Seputar Islam

Penjelasan Ayat Alquran tentang Istri Pakaian Suami, Hunna Libasun Lakum Wa Antum Libasun Lahunna

Allah Swt dalam ayat tersebut mengqiyaskan bahwa hubungan suai-istri dalam berumah tangga --tidak hanya hubungan seksual-- sebagai libas (pakaian).

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
AYAT ALQURAN -- Penjelasan ayat Alquran tentang Istri Pakaian Suami, Hunna Libasun Lakum Wa Antum Libasun Lahunna. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lafadz hunna libasun lakum wa antum libasu lahunna, adalah kutipan ayat Alquran tepatnya surat Al Baqarah ayat 187.

Berikut penjelasan tentang makna ayat tersebut, istri pakaian suami dan suami pakaian istri.


Ayat ini menggambarkan tentang hakikat berumah tangga, hubungan suami dan istri.

Surat Al Baqarah ayat 187

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

Arab latin:
...Hunna libāsul lakum wa antum libāsun lahunna...

Artinya:

 Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

Allah Swt dalam ayat tersebut mengqiyaskan bahwa hubungan suai-istri dalam berumah tangga --tidak hanya hubungan seksual-- sebagai libas (pakaian).

Istri jadi pakaian suami dan suami menjadi pakaian istri, (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna).

Dikutip dari laman mubadalah.id, menurut Kiai Faqih dalam buku yang berjudul “Perempuan bukan Makhluk Domestik” menyebutkan bahwa kiasan Alquran tersebut mengajarkan kepada pasangan suami-istri, untuk saling melayani satu sama lain. Kemudian memberikan kehangatan, dan menjaga kehormatan.

Mengapa Al-Qur’an mengibaratkan pasangan suami istri seperti layaknya pakaian?

Dikutip dari laman nu.or.id,  Syaikh Jalaluddin dalam Tafsir Jalalain menjelaskan, setidaknya ada tiga makna pakaian sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas.

  1. Pertama, sebagai bentuk kedekatan pasangan. Pasangan suami istri diibaratkan seperti pakaian dari sisi kedekatannya. Pakaian selalu menempel dengan kulit. Tidak ada jarak yang memisahkan keduanya. Maka dalam rumah tangga seharusnya ada rasa saling percaya, transparansi, tanggung jawab, dan saling setia.
  2. Kedua, saling merangkul. Sebagaimana umumnya, merangkul adalah aktivitas yang menunjukkan adanya rasa sayang, memiliki, bahagia, suka, dan tempat bersandar. Begitulah semestinya pasangan suami istri. Ada rindu jika jauh, ada kedamaian jika berada di sisi. Mereka adalah dua insan yang saling menghangatkan baik di kala suka maupun duka. Tempat bersandar di tengah kesedihan yang melanda. 
  3. Ketiga, saling membutuhkan. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa dalam rumah tangga ada hak dan kewajiban. Keduanya harus memiliki sikap responsif terhadap pasangan. Dalam hal ini pasangan suami istri berperan sebagai partner dalam menjalani kehidupan. Saling membantu, saling menopang, saling meringankan dan sebagainya. (Syaikh Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Daru Ihya, juz I, hal. 27)

 

Imam Nawawi dalam Tafsir Nawawi menjelaskan makna pakaian bagi pasangan suami istri yaitu saling menutupi keburukan di antara keduanya (Syaikh Nawawi, Tafsir An-Nawawi, Surabaya: Dar Al-Ilmi, juz I, hal. 49).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved