Arti Bahasa Arab

Arti Hadits Man Yuridillahu Bihi Khairan Yufaqqihhu Fiddin, Cara Meraih Kebaikan Ilmu dari Allah

Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan (pahamkan) ia dalam masalah agama.“ (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
ARTI HADITS -- Ilustrasi arti Hadits Man Yuridillahu Bihi Khairan Yufaqqihhu Fiddin, Cara Meraih Kebaikan Ilmu dari Allah. 

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Arab latin:
 Bal huwa aayaatu bayyinaatu fii shuduurilladzina autul ilma, wamaa yajhadu bi ayatinaa illazzholimin

Artinya:

 Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.


Surat Yusuf ayat 22


وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا ۗوَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya:

Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. [QS. 12:22] (12)

Ilmu merupakan kunci dari segala kebaikan. Ketika kita dimudahkan dalam memahami  ilmu agama tentunya Allah azza wa jalla inginkan kebaikan untuk kita.  

Mengapa ilmu yang Allah akan mudahkan kita untuk memahaminya?

Karena segala aktivitas kita di dunia ini membutuhkan ilmu. Contohnya ketika kita makan, jika kita tidak mengetahui ilmunya maka kita tidak akan pernah mengetahui adab makan sesuai dengan yang Rasulullah shalallahu alaihi wassalam contohkan. 

Misalnya sebelum makan membaca doa makan, kemudian makan dengan tangan kanan, makan sambil duduk dan lain sebagainya.

Imam Ahmad pernah mengatakan “kebutuhan kita terhadap ilmu jauh lebih besar dari pada kebutuhan kita akan makan dan minum” 


Dikutip dari laman kemenag.go.id, ada kisah perjuangan seorang menuntut ilmu yang semoga bisa kita ambil hikmahnya.

Imam Malik pernah bercerita, bahwa ia memiliki sorang guru yang bernama Rabi’ah bin Abi Abdirrahman, ketika itu guru Imam Malik ini ingin pergi menuntut ilmu namun ia tidak memiliki uang untuk berangkat ke majelis ilmu saat itu, lalu apa yang dilakukan Rabi’ah?

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved