Berita Nasional

Hasil Autopsi Jasad Sheila Amalia Mahasiswi UGM Ditemukan di Magetan, Polisi Duga Kecelakaan Tunggal

Hasil autopsi jenazah mahasiswi UGM di RSUD dr Sayidiman dikuak tim Inafis Polres Magetan.

Editor: Moch Krisna
(TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)
AUTOPSI - Tim Medis RSUD Dr Sayidiman Magetan, membawa peti jenazah Sheila Amalia Cristanti (21), usai diautopsi Minggu dinihari (13/4/2025). Korban yang merupakan warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun tersebut merupakan Mahasiswi UGM, yang ditemukan meninggal lebih dari 3 hari, di Parit Jalan Raya Sarangan - Cemorosewu. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hasil autopsi jenazah mahasiswi UGM di RSUD dr Sayidiman dikuak tim Inafis Polres Magetan.

Mahasiswa UGM bernama Sheila Amalia Cristanti (21), warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Korban merupakan Mahasiswi UGM, yang dilaporkan hilang oleh keluarga sejak 3 minggu lalu.

Korban ditemukan di parit Jalan Raya Sarangan - Cemorosewu, masuk Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, dalam kondisi mengenaskan, dan sudah mengeluarkan bau tak sedap, Sabtu (14/4/2025).

Melansir dari Tribunjatim.com, Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengungkapkan, jenazah korban ditemukan masyarakat setempat, sekira pukul 14.00 WIB.

“Setelah dilaksanakan Olah TKP, korban ditemukan sudah meninggal dunia berada di parit,” ungkapnya.

MAHASISWI DITEMUKAN TEWAS - Mahasiswa Faperta UGM, Sheila Amelia Christanti ditemukan meninggal dunia karena kecelakaan di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (12/4/2025). Sheila sempat dinyatakan hilang sejak 26 Maret 2025 lalu
MAHASISWI DITEMUKAN TEWAS - Mahasiswa Faperta UGM, Sheila Amelia Christanti ditemukan meninggal dunia karena kecelakaan di Magetan, Jawa Timur, Sabtu (12/4/2025). Sheila sempat dinyatakan hilang sejak 26 Maret 2025 lalu (Tangkapan layar Instagram @fapertaugm)

Ia menambahkan, jenazah korban masuk ke parit sedalam 77 centimeter, dan lebar 60 centimeter.

Kemudian tertutup sepeda motor matic hitam miliknya, bernomor polisi AE 3413 CA.

“Posisi jenazah masuk ke parit, kemudian di atasnya ada sepeda motor, jadi tidak nampak dari luar,” imbuhnya.

Soal penyebab kematian, AKP Joko menduga korban mengalami kecelakaan tunggal. Sebelum kejadian, korban mengendarai sepeda motor yang melaju dari arah Jawa Tengah.

“Ada bekas rem pada aspal, dan kendaraan juga keluar dari jalan raya. Bekas itu ditemukan mengarah ke TKP, lalu ditemukan mayat,” paparnya.

Ditambah lagi, kata AKP Joko, barang barang pribadi, khususnya helm, semua masih melekat di bagian tubuh korban.

“Bekas rem juga membuat jalan rusak. Kemungkinan korban sempat melakukan pengereman, ketika melalui jalan yang menurun,” pungkasnya.

Setelah diautopsi, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka, untuk dimakamkan lebih lanjut.

3 Pekan Dilaporkan Hilang Jelang Lebaran

Isak tangis mewarnai jalannya proses autopsi jenazah, yang menggemparkan masyarakat Kabupaten Magetan, Sabtu (12/4/2025). 

Satu persatu anggota keluarga korban, begitu syok dan tak kuasa menahan tangis, setelah keluar dari Kamar Instalasi Pemulasaran Jenazah, RSUD Dr Sayidiman.

Sebagaimana diketahui, sesosok jenazah ditemukan di Jalan Raya Sarangan - Cemorosewu, masuk Tikungan Lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Peristiwa tersebut juga viral di media sosial. Kondisi jenazah sudah mengenaskan hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian, kemudian melaksanakan Olah TKP, serta mengevakuasi jenazah untuk keperluan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi yang didapat, identitas korban bernama Sheila Amalia Cristanti (21), warga Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Korban dilaporkan hilang sejak 3 minggu lalu, tepatnya menjelang lebaran.

Kapolsek Plaosan AKP Joko Yuhono mengatakan, dari penuturan sejumlah kerabat dan anggota keluarga, korban adalah seorang Mahasiswi UGM.

“Korban mengetahui informasi ini dari media sosial. Kemudian mendatangi rumah sakit, untuk memastikan langsung kondisi jenazah,” ujarnya.

Setelah diperiksa lebih dalam ,lanjut AKP Joko, didapatkan ciri ciri khusus lalu disampaikan kepada pihak keluarga korban, yang merasa kehilangan. 

“Ayah kandung korban ikut menyaksikan langsung. Setelah melihat ciri ciri korban, ternyata betul jenazah adalah anak kandungnya,” bebernya.

Usai dievakuasi dari tempat kejadian, AKP Joko mengakui sempat mengalami kendala, selama proses autopsi berlangsung.

“Kondisi korban sudah mengalami perubahan, dan nyaris tidak dapat dikenali sehingga dilakukan pemeriksaan lebih dalam,” terangnya.

Kendati demikian, korban yang sudah meninggal lebih dari 3 hari itu, akhirnya dapat dikenali oleh ayah kandungnya.

“Orang tua kandung mengenali jasad tersebut dari behel, yang dipakai pada gigi dan gelang di tangannya, termasuk baju,” pungkas AKP Joko.

(*)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved