Berita Viral

Nasib Bu Guru Salsa yang Videonya Viral, Ngaku Ditipu Pacar Online, Hampir Lolos Seleksi PPPK

Setelah video joget tanpa busananya viral di media sosial, seorang guru bernama Salsa kini meminta maaf. 

Freepik/kjpargeter
ILUSTRASI GARIS POLISI - Seorang guru viral di media sosial. Hal ini setelah guru itu joget tanpa busana. Aksi guru itu viral dan menjadi trending di media sosial. Diketahui, guru itu bernama Salsa. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah video joget tanpa busananya viral di media sosial, seorang guru bernama Salsa kini meminta maaf. 

Diketahui Salsa adalah seorang guru tingkat sekolah dasar atau SD di salah satu sekolah di Jember, Jawa Timur.

Di salah satu SD di Kecamatan Ambulu, Jember, Salsa sempat diperbantukan sebagai guru.

Salsa adalah guru matematika.

Namun, Salsa diduga membuat video menari tanpa busana.

Namanya, kini viral dengan sebutan 'Ibu Guru Salsa joget tanpa busana'.

Dalam rekaman berdurasi lima menit, Salsa terlihat mengenakan hijab dan kacamata sambil berjoget.

Salsa mengaku menjadi korban penipuan oleh pacar online yang menjanjikan hadiah mobil jika ia bersedia melakukan aksi tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa dirinya mengenal pria tersebut sejak November 2024. 

Pria itu mengaku sebagai pengusaha sukses di Kalimantan dan hanya bisa berkomunikasi lewat Instagram karena alasan keamanan.

Setelah menjadi videonya perhatian banyak orang, Salsa meminta maaf.

Upaya permintaan maaf itu disampaikan melalui akun media sosial.

Di video yang beredar, seorang perempuan duduk menghadap kamera.

Dia mengenakan baju biru dan kemeja krem.

Berikut adalah pernyataan minta maafnya:

"Dengan video ini saya mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang dirugikan atas kasus saya.

Saya tidak akan menyebutkan instansi manapun dalam video ini untuk kebaikan bersama.

Saya merasa bersalah dan sangat menyesal dengan kejadian ini.

Hal ini bermula karena saya telah tertipu oleh seseorang di media sosial. Dan chat pribadi saya ke penipu itu disebarkan dan diperjualbelikan.

Saya tidak bisa mengontrol hal itu. Sebelum kasus itu beredar luas, dengan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya mengundurkan diri dari guru bantu, dan bukan lagi bagian dari instansi manapun sejak tanggal 7 Februari 2025.

Sebelum ini, saya seorang mahasiswi pertengahan yang mencari pengalaman dan pengembangan pengetahuan saya dengan mengajar.

Kelalaian dan kekhilafan ini murni kesalahan saya tanpa sepengetahuan dan campur tangan dengan orang terdekat saya.

Yang jelas tidak ada orang sekitar saya yang akan membiarkan ini bisa terjadi. Ini murni kebodohan saya. Ini pelajaran berharga bagi saya dan saya sangat jauh dari cerminan seorang guru.

Semoga juga menjadi pembelajaran bagi teman-teman untuk lebih berwaspada terhadap berbagai modus penipuan di media sosial. Cukuplah kejadian ini berhenti pada saya.

Kemudian saya minta tolong dan saya memohon jangan menyerang keluarga saya, teman-teman saya, dan instansi yang ada kaitannya dengan saya sebelumnya.

Saya akan bertanggung jawab hal ini secara pribadi.

Saya juga menegaskan akun TikTok dan IG saya hanya satu, ini saja. Yang lain adalah akun-akun palsu yang memanfaatkan kejadian ini.

Saya hanya ingin kehidupan saya terus berlanjut, berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan menjalani keseharian saya dengan normal kembali.

Terimakasih atas keluarga dan teman-teman yang sampai detik ini masih menguatkan saya.

Sekali lagi mohon maaf dan terimakasih atas perhatiannya.

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh."

Atensi DPR

Video viral ini sempat menjadi atensi sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Indi Naida.

Sebagai sesama perempuan, Indi mengaku kecewa dengan langkah guru itu, karena tidak pantas dilakukan oleh seorang pendidik. 

"Walaupun (pelaku) adalah guru magang, tetapi anda seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik untuk anak didik," katanya, Rabu (19/2/2025). 

Menurutnya, sekolah harus lebih selektif lagi ketika menerima lamaran guru baru, agar sistem pendidikan di Jember tidak rusak. 

"Sebelum menerima guru tersebut harus melakukan tes atau wawancara tentang kesiapannya menjadi tenaga pendidik," papar Indi. 

Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini meminta, agar langkah hukum terhadap pelaku yang menyebar video bugil guru perempuan tersebut supaya ada efek jera. 

"Kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi, karena Jember dikenal dengan kota santri, sehingga moralitas tenaga pendidik dan publik figur harus diperhatikan," imbuhnya. 

Sudah Mengundurkan Diri

Kepala Dinas Pendidikan Jember, Hadi Mulyono menyebutkan, bahwa sebelum Dindik mengambil tindakan, guru tersebut sudah lebih dulu mengundurkan diri. 

"Informasi yang bersangkutan sudah mengundurkan diri," tanggapnya. 

Hadi mengatakan, pelaku merupakan tenaga pendidik ini statusnya masih magang, dan belum menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau pun Guru Tidak Tetap (GTT) yang digaji pemerintah. 

"Jadi guru ini honornya dari sekolah, yang bersangkutan sudah mengundurkan diri sebelum peristiwa terjadi," tuturnya. 

Hampir Lolos Seleksi PPPK

Kejadian ini rupanya juga membuat guru Salsa kehilangan kesempatan untuk menjadi ASN lewat jalur PPPK. 

Pasalnya, saat video ini viral, dia sebenarnya sudah dinyatakan lolos tahapan seleksi administrasi dalam seleksi PPPK tahap II Pemkab Jember tahun anggaran 2024. 

Terkait hal ini, Panitia Seleksi Daerah (Panselda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur angkat bicara.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Pemkab Jember, Sukowinarno mengaku telah menindak lanjuti informasi ini. 

Menurutnya, Panselda rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemkab Jember telah meminta konfirmasi dari kepala sekolah tempat guru perempuan ini mengajar. 

"Kami konfirmasi langsung kepada kepala sekolah-nya dan hadir ke BKPSDM. (Kepala Sekolah) menyampaikan kalau yang bersangkutan sudah mengundurkan diri(tidak aktif) kerja per-7 Pebruari 2025," ujarnya melalui pesan singkat Whatsapp, Senin (24/2/2025). 

Menurutnya, Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Ambulu Jember itu, telah membuat surat pernyataan bermaterai yang menegaskan, kalau guru perempuan ini sudah tidak aktif berkerja. 

"Sudah kami mintai pernyataan tertulis bermaterai terkait sudah tidak aktifnya (guru perempuan)," ungkap pria yang akrab disapa Suko ini. 

Berdasarkan keterangan tertulis pihak sekolah itu, Suko pastikan guru perempuan ini tidak memenuhi syarat mendaftar PPPK Pemkab Jember tahap II. 

"Sebagai dasar pertimbangan TMS (tidak memenuhi syarat) saat pendaftaran PPPK," imbuhnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Fakta-Fakta Ibu Guru Salsa Joget Tanpa Busana Lalu Viral Hingga Akhirnya Minta Maaf

 

 

Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved