Ramadan 2025

Hadits Tentang Doa Orang yang Berpuasa tidak Tertolak, Bulan Ramadhan Momen Tepat Perbanyak Berdoa

faktor pengabulan doa disebabkan kebaikan yang melekat pada diri mereka atau karena ketundukan kepada Allah ketika berdoa, seperti orang yang berpuasa

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
DOA ORANG BERPUASA -- Ilustrasi tentang Hadits Doa Orang yang Berpuasa tidak Tertolak, Bulan Ramadhan Momen Tepat Perbanyak Berdoa. 

TRIBUNSUMSEL.COM --- Menurut hadits ada tiga golongan orang yang doanya insya Allah diijabah Allah atau dikabulkan Allah. Yaitu orang-orang yang berpuasa, orang-orang yang musafir dan orang-orang yang teraniaya.

Berikut haditsnya:

Rasulullah SAW bersabda


ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ
 مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ

Artinya:

Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya (HR Baihaqi).

Dalam riwayat hadits lainnya,

Dari Abu Hurairah RA,

Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Dari dua hadits tersebut, terdapat  kelompok orang yang doanya tidak tertolak, yaitu: pemimpin yang adil, orang yang musafif, orang yang terzalimi dan  orang yang berpuasa hingga ia berbuka.

Dikutip dari laman kemenag.go.id faktor pengabulan doa disebabkan kebaikan yang melekat pada diri mereka, atau karena ketundukan kepada Allah ketika berdoa, salah satunya orang yang berpuasa.

Kalimat “orang yang berpuasa sampai ia berbuka” meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.

Ibadah “lapar” tersebut menghasilkan kolaborasi kuat antara nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.

Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan momen berpuasa untuk memperbanyak doa dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT dengan keyakinan terkabulnya doa. Kalimat “sampai ia berbuka” menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.


Doa orang-orang yang berpuasa Ramadhan dapat menjadi upaya batin menghadapi tantangan hidup.
Allah yang menguji kualitas syukur dan sabar manusia dengan musibah, maka Dia pula yang mengangkatnya. Allah yang menguji manusia dengan rasa takut, maka Dia pula yang mengangkatnya.

Manusia hanya berusaha secara lahir dan bathin, namun hasil usaha milik Allah semata. Untuk itu, umat Islam hendaklah menajamkan usaha dengan doa, karena tidak ada yang dapat menolak turunnya wabah atau melenyapkannya kecuali doa.

Dalam sebuah hadis dari Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak ada yang dapat menolak qadha' kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah (kualitas) usia kecuali ketaatan.” (Hadis Shahih diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

Ramadan adalah momentum umat Islam dengan doa dalam berbagai kesempatan, secara individu maupun berjemaah. Berdoalah selepas shalat, berdoalah selepas tilawah, berdoalah dalam munajatmu di malam hari, berdoalah bersama keluarga setiap berbuka puasa dan sahur.

Karena Allah SWT memiliki sifat al Hayyu yang artinya malu, dimana Dia merasa malu jika hamba-Nya mengangkat kedua tangan seraya berdoa kepada-Nya namun Dia tidak mengabulkannya.

Dalam sebuah hadits dari Salman al-Farisi, Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah Maha Pemalu. Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.” (Hadis Shahih diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Itulah Hadits Tentang Doa Orang yang Berpuasa tidak Tertolak, Bulan Ramadhan Momen Tepat Perbanyak Berdoa. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Allahumma Lakasumtu Wabika Amantu, Doa Buka Puasa Kapan Diucapkan Menurut Ustadzah Halimah

Baca juga: Hadits Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan, Berikut Contoh Inspirasi Berbagi di Bulan Ramadhan 

Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Kemuliaan Ramadhan Bulan Suci, Penuh Rahmat dan Ampunan Serta Keutamaannya

Baca juga: Arti Allahumma Ajirna Minannar Yanjir, Dibaca 3x Doa Setelah Salat Tarawih Agar Terhindar Api Neraka

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved