Arti Bahasa Arab

Arti Man Shoma Ramadhona Tsumma Atsba'ahu Sitan Min Syawwaali, Hadits Tentang Keutamaan Puasa Syawal

Rasulullah bersabda Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa 6 hari di bulan syawal, maka setara dengan puasa sepanjang tahun

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunnews
KEUTAMAAN PUASA SYAWAL -- Ilustrasi tentang puasa Syawal, Hadits Man Shoma Ramadhona Tsumma Atsba'ahu Sitan Min Syawwaali, Keutamaan Puasa Syawal 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut ini adalah kutipan hadits keutamaan 6 hari puasa di bulan Syawal.

Dari Abu Ayyub Al-Anshary radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Arab latin :

Man shoma ramadhona tsumma atsba'ahu sitan min syawwaali kaana kashiyamaddahri

Artinya:

Rasulullah SAW bersabda :

 "Barang siapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka setara dengan puasa sepanjang tahun" (HR Muslim No 1164)

Puasa sunnah Syawal  boleh dilakukan berurutan sejak tanggal dua syawal, sebagaimana pendapat imam syafi'i atau boleh juga tidak berurutan yang penting enam hari pada bulan syawal.

Begitulah hadits tentang besarnya keutamaan puasa di bulan Syawal.

Dikutip dari nu.or.id, idealnya, puasa sunnah Syawal enam hari dilaksanakan langsung setelah Idul Fitri, yaitu pada tanggal 2 hingga 7 Syawal.

Namun, seseorang yang berpuasa di luar tanggal tersebut, meskipun tidak berurutan, tetap mendapatkan keutamaan. Artinya boleh bagi kita umat muslim yang ingin berpuasa secara berurutan maupun tidak berurutan sebanyak 6 hari puasa. Maka puasa Syawal 6 hari, pahalanya seolah-olah berpuasa wajib selama setahun penuh.  

Bahkan, orang yang mengqada puasa wajib atau menunaikan nazar puasa di bulan Syawal juga akan memperoleh keutamaan yang sama seperti orang yang melaksanakan puasa sunnah Syawal. Karena besarnya keutamaan puasa ini, bagi yang berhalangan melaksanakannya di bulan Syawal, dianjurkan untuk mengqadanya di bulan lain, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab klasik seperti Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani. 

Berikut adalah niat puasa Syawal:

  نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ

ArtinyaL

 “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah swt.”

Bagi seseorang yang tiba-tiba ingin melaksanakan puasa sunnah Syawal di pagi hari, diperbolehkan untuk berniat saat itu juga, selama ia belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ketentuan niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal di siang hari dengan lafal berikut,  

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah swt.”

Demikian penjelasannya, semoga bermanfaat, (lis/berbagai sumber)

 

Baca juga: Arti Allahumma Lakal Hamdu Anta Qayyimussamawati Wal Ard Bacaan Doa Perpisahan dengan Bulan Ramadhan

Baca juga: Arti Innamal Mukminuna ikhwatun, Ayat Alquran Sesungguhnya Mukmin itu Bersaudara Larangan Bermusuhan

Baca juga: Kumpulan Doa Halal Bihalal, Singkat Mudah Dihapal Saat Silaturahmi dalam Suasana Lebaran Idul Fitri

Baca juga: Sholawat Jibril Latin, Teks Arab dan Arti Bahasa Indonesia, Amalan Untuk Penarik Rezeki

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved