 1-8, PPG PAI Kemenag 2025 

Kurangnya pemahaman tentang implementasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik juga dapat menyebabkan miskonsepsi, di mana guru masih mendominasi proses pembelajaran meskipun menggunakan istilah-istilah modern.

Topik 4: Pengembangan Alat Peraga, Media dan Teknologi Pembelajaran

Miskonsepsi dalam topik ini sering berkisar pada anggapan bahwa penggunaan teknologi secara otomatis meningkatkan kualitas pembelajaran. Padahal, efektivitas media sangat bergantung pada kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran dan bagaimana media tersebut diintegrasikan dalam proses pembelajaran. 

Selain itu, kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip desain media pembelajaran yang efektif dapat menyebabkan penggunaan media yang justru membingungkan atau tidak menarik bagi peserta didik. 

Ketergantungan yang berlebihan pada satu jenis media juga dapat menjadi miskonsepsi, padahal variasi media dapat mengakomodasi gaya belajar yang berbeda.

Topik 5: Pengembangan Asesmen Pembelajaran

Salah satu miskonsepsi terbesar dalam asesmen adalah hanya berfokus pada asesmen sumatif berupa tes tertulis dan mengabaikan asesmen formatif yang lebih kaya informasi tentang proses belajar peserta didik. 

Selain itu, kurangnya pemahaman tentang bagaimana merancang instrumen asesmen yang valid dan reliabel dapat menghasilkan data yang tidak akurat tentang pencapaian belajar. 

Miskonsepsi lain adalah menganggap hasil asesmen hanya sebagai angka atau nilai akhir tanpa memanfaatkannya untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan merancang perbaikan pembelajaran. 

Ketidakpahaman tentang perbedaan antara penilaian sikap dan penilaian pengetahuan/keterampilan dalam konteks nilai-nilai Islam juga sering terjadi.

Topik 6: Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

Miskonsepsi dalam evaluasi pembelajaran seringkali muncul akibat kurangnya pemahaman tentang perbedaan antara asesmen dan evaluasi. 

Evaluasi bersifat lebih luas dan melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber untuk menilai efektivitas seluruh proses pembelajaran, bukan hanya hasil belajar peserta didik. 

Selain itu, anggapan bahwa evaluasi hanya dilakukan di akhir program juga merupakan miskonsepsi. 

Evaluasi seharusnya menjadi proses berkelanjutan yang dilakukan secara periodik untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. 

Kurangnya pemahaman tentang bagaimana menganalisis dan menginterpretasikan data evaluasi juga dapat menghambat upaya perbaikan pembelajaran yang efektif.

Topik 7: Pengembangan Modul Ajar

Miskonsepsi dalam pengembangan Modul Ajar seringkali terkait dengan anggapan bahwa modul hanyalah kumpulan materi tertulis. Padahal, modul ajar yang efektif seharusnya bersifat interaktif, memuat langkah-langkah pembelajaran yang jelas, aktivitas yang menarik, dan instrumen asesmen yang terintegrasi. 

Selain itu, kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip pembelajaran mandiri dapat menyebabkan modul yang dikembangkan kurang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara aktif dan bertanggung jawab. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved