Ramadan 2025

10 Contoh Puisi Ramadhan 2025 yang Berkesan dan Penuh Makna untuk Ucapan Lewat Grup WhatsApp

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan kumpulan puisi sambut Ramadhan 2025 yang singkat dan berkesan untuk dibagikan lewat media sosial seperti gru

|
Tribunsumsel.com
ILUSTRASI MASJID - Inilah 10 Contoh Puisi Ramadhan 2025 yang Berkesan dan Penuh Makna untuk Ucapan Lewat Grup WhatsApp 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan kumpulan puisi sambut Ramadhan 2025 yang singkat dan berkesan untuk dibagikan lewat media sosial seperti grup WA.

====

Puisi Ramadhan 2025

1. Izinkan Aku Kembali
Oleh: Yusuf

Sebelas bulan berlalu
Dosa dan salah terus berlaku
Tenggelam dalam nikmatnya waktu
Adalah hamba insan berhati batu

Kenapa ku bangga dengan kebohongan
Kenapa ku puas dengan kemunafikan
Kenapa ku menikmati tiap tetes hinaan
Aku sangat tidak pantas

Ya Rabb
Diatas dahsyatnya siksa kemalangan
Izinkan aku masuk mereguk RamadhanMu
Biarkan aku menahan perihnya kesabaran

Kuatkan kakiku menopang shalat-shalat malamMu
Bebaskan aku menikmati manisnya zikirMu
Ceriakan aku dengan gema takbirMu
Ringankanlah jalanku

Tak ada yang kuharap dariMu
Kecuali pintu ampunan atas salahku
Terimalah doaku
Terimalah aku

2. Di Bawah Rindang Maghfirahmu
Oleh: Ririen

Menelungkup..
Di dipan kayu usang nan lapuk Di dipan kayu usang nan lapuk
Tanpa suara..
Menghitung debu- Menghitung debu-debu kotor di langit jiwa debu kotor di langit jiwa

Lalu berteriak memecah debu
Tak juga hancur
Berbisik pun
Takbuat luluh buat luluh
Ah, aku lelah...debu ini terlalu tebal

Hei..lihatlah!
Seonggok diri yang hina
Mementaskan tarian jiwa
Bersimpuh Bersimpuh khusyuk khusyuk
Pada Doa Tobat Pada Doa Tobat
Menangis..

Dada bergetar...
Raungan sesal Raungan sesal menggelegar... menggelegar...
Tarian jiwa makin menggila
Menghentak
Air mata mengalirkan asa
Berharap Arasy~Mu berguncang

Allahu...Allahu..Allahu..

Jeda..
Kupicingkan mata mengintip
Ah..gumpalan debu itu masih melekat Ah..gumpalan debu itu masih melekat di kalbu pekat kalbu pekat
Tapi Engkau masih memberiku Ramadhan
Maka...
Perkenankan aku berteduh
dalam Rindang Maghfiroh- dalam Rindang Maghfiroh-Mu...

Allahu...Allahu..Allahu..

3. Ramadhan Dalam Keterbatasan
Oleh: Teteh Okti

Disini, terlalu mendongak berharap terwujud berbuka berjama'ah,
dimana ada kesempatan melakukan pun bagaikan mendapat durian jatuh.
Seperti punguk merindukan bulan,
tatkala mendamba menaikkan kualitas hubungan dengan Yang Diatas,
manis lantunan pujian menyebut nama Mu,
kenyataan dengan sesama seperti mencari jarum dalam tumpukkan jerami.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved