Berita Tanjung Enim Kota Wisata
Cerita Para Pekerja Bukit Asam PTBA Menjaga Pasokan Energi di Hari yang Fitri
Setelah berpuasa 30 hari lamanya, Idul Fitri akhirnya tiba. Ini adalah momen yang sangat spesial bagi Umat Muslim
TRIBUNSUMSEL.COM -- Setelah berpuasa 30 hari lamanya, Idul Fitri akhirnya tiba. Ini adalah momen yang sangat spesial bagi Umat Muslim, berkumpul bersama keluarga, berbagi kebahagiaan untuk merayakan kemenangan setelah bulan Ramadan.
Tapi tak semua orang memiliki kesempatan untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan keluarga di hari yang fitri ini. Ada orang-orang yang berkorban, tak pulang ke kampung halaman untuk melepas rindu, demi melayani masyarakat.
Salah satunya Mukhammad Idham, Supervisor Pit Service Swakelola PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Pria 29 tahun asal Bogor ini memilih untuk tidak mudik pada masa Lebaran demi ikut menjaga produksi batu bara.
Usai salat Idul Fitri, Idham sudah kembali bekerja di tambang mulai pukul 10 pagi. Bagi Idham, pekerjaannya bukan sekadar mencari nafkah. Tetapi juga memberi kontribusi besar bagi keberlangsungan hidup masyarakat, terutama di hari-hari penting seperti Lebaran.
Pasokan batu bara dibutuhkan oleh pembangkit listrik yang mengalirkan energi bagi jutaan rumah tangga dan industri di seluruh Indonesia. Listrik di rumah-rumah harus terus menyala agar masyarakat bisa merayakan Lebaran dengan nyaman, merasakan kehangatan keluarga dan handai tolan.
"Ini tanggung jawab, saya menyadari bahwa pekerjaan ini sangat penting. Produksi batu bara tidak boleh berhenti demi menjaga pasokan energi untuk masyarakat. Setelah salat Id, jam 10 pagi kami sudah kembali ke lapangan untuk memulai kembali aktivitas produksi," kata Idham.
Selama bekerja di tambang batu bara PTBA di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Idham hanya pulang beberapa kali dalam setahun. Sudah enam bulan dia tak bertemu orang tua dan kakaknya di Bogor, Jawa Barat.
Dalam hatinya, Idham ingin pulang ke kampung halaman. Ada perasaan rindu yang mendalam. Terbayang aroma khas santan kelapa bercampur bawang, serta hati sapi yang berpadu dengan sambal. Masakan yang biasa disajikan ibunya saat Lebaran.
"Kalau Lebaran, tentu orang tua yang paling saya rindukan. Biasanya ibu masak opor dan sambal goreng hati pada saat Lebaran," tuturnya.
Sama halnya dengan Idham, Deddi Pradana Putra, Supervisor Penanggulangan Kecelakaan & Kebakaran PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga memilih untuk menjalankan tugas pada Lebaran tahun ini.
"Saya memilih tidak pulang karena saya ingin menjaga kesiapsiagaan kita di hari raya. Saya ingin mendukung kegiatan operasi dan produksi agar tetap berjalan dengan baik di masa Lebaran," tegasnya.
Sudah setahun Deddi tak pulang ke kampung halamannya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Pada Lebaran kali ini, Deddi tak bisa mencicipi ketupat buatan ibunya.
Tanpa keluarga di sekelilingnya pada hari raya Idul Fitri, Deddi mengaku merasakan kesepian. Untuk mengatasi rasa kesepian itu, Deddi berkumpul bersama para pekerja PTBA lainnya yang juga tetap menjalankan tugas di masa Lebaran.
"Di Bukit Asam ini rasa kekeluargaannya sangat kuat. Hubungan antar karyawan sangat dekat dan terbuka sehingga rasa kesepian saya bisa terobati oleh rekan-rekan kerja yang sudah seperti keluarga," dia mengungkapkan.
Meski tak bisa merayakan Idul Fitri bersama keluarga, Deddi merasa keputusannya tepat. Pengorbanannya terasa bermakna ketika melihat masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan nyaman di kampung halaman.
Cerita Tanti, Sukses Olah Bisnis Tapis Pringsewu Menjadi Ladang Rezeki |
![]() |
---|
Lewat Rumah BUMN, PTBA dan Pemkab Pringsewu Cetak 3.000 UMKM Muda Berkualitas |
![]() |
---|
PTBA Sabet Katadata ESG Index Awards 2025, Buktikan Transformasi Hijau di Sektor Pertambangan |
![]() |
---|
Cerita Sukses Agus, Peternak Puyuh di Desa Darmo, Berawal dari Hobi Hingga Jadi Ladang Rezeki |
![]() |
---|
Yenny Puspitasari Merangkai Tradisi dan Menggerakkan Ekonomi Lewat Songket Behembang Lingge |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.