Lurah Kemas Rindo Palembang Marahi Warga

Gegara Minta Tanda Tangan, Seorang Wanita Nangis Histeris Usai Dimarahi Lurah Kemas Rindo Palembang

Viral seorang wanita menangis histeris hingga tak sadarkan diri karena dimarahi oleh Lurah kemas Rindo Palembang karena meminta tanda tangan. 

Instagram sumsel.keras
NANGIS DIMARAHI -- Tangkap layar video di akun instagram sumsel.keras yang diunggah Minggu (10/3/2025). Memperlihatkan seorang wanita yang berusaha ditenangkan karena menangis histeris usai dimarahi Lurah Kemas Rindo Palembang gegara minta tanda tangan. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Viral di sosial media video yang memperlihatkan seorang wanita menangis histeris hingga tak sadarkan diri. 

Dalam narasi beredar dikatakan, wanita tersebut bereaksi seperti itu usai dimarahi oleh Lurah Kemas Rindo Palembang dipicu masalah tanda tangan yang tak kunjung diberikan. 

Dalam video viral yang beredar terlihat seorang wanita terlihat seperti ketakutan dan syok sambil ditenangkan oleh salah seorang keluarganya.

Ibu-ibu perekam video menyebut kalau wanita yang bernama Neng Kasmini ketakutan setelah dimarahi oleh Lurah Kemas Rindo, Suhaimi.

Wanita tersebut dimarahi ketika hendak meminta tandatangan Lurah untuk mengurus bedah rumah di Baznas, namun tak kunjung diberikan.

Kini sang Lurah menyampaikan penjelasan terkait viralnya video warga yang syok dan ketakutan. Ia menyampaikan permohonan maaf melalui sebuah video.

Dari video yang diterima, Suhaimi mengatakan untuk meluruskan perihal tersebut ia sudah bertemu dengan keluarga Neng Kasmini. Suhaimi mengatakan kalau apa yang terjadi hanyalah salah paham belaka.

"Kami sudah silaturahmi ke rumah kakak dari Neng Kasmini. Dan dalam hal ini hanyalah miskomunikasi dan salah paham. Kami juga atas nama Kelurahan Kemas Rindo, kalau dalam pelayanan kami mengurus sesuatu hal agak kasar kami mohon maaf," kata Suhaimi dari video yang diterima, Senin (10/3/2025).

Setelah adanya pertemuan tersebut, Suhaimi menegaskan antara ia dengan keluarga telah saling memaafkan.

Suhaimi berharap permasalahan ini tidak lagi melebar.

"Keluarga sepakat memahami dan saling memaafkan. Kami mohon kalau masih ada hal lain, berarti ada pihak yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan kami. Sekali lagi kami dan keluarga sudah sepakat memaafkan dan saling memahami," ujarnya.

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved