Ramadan 2025

Makna dan Arti Hadis Shodaqatun Fi Ramadhan Perbanyak Bersedekah di Akhir Bulan Ramadhan, Manfaatnya

Orang berpuasa dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah saw adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
MAKNA HADITS -- Ilustrasi Makna dan Arti Hadis Shodaqatun Fi Ramadhan Perbanyak Bersedekah di Akhir Bulan Ramadhan. 

TRIBUNSUMSEL.COM --   Sedekah pada bulan Ramadhan terutama di akhir-akhir Ramadhan memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana riwayat sahabat Anas bin Malik ra:

عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ

Artinya: 
“Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan.’” (HR At-Tirmidzi).

Shodaqatun fi ramadhan, ya.. Para ulama menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak sedekah dan berbuat baik secara umum, terutama pada bulan Ramadhan dan khususnya 10 hari terakhir.

Dikutip dari nu.or.id :

ويسن الإكثار من الصدقة في رمضان لا سيما في عشره الأواخر


Artinya:

“Seseorang dianjurkan untuk memperbanyak berbagi pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhirnya.” (Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Bandung, Syirkah Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 183).

Ganjaran Dilipatgandakan

Al-Baijuri menjelaskan keutamaan Sedekah pada bulan Ramadhan. Ganjaran berbagi pada bulan Ramadhan dapat dilipatgandakan dibanding ganjaran berbagi pada bulan lainnya.

ومبادرته لإكثار الصدقة لأنه صلى الله عليه وسلم كان أجود ما يكون في رمضان، وبالجملة فيكثر فيه من أعمال الخير لأن العمل يضاعف فيه على العمل في غيره من بقية الشهور

Artinya: 
“Orang berpuasa dianjurkan segera memperbanyak sedekah karena Rasulullah saw adalah orang paling murah hati di Bulan Ramadhan. Seseorang dapat melakukan kebaikan secara umum karena ganjaran amal kebaikan apapun bentuknya akan dilipatgandakan dibandingkan ganjaran amal kebaikan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan” (Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1999 M/1420 H], cetakan kedua, juz I, halaman 562).

Sedekah bisa dalam bentuk apapun baik berbentuk uang, pikiran, maupun tenaga.

Jangan merasa selalu tidak mampu bersedekah, karena berbuat baik pun termasuk sedekah.

Dari Abudzar RA berkata: “Wahai Rasulullah, bagaimana menurut pandangan Anda jika saya lemah (tidak mampu) untuk melakukan sebagian amal? Nabi pun bersabda, ‘Engkau menahan diri (untuk tifak) melakukan keburukan terhadap manusia, sesungguhnya itu adalah sedekah darimu untuk dirimu sendiri.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved