Willie Salim Dilaporkan ke Polisi
Susno Duadji Soroti 'Skenario' Willie Salim Soal Rendang 200 Kg Hilang di Palembang: Seolah Dimaling
Eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji turut mengomentari polemik konten rendang 200 kg Willie Salim di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Eks Kabareskrim Polri, Komjen Purn Susno Duadji turut mengomentari polemik konten rendang 200 kg milik Willie Salim di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang berujung hilang.
Sebagai pria kelahiran Pagar Alam, Sumatera Selatan, Susno Duadji menilai bahwa konten tersebut menjadi boomerang karena telah menyakiti warga Palembang.
Kontroversi ini bermula dari konten Willie Salim yang menampilkan hilangnya rendang 200 kilogram yang sedang dimasak di BKB Palembang.
Baca juga: Telepon Deddy Corbuzier, Willie Salim Galau Dituduh Konten Rendang Hilang di Palembang "Settingan"
Willie Salim mengaku meninggalkan rendang tersebut sebentar ke toilet, namun saat kembali, rendang tersebut sudah habis diambil warga.
Video tersebut memicu berbagai komentar negatif di media sosial, yang mencoreng citra Palembang.
Meski demikian, Susno menilai dari sisi positifnya karena Willie Salim telah membantu sesama.
"Saya ketawa, sedih, dongkol. Kenapa? Orang berinisiatif membuat suatu konten boleh-boleh saja sangat dihargai dan itu menghibur masyarakat, tapi hati-hati konten itu jangan menyinggung perasaan masyarakat atau suatu kaum ataupun pribadi," ujar Susno seperti dikutip dari Youtube pribadinya yang tayang pada Selasa (25/3/2025).
Susno menduga bahwa ada unsur kesengajaan dimasukkan ke dalam 'skenario' konten Willie.
Menurutnya, hilangnya rendang 200 kg di kuali besar yang sedang dimasak memang sengaja direncanakan
Susno pun menilai jalan cerita tersebut tidak bagus.
"Jalan ceritanya yang tidak bagus, kalau konten rendangnya (bagi-bagi) bagus. Kalau dibuat cerita seolah-olah dia masak rendang di situ kemudian dia tinggalkan ke toilet sampai 30 menit dan itu tidak dititipkan, tidak dijaga. Tapi memang dasar disengaja (dibiarkan), jalan cerita dibuat gitu," jelasnya.
"Jalan ceritanya jangan seolah-olah bahwa rendangnya itu dimaling orang Palembang, nah itu yang jelek," tambahnya.
Baca juga: 5 Tuntutan Kesultanan Palembang ke Willie Salim Buntut Konten Daging Hilang, Hapus Video
Gara-gara Willie membiarkan daging rendangnya diambil, narasi yang beredar terkesan menggambarkan bahwa warga Palembang sangat buruk.
Hal itu membuat kota Palembang tercoreng karena mendapat label negatif dari publik.
"Sehingga Kota Palembang dilabeli sebagai masyarakat kriminal, daging dimasak saja sekian ratus kilogram diambil, dimaling, ini keterlaluan kemudian seolah-olah kurang makan, rakus, pokoknya label-label yang negatif padahal itu kan hanya konten membuat suatu cerita di dalam suatu tayangan youtube bahwa ada orang sedang masak rendang di pinggir Sungai Musi tahu-tahu dicuri orang," jelasnya.
Sementara, warga Palembang merasa tersinggung dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib.
Willie Salim telah menyampaikan permintaan maaf, namun hal tersebut belum meredakan kemarahan masyarakat Palembang.
Bantah Settingan
Sementara itu, Willie sempat galau dan menyayangkan konten masak di Palembang itu justru dinilai settingan.
"Tadi Willie lagi galau om, soalnya banyak banget yang nyerbu giring-giring opini settingan, padahal ini tuh bukan settingan, itu terjadi apa adanya tanpa gimmick sama sekali," ungkap Willie, dilansir dari podcast Deddy Corbuzier, Selasa, (25/3/2025).
Diungkap Willie, ia menyebut ada sosok publik figur senior yang memintanya mengaku bahwa kontennya settingan.

Namun, Willie menegaskan bahwa konten yang ia buat murni terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.
"Cuma yang Willie udah cerita ke om, Willie kan ada ketemu sama salah satu influencer senior lah dia bilang mungkin lebih baik kalau Willie ngakui ini settingan, tapi kan Willie gak ngerasa ini settingan,
Jadi Willie bingung juga kalau Willie disuruh bohong, jadi diem aja," beber Willie Salim.
Youtuber Bangka Belitung ini membenarkan bahwa ia sempat meninggalkan kerumunan warga.
Hal itu dilakukan lantaran ia sudah sejak pagi hari belum beristirahat dan makan.
Namun, ia menegaskan ingin memberikan yang terbaik untuk warga Palembang.
"Gak ada sama sekali niat bikin semua ini terjadi seramai dan setragedi ini, gak ada," tegasnya.
Lebih lanjut, Bobon mengulik bagaimana tanggapan Willie Salim usai dilaporkan.
Menurut Bobon yang juga hadir di podcast tersebut, mengulik bagaimana tanggapan Willie Salim usai dilaporkan.
Berbagai pertanyaan pun diajukan Bobon Santoso, termasuk soal isu setingan hingga perasaan Willie Salim usai dilaporkan ke polisi.
"Lu udah dilaporin temen-temen kita konten kreator di Palembang yang sudah laporin ke polisi, lu tau ga?," tanya Bobon Santoso.
"Tahu ko," jawab Willie Salim.
"Gimana tanggapan lu terkait hal itu," tambah Bobon Santoso.
Menanggapi hal tersebut, Willie Salim hanya bisa pasrah.
Menurutnya semua orang memiliki hak untuk melaporkan seseorang ke polisi, termasuk dirinya.
"Hmm, tanggapan gua ya, semua orang pasti punya haknya, punya pendapatnya, punya opininya, gue cukup mendengarkan.
Update kasus Willie Salim, 2 saksi diperiksa
Polda Sumsel segera menindaklanjuti laporan yang masuk terhadap konten kreator Willie Salim imbas mengunggah konten rendang daging 200 kilogram hilang saat memasak di BKB.
Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto mengatakan sejauh ini sudah ada dua laporan yang ditujukan ke Willie Salim.
"Sudah dua laporan yang masuk. Konstruksi pasalnya sementara ini tentang UU ITE. Sedang kami cek dan selidiki," kata Bagus, Selasa (25/3/2025).
Untuk membuktikan adanya pelanggaran dan pencemaran nama baik Kota Palembang, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kita sabar aja pelan-pelan, kami cek dulu, " katanya.
Kasubdit V Tipid Siber AKBP Dwi Utomo mengatakan semenjak kemarin, pihaknya sudah meminta keterangan dari tiga orang saksi atas dua laporan yang dibuat. Saksi tersebut berasal dari kalangan warga dan salah satu warga yang ada di lokasi masak rendang.
"Kurang lebih sudah tiga orang saksi yang kami panggil. Salah satunya saksi yang mengetahui kejadian itu atau ada di lokasi kejadian. Tidak menutup kemungkinan Willie Salim juga akan dipanggil," ujar Dwi saat dikonfirmasi via telepon.
Masih butuh beberapa saksi lainnya untuk melengkapi keterangan dan berkas dari laporan yang dibuat.
"Belum ada konfirmasi terkait saksi yang akan kami panggil hari ini. Pegiat sosial budaya dan warga sipil akan dipanggil. Baru setelahnya ahli ITE turut kami mintai keterangan. Kan pemanggilan saksi ini seusai KUHAP, " katanya.
Diberitakan sebelumnya salah satu laporan yang masuk ke Polda Sumsel, Ryan Gumay Lawfirm mengatakan sebagai warga Palembang asli dan juga mewakili warga Palembang, ia tidak terima dengan konten tersebut sehingga membuat laporan ke SPKT Polda Sumsel.
"Laporan yang kita buat ini untuk menegaskan upaya langkah hukum terhadap kreator Wille Salim, agar ada efek jera sekaligus pelajaran bagi kreator lain yang terindikasi sengaja membuat konten tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum, juga dampak sosial yang ditimbulkan," ujar Ryan Gumay.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Tribunsumsel.com
Tak Kunjung 'Tepung Tawar' ke Palembang, Pelapor Pertanyakan Willie Salim Tak Kunjung Dipanggil |
![]() |
---|
Berkas Sudah Dilimpahkan, ini Kata Kapolrestabes Palembang Soal Laporan Konten Rendang Willie Salim |
![]() |
---|
Willie Salim Dilaporkan ke Polrestabes Palembang Oleh Koalisi Masyarakat Palembang Gugat |
![]() |
---|
Ajak Warga Palembang Buka Bareng, Besok Richard Lee Bakal Masak 1 Ton Ayam Opor di BKB |
![]() |
---|
Telepon Deddy Corbuzier, Willie Salim Galau Dituduh Konten Rendang Hilang di Palembang "Settingan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.