Seputar Islam

Tafsir Surat Al Kahfi Ayat 110 dan Keutamaannya, Qul Innama Ana Basharun Mitslukum Yuha Ilayya

Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel
TAFSIR AYAT -- Ilustrasi tentang Tafsir Surat Al Kahfi Ayat 110 dan Keutamaannya, Qul Innama Ana Basharun Mitslukum Yuha Ilayya. 

TRIBUNSUMSEL.COM --- Berikut tulisan Arab, arti dan tafsir dari Surat Al Kahfi Ayat 110 atau ayat terakhir dari Surat Al Kahfi, sering dibacakan imam dalam sholat.


   Surat Al-Kahf ayat 110
﴿قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا﴾
[ الكهف: 110]

Arab-Latin:

Qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa mang kāna yarjụ liqā`a rabbihī falya'mal 'amalan ṣāliḥaw wa lā yusyrik bi'ibādati rabbihī aḥadā

Artinya:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". [Kahf: 110]


Tafsir Al-mokhtasar

Katakanlah wahai Rasul, " Sungguh aku ini hanyalah manusia seperti kalian, yang telah menerima wahyu bahwa Tuhan sesembahan kalian yang benar adalah Tuhan yang Esa tiada sekutu bagi-Nya, yaitu Allah. " Maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amalan yang sesuai dengan syariatnya, disertai keikhlasan dalam melakukannya, dan tidak menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.

Terjemahan - Muhammad Quraish Shihab
Katakan pula kepada manusia, "Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, yang diutus oleh Allah untuk mengajarkan apa yang telah diajarkan Allah kepadaku.
Allah mewahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya.
Maka barangsiapa mengharap berjumpa dengan Allah dan mendapatkan pahala-Nya, hendaknya ia mengerjakan perbuatan yang baik dengan ikhlas dan menjauhi kemusyrikan dalam beribadah

Tafsir al-Jalalain

( Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia ) anak Adam ( seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku, ’Bahwa sesungguhnya Rabb kalian itu adalah Tuhan Yang Esa.’ ) huruf Anna di sini Maktufah atau dicegah untuk beramal oleh sebab adanya Ma, sedangkan huruf Ma masih tetap status Mashdarnya.
Maksudnya; yang diwahyukan kepadaku mengenai keesaan Tuhan ( Barang siapa mengharap ) bercita-cita ( perjumpaan dengan Rabbnya ) setelah dibangkitkan dan menerima pembalasan ( maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam beribadah kepada Rabbnya ) yakni sewaktu ia beribadah kepada-Nya, seumpamanya ia hanya ingin pamer ( dengan seorang pun" ).

Tafseer Muntakhab - Indonesian
Katakan pula kepada manusia, "Sesungguhnya aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, yang diutus oleh Allah untuk mengajarkan apa yang telah diajarkan Allah kepadaku.
Allah mewahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Nya.
Maka barangsiapa mengharap berjumpa dengan Allah dan mendapatkan pahala-Nya, hendaknya ia mengerjakan perbuatan yang baik dengan ikhlas dan menjauhi kemusyrikan dalam beribadah."

 Keutamaan Surat Al Kahfi

Dikutip dari rumaysho.com, surah Al-Kahfi memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah melindungi seorang muslim dari fitnah Dajjal, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Fitnah Dajjal adalah ujian besar yang akan terjadi menjelang hari kiamat, dan umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan amalan yang dapat menjadi pelindung. Salah satunya adalah menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari Surah Al-Kahfi. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang faedah hadits terkait amalan mulia ini.

 
Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Al-Fadhail (Kitab Keutamaan)

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved