Hari Kartini 2025

Kumpulan Puisi Hari Kartini 2025 Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Referensi Caption di Medsos

1. Kami Kartini Muda: Jika dahulu perempuan hanya diam di huniannya Atau hanya menjadi budak di istananya sendiri Maka kali ini semua sudah berubah Se

TRIBUNSUMSEL.COM
ILUSTRASI HARI KARTINI - Kumpulan Puisi Hari Kartini 2025 Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Referensi Caption di Medsos 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan kumpulan Puisi Hari Kartini 2025 pilihan terbaik dan penuh makna untuk referensi ucapan di media sosial.

______

Kumpulan Ucapan Puisi Hari Kartini 2025

1. Kami Kartini Muda

Jika dahulu perempuan hanya diam di huniannya
Atau hanya menjadi budak di istananya sendiri
Maka kali ini semua sudah berubah
Semenjak kau perjuangkan hak-hak kami di dunia

Kau bosan melihat ketidakadilan pada kaummu sendiri
Yang dahulu hanya dipandang sebelah mata
Sosokmu lah yang berhasil mengubah segalanya
Menciptakan kartini-kartini muda penerus bangsa

Karena perjuanganmu dahulu
Kini kami masih bisa merasakannya
Terima kasih ku ucapkan padamu

Berkat jasamu
Kini kami bisa bernapas lebih lega

2. Emansipasi Wanita

Raden Ajeng Kartini
Kau adalah wanita yang lahir di masa penjajahan
Seorang gadis cantik yang tumbuh dengan penuh perjuangan

Kau perjuangkan nasib wanita di negeri ini
Kini perjuanganmu telah berbuah manis
Coba kau lihat saat ini

Tak ada lagi wanita yang menderita
Tak ada lagi wanita yang tidak boleh bekerja
Karena sekat pembatas itu telah kau robohkan

Kini semua wanita bahagia
Karena mereka bebas untuk meraih cita
Bahkan wanita kini memiliki peran utama di mata dunia

Terima kasih R.A kartini
Engkau memang tokoh emansipasi wanita sejati

3. Ibu Kartini

Meski kau kini telah tiada
Namun jasamu akan selalu dikenang
Semangatmu masih terus berkobar
Membekas di hati kaum wanita Indonesia

Ibu Kartini
Lihatlah kini Kartini-Kartini modern masa kini
Mereka bisa seperti ini berkat perjuanganmu
Ingin kurasakan kembali hadirmu

Yang memberikan semangat bagi jiwa
Yang memberikan keadilan kepada wanita
Dan yang selalu mengingatkan kami kembali akan
Habis gelap terbitlah terang

4. Puisi Pahlawan Bangsa R.A Kartini

Namamu kekal ditangan masa
Atas jasa, impian serta asa
Menyangking kaum permepuan pada kemerdekaan
dialah wahai sang putri bangsa

Tidak peduli jiwa yang lemah
Tetap mendayung tanpa mengeluh
Hingga kehendak berubah cita
Agar Perempuan tetap menjadi manusia

kodrat tetaplah qodrat
Tetapi jiwa tidak bisa dilarang
Seperti itulah cinta dibalik seni Tuhan
Tak akan berakhir kedepan meski terus berperang

Engkau adalah pahlawan bangsa
Yang yakin terhadap kekuatan Tuhan
Habis gelap terbitlah terang
takan terbenam sebuah ambisi

Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang sejarah
Nammu diingat setiap manusia nusantara

5. Putri Bangsa

Jiwa yang diadiluhungkan Tuhan
Seorang putri yang muncul dari suatu pandangan
Menantang adat demi kemajuan
Engkaulah putri bangsa

Ibu kita Kartini
Ibu yang menumbuhkan kesetaraan
Ibu yang berjuang tentang kesamaan
Tak mau dilihat lemah
Ibu kita bercita kemandirian

Ibu Kita Kartini
Ibu yang berbudi menata kehidupan
Menjalani masa dengan impian dan cita
Supaya putri bangsa tidak cuma penghias
Tak cuma pemandangan
Namun juga,
Pejuang perubahan bangsa

6. Tanduk Perempuan
oleh Naurah Risadamayanti

Baswara rupa kami, buntara jiwa kami
Ibu Kartini titip pesan kepada kami
Jaga elok-elok seberkas harga diri
Angkat tinggi-tinggi kehormatan ini

Di saat ini tak lagi perempuan dikekang
Tak ada lagi kami dianggap membangkang
Hak-hak untuk kami kembali secara utuh
Tidak dipentingkan hanya saat butuh

Derajat, kni telah setara adanya
Pendidikan diemban secara merata
Mampu berdiri sejajar dengan putra
Ini masanya kami bebas beroleh

Siapa uang segan suruh kami untuk menunduk?
Jangan pikir kami tidak punya tanduk
Kami dapat saja buas nan liar menyeduruk
Pengetahuan membuat kamu tak lagi terpuruk


7. Tentang Hari Kartini

Hari Kartini
Adalah hari
Emansipasi wanita

Hari Kartini
Adalah hari keramat
Hari di mana
Sang pahlawan dilahirkan
Ke dunia

Hari Kartini
Bukan hari biasa
Hari itu menjadi
Hari untuk mengenang
Sekaligus meneruskan
Jejak langkah Kartini

Yang ingin melihat
Para perempuan
Mandiri
Profesional
Cerdas
Kreatif
Religius

Tanpa melupakan kodratnya

8. R.A Kartini, Namamu Abadi

Namamu abadi dikenang oleh bangsa
Atas jasa yang kau lakukan selama kau hidup
Untuk membawa kaum wanita menuju ke kemerdekaaan

Engkaulah sang putri bangsa
Yang harum namanya
Tak memiliki rasa takut

Rela melawan adat
Demi kesetaraan kaum wanita
Kau adalah pahlawan bangsa ini

Jasamu kini indah tertulis
Di setiap jiwa wanita di seluruh negeri
Namamu akan dikenang
Untuk selamanya wahai R.A Kartini

9. Puisi Hari Kartini

Engkau seperti cahaya senja
Yang hadir memberikan penerangan
Engkau laksana lentera
Penerang semua kegelapan

Langkah engkau adalah masa depanku
penentu kehidupan Mutu
Perjuangan engkau laksana jalan
Untuk mencapai masa depan cerah

21 April kita rayakan kemenangan
Beribu kata dalam satu ungkapan
Harapanku adalah impianmu
Di tengah rosanya badai kehidupan

10. Tentang Suratmu, Kartini

Mungkin Engkau
Hanya menulis surat
Kepada
Sahabatmu

Namun isi suratmu
Telah mengubah
Nasib kaum perempuan

Sepeninggal dirimu,
Melalui generasi penerusmu
Suratmu menjadi senjata ampuh
Untuk memerangi kezaliman
Dan diskriminasi pada kaum perempuan

Suratmu menjadi pemantik
Yang memercikkan api semangat
Kaum perempuan untuk
Maju dan berkarya

Suratmu
Bagai api yang menyala-nyala
Yang menerangi kegelapan

Suratmu
Telah mengubah gelap menjadi terang

11. Kartini Milenial
Oleh: Azwar Aswin

Kau kini tak lagi harus berada di belakang
Ucapkanlah terima kasih pada seorang pengarang
Yang menulis surat-surat ke kawanya di negeri orang
Suarakan keinginan kaumu untuk bebas bertualang di padang ilalang

Kebayamu dijahit dengan benang-benang literasi
Batikmu ditulis dengan kebebasan berekspresi
Rambutmu kau sanggul dengan pena
Sandal kebaya kau ganti dengan sepatu kets

Kadang ada terlalu banyak buku,
dan terlalu sedikit waktu
Kadang ada terlalu banyak waktu,
dan terlalu sedikit buku

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke pelosok-pelosok sepi,
mengajak siapapun yang dia temui
untuk jatuh cinta pada kata-kata

Karena itulah kawanku Kartini Milenial
rela membawa buku ke tengah-tengah ramai,
mengajak siapapun yang ditemui
untuk jatuh bangun pada cita-cita.

12. Kartini, Laksana Pertiwi
Oleh: Nandita Velisa

Wahai Kartini…
Sayap perjuangan telah dibentangkan
Mengoyak oyak gelap merobek cahaya
Tirai momentum membuka menganga

Setiap dari kapurnya mencoret menulis aksara
Tulis surat itu tanda ksatria
Seorang Raden ayu
Dari Jepara

Kartini…
Berjalan sertindak demi setindak
Menundukkan kepala patuh
Hanya boleh berbicara pelan itu pun dengan berbisik

Dalam sukma tak pernah terganti
Dalam raga pancarkan cakrawala
Irama eloknya beralun bagai gurindam
Di sana kematian menjadi awal kehidupan
Tapi mati tanpa kematian adalah maya
Menarikan pena tak bertinta di atas lembar kertas
juga hidup tanpa kehidupan adalah maya
Segala terhapus, pupus, tak berbekas

“Endi mau kapurku? Tak ajarke kowe sinau boso londo”

***

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved