DPD ASITA Sumsel Gelar Halal Bihalal dan Workshop 'Biar Cuan Memasarkan Bisnis Tour dan Travel'

Laporan wartawan Sripoku.com, Angga

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - DPD ASITA Sumatera Selatan menggelar halal bihalal sekaligus warkshop, demi meningkatkan kerjasama dan menjalin silaturahmi dengan pertemuan para anggota DPD ASITA, yang dilaksanakan di Parside’s Hotel pada Kamis (10/4/2025).

Feby Yoland Effendy, S.IP., M.Si,, ketua DPD ASITA Sumatera Selatan, mengatakan jika tujuan diadakannya halal bihalal dengan workshop dengan tema “Biar cuan memasarkan bisnis Tour dan Travel” sebagai ajang silahturahmi dan menciptakan kegiatan yang produktif dan inspiratif untuk seluruh anggotanya.

“Didalam acara ini tidak hanya sebagai ajang untuk silaturahmi, tapi juga bisa menambah ilmu dan skil baru untuk meningkatkan daya saing di industri tour dan travel,” ungkap, Feby Yoland Effendy, S.IP., M.Si,, ketua DPD ASITA Sumatera Selatan, pada Kamis (10/4/2025).

Acara halal bihalal dengan workshop dengan tema “Biar cuan memasarkan bisnis Tour dan Travel” selain dihadiri oleh anggotanya juga turut hadir tokoh senior dari DPD ASITA Sumatera Selatan seperti, Saleh Ismail yang merupakan mantan ketua DPD ASITA Sumatera Selatan periode, 2010 – 2014.

Acara ini juga diwarnai dengan pemberian sertifikat dan bicisan kepada mantan ketua dan narasumber, setelah itu, acara dilanjutkan dengan bersalam salaman dengan anggota dan ketua agar terjalin komunikasi yang baik kedepannya.

Agar pertemuan juga bermanfaat Feby mengundang narasumber Ferdy Kawi, untk memberikan pandangannya terhadap peluang yang strategis yang dapat menjadi pemikiran baru untuk anggota DPD ASITA Sumatera Selatan, kedepannya.

Feby menjelaskan jika halal bihalal dan workshop dengan tema “Biar cuan memasarkan bisnis Tour dan Travel” juga sebagai penguatan organisasi internal dan kolaborasi eksternal seperti mitra asosiasi, stekholder, serta pemerintahan, terutama isu yang sedang dalam perbicangan untuk diangkat mengenai dorongan agar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, kembali menyandang sebagai bandara  bertaraf Internasional.

“Status bandara Internasional sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan investasi di Sumatera Selatan,, terutama bagi pelaku usaha biro perjalanan,” ungkapnya.

Baca juga: Status Bandara SMB II Palembang Turun Jadi Penerbangan Domestik, Asita Kecewa Dengan Kemenhub

Menurut Feby, Palembang adalah salah satu kota tujuan dari para wisatawan macannegara untuk berlibur dan menikmati keindahan dari kota pempek ini, sebab selain infrastruktur yang mewadai ada LRT, Jakabaring Sport City dan tempat wisata wisata juga tidak kalah dengan kota kota lainnya.

Feby juga berencana untuk berkolaborasi dengan pihak PHRI (Perhimpunan  Hotel dan Restoran Indonesia) Sumsel, untuk menentukan paket wisata dan penurunan harga hotel berbintang agar harga yang ditawarkan dapat dijangkau oleh masyarakat.

“Kolaborasi ini bertujuan agar anggota ASITA mampu bersaing secara global dan meningkatkan geliat pariwisata lokal,” ucapnya.

Feby juga mengajak seluruh anggota untuk memanfaatkan platform digital ASITA Sumsel, www.asitasumsel.com, sebagai media promosi  dan pemasaran paket wisata baik domestik, internasional maupun umrah dan haji.

Saleh Ismail, mantan ketua DPD ASITA Sumsel 2010-2014, yang juga turut hadir memeriahkan acara memberikan masukan dan sarannya, jika dunia  travel terus berubah dengan seiring berkembangnya zaman, oleh karena itu, DPD ASITA Sumsel juga harus mengikuti perkembangn zaman.

“Mau tidak mau, suka atau tiidak suka, perubahan pasti terjadi, untuk itu kita harus siap menghadapi perubahan tersebut,” tutup, Saleh Ismail, mantan ketua DPD ASITA Sumsel 2010-2014, pada Kamis (10/4/2025).

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com