Seputar Islam

Surat Al Kahfi 10 Ayat Pertama dan 10 Ayat Terakhir Latin Mudah Dibaca Beserta Keutamaan

Setiap hari Jumat umat Islam dianjurkan untuk membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi

Editor: Abu Hurairah
Tangkap Layar/quran.kemenag.go.id
BACAAN SURAT AL KAHFI - Tangkap layar bacaan Surat Al Kahfi diambil dari quran.kemenag.go.id pada Kamis (20/2/2025). Bacaan surat Al Kahfi Ayat 1-10 mudah dibaca Lengkap dan keutamaannya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setiap hari Jumat umat Islam dianjurkan untuk membaca dan menghafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi agar terhindar dari fitnah Dajjal.

Dilansir dari Muslim.or.id, keutamaan membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat maupun di malam Jumat, di antaranya dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara ia dengan Ka’bah.” (HR. Ad-Darimi dalam Sunan-nya no. 3450, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 736.)

Bacaan Surat Al Kahfi Ayat 1-10 Arab, Latin dan Arti seperti berikut ini:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًاۜ ۝١

 al-ḫamdu lillâhilladzî anzala ‘alâ ‘abdihil-kitâba wa lam yaj‘al lahû ‘iwajâ

1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.

قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ ۝٢

qayyimal liyundzira ba'san syadîdam mil ladun-hu wa yubasysyiral-mu'minînalladzîna ya‘malûnash-shâliḫâti anna lahum ajran ḫasanâ

2. (Dia juga menjadikannya kitab) yang lurus agar Dia memberi peringatan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik.

مّٰكِثِيْنَ فِيْهِ اَبَدًاۙ ۝٣

mâkitsîna fîhi abadâ

3. Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.

وَّيُنْذِرَ الَّذِيْنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًاۖ ۝٤

wa yundziralladzîna qâluttakhadzallâhu waladâ

4. (Dia menurunkan Al-Qur’an itu) juga agar Dia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata, “Allah mengangkat seorang anak.”

مَّا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰبَاۤىِٕهِمْۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا ۝٥

mâ lahum bihî min ‘ilmiw wa lâ li'âbâ'ihim, kaburat kalimatan takhruju min afwâhihim, iy yaqûlûna illâ kadzibâ

5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang (hal) itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah besar (dosa) perkataan yang keluar dari mulut mereka. Mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا ۝٦

fa la‘allaka bâkhi‘un nafsaka ‘alâ âtsârihim il lam yu'minû bihâdzal-ḫadîtsi asafâ

6. Maka, boleh jadi engkau (Nabi Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur’an).

اِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْاَرْضِ زِيْنَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ اَيُّهُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۝٧

innâ ja‘alnâ mâ ‘alal-ardli zînatal lahâ linabluwahum ayyuhum aḫsanu ‘amalâ

7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di atas bumi sebagai perhiasan baginya agar Kami menguji mereka siapakah di antaranya yang lebih baik perbuatannya.

وَاِنَّا لَجٰعِلُوْنَ مَا عَلَيْهَا صَعِيْدًا جُرُزًاۗ ۝٨

wa innâ lajâ‘ilûna mâ ‘alaihâ sha‘îdan juruzâ

8. Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering.

اَمْ حَسِبْتَ اَنَّ اَصْحٰبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيْمِ كَانُوْا مِنْ اٰيٰتِنَا عَجَبًا ۝٩

am ḫasibta anna ash-ḫâbal-kahfi war-raqîmi kânû min âyâtinâ ‘ajabâ

9. Apakah engkau mengira bahwa sesungguhnya para penghuni gua dan (yang mempunyai) raqīm benar-benar merupakan keajaiban di antara tanda-tanda (kebesaran) Kami?

اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوْا رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ۝١٠

idz awal-fityatu ilal-kahfi fa qâlû rabbanâ âtinâ mil ladungka raḫmataw wa hayyi' lanâ min amrinâ rasyadâ

10. (Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu berdoa, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”

Surat Al Kahfi 10 Ayat Terakhir 101-110 

101. ۨالَّذِيْنَ كَانَتْ اَعْيُنُهُمْ فِيْ غِطَاۤءٍ عَنْ ذِكْرِيْ وَكَانُوْا لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ سَمْعًا

Bacaan latin: Allażīna kānat a'yunuhum fī giṭā`in 'an żikrī wa kānụ lā yastaṭī'ụna sam'ā

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mata (hati)-nya dalam keadaan tertutup dari ingat kepada-Ku dan mereka tidak sanggup mendengar.

102. اَفَحَسِبَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنْ يَّتَّخِذُوْا عِبَادِيْ مِنْ دُوْنِيْٓ اَوْلِيَاۤءَ ۗاِنَّآ اَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكٰفِرِيْنَ نُزُلًا

Bacaan latin: A fa ḥasiballażīna kafarū ay yattakhiżụ 'ibādī min dụnī auliyā`, innā a'tadnā jahannama lil-kāfirīna nuzulā

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved