Seputar Islam

Bolehkah Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal di Tahun ini, Pendapat Ulama

jika ingin pahala melaksanakan sunah Syawal dengan sempurna yang nilai pahalanya seperti berpuasa setahun harus mendahulukan qadha puasa terlebih dulu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
MENGGABUNGKAN Niat PUASA -- Ilustrasi tentang Bolehkah Menggabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal di Tahun ini, tinjauan pendapat ulama. 

TRIBUNSUMSEL.COM  — Bulan Syawal banyak orang mengamalkan puasa sunah enam hari di bulan Syawal. Namun bagi perempuan, pilihan puasa syawal dulu atau puasa menggantikan puasa ramadhan yang tertinggal cukup jadi pikiran.

 Lalu ada ide, bolehkah menggabungkan niat puasa syawal dengan puasa qodho Ramadhan?

Sebelum menjelaskan lebih jauh perlu diketahui bahwa puasa sunah Syawal sangat dianjurkan mengingat  keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Orang yang berpuasa sunah selama enam hari di bulan Syawal setelah melaksanakan puasa penuh di bulan Ramadhan, seolah mendapatkan pahala puasa setahun penuh.

Sebagaimana bunyi hadits Rasulullah SAW.

Man shoma ramadhona tsumma atsba'ahu sitan min syawwaali kaana kashiyamaddahri

Artinya:

Rasulullah SAW bersabda :

 "Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka setara dengan puasa sepanjang tahun" (HR Muslim No 1164)

Terhadap pertanyaan, bila ada utang puasa Ramadhan apakah boleh digabung dengan puasa Syawal? Maka jawabannya adalah boleh boleh saja sebagaimana dikatakan oleh banyak ulama.
 
 
Akan tetapi, jika ingin pahala melaksanakan sunah Syawal dengan sempurna (yang nilai pahalanya seperti berpuasa setahun) harus mendahulukan qadha puasa (membayar utang puasa) terlebih dahulu lalu dilanjutkan puasa sunah enam hari di bulan Syawal.

Para ulama menyarankan, bahwa puasa pengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan adalah lebih utama dari puasa Syawal. Maka sebaiknya yang memiliki utang puasa Ramadhan mengqadha utang puasanya terlebih dahulu.

Setelah utang puasa Ramadhannya terbayar, maka ia boleh melanjutkannya dengan puasa sunah Syawal.

Sebagaimana pendapat ulama berikut ini dikutip dari laman konsultasisyariah.com

ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك ، هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره ، والظاهر الحصول. لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ؛ لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم ، ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ

Artinya, “Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved