Ramadan 2025

3 Contoh Teks Pidato/Ceramah Nuzulul Quran 2025, Singkat dan Bermakna untuk Referensi

Pada kesempatan ini penting bagi kita mengingat kembali peristiwa yang sangat bersejarah bagi umat Islam, yaitu malam pertama diturunkannya Al-Quran o

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI SESEORANG SEDANG MENYAMPAIKAN PIDATO - Inilah 3 Contoh Teks Pidato/Ceramah Nuzulul Quran 2025, Singkat dan Bermakna untuk Referensi 

Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."

Adapun ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surah Al-'Alaq ayat 1 sampai 5.

Al-Quran diturunkan ke bumi tidak sekaligus tetapi berangsur angsur, sedikit demi sedikit, bertahap, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi Rasulullah SAW sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Israa, ayat 106:

وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا

Artinya: "Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian."

Dengan bertahap ini, maka Al-Quran lebih mudah diterima dan mudah dihafal. Dan waktu itu, faktanya, banyak dari para sahabat Nabi yang hafal Al-Quran.

Namun di fase berikutnya, terjadi pertempuran antara orang Islam dengan kaum kafir dan musyrik yang menentang serta menghalangi dakwah Nabi hingga akhirnya banyak para sahabat Nabi yang gugur di medan perang sebagai syuhada', tak terkecuali para penghafal Quran.

Oleh karena itu muncul sebuah gagasan untuk membukukan Al-Quran sebagai suatu kitab, hingga pada gilirannya dapat dinikmati sampai sekarang ini dan Allah senantiasa menjaga keasliannya.

Setelah mengetahui sekilas tentang proses turunnya Al-Quran, maka hendaknya kita mensyukuri kenikmatan luar biasa yang dilimpahkan oleh Allah kepada umat manusia melalui Rasulullah SAW berupa Al-Quran yang berisi petunjuk-petunjuk yang benar.

Dari itulah, kita sebagai umat nabi Muhammad, patut kiranya untuk syukur yang senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT, karena hingga kini masih menikmati keimanan dan keislaman kita.

Wujud terima kasih dan rasa syukur atas turunnya Al-Quran ini harus direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan perlakuan yang sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh.

Baik dalam membaca, memahami makna, mengamalkan isinya, mengajarkan dan mendakwahkan isi kandungan Al-Quran dengan harapan kelak di Hari Kiamat mendapat syafaat.

Sebagaimana hadist Nabi yang artinya:

"Bacalah Al-Quran karena ia pada Hari Kiamat nanti akan datang untuk memberikan syafaat kepada para pembacanya." (HR. Muslim).

Begitu besarnya fadhilah membaca Al-Quran bagi para pembacanya. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan. Bulan yang dipilih oleh Allah menjadi bulan diturunkanya ayat pertama Al-Quran.

Ibadah yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak membaca Al-Quran, di samping memperbanyak melakukan kebaikan yang lainnya. Dalam hadist yang lain Rasulullah menjelaskan,"Seorang mukmin yang membaca Al-Quran dan mengamalkan isinya ibarat buah jeruk manis, rasanya enak dan baunya harum.

Sedangkan, orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran tetapi mengamalkan isinya, ibarat buah kurma, rasanya enak dan manis tetapi tidak ada baunya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Quran maka ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan, orang munafik yang tidak membaca Al-Quran ibarat buah kamarongan, rasanya pahit dan baunya busuk" (HR. Bukhari).

Allah sangat memuliakan orang-orang yang membaca Al-Quran dan Allah mengakuinya sebagai Ahlullah (keluarga Allah) di dunia. Dan Allah memberi kedudukan yang sangat mulia kepada para penghafal Al-Quran, sebagaimana hadist riwayat Abu Hurairah r.a:

"Barang siapa berharap bisa bertemu dengan Allah maka hendaknya menghormati keluarga Allah' Seseorang bertanya, 'Ya Rasul Allah, apakah Allah Azza wa Jallamempunyai keluarga?' Beliau menjawab, 'Keluarga Allah di dunia adalah mereka yang membaca Al-Quran. Ketahuilah, barangsiapa menghormati mereka, maka dihormati Allah dan diberi surga. Dan barangsiapa menghina mereka, maka dihinakan Allah dan dimasukan dalam neraka.'

Hai Abi Hurairah, tidak ada seorangpun di sisi Allah yang lebih mulia daripada penghafal Al-Quran. Dan ketahuilah, sesungguhnya penghafal Al-Quran di sisi Allah adalah lebih mulia daripada siapapun, selain para Nabi." (HR. Bukhari).

Dengan begitu, semangat Ramadhan dengan sekian kemuliaan di dalamnya, rasa-rasanya kita harus senantiasa berkhitmad atas diturunkannya Al-Quran ini. Momentum Ramadhan, sebagai bulan turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran) pertama kali ke bumi, patut bersyukur, membaca, dan mengamalkan isi kandungannya.

Demikianlah ceramah tentang Nuzulul Quran, semoga bermanfaat bagi kita semua. Salah dan kurangnya mohon dimaafkan. Wassalamualaikum Wr. Wb.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved